10
5. Pengertian Pajak Penghasilan pasal 25
Pajak Penghasilan Pasal 25 adalah angsuran Pajak Penghasilan yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak untuk setiap bulan dalam tahun pajak berjalan.
Angsuran pajak penghasilan pasal 25 ini juga dapat dijadikan sebagai kredit pajak atau pengurang dalam menghitung pajak yang terhutang atas seluruh penghasilan
wajib pajak pada akhir tahun pajak yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan SPT Masa Tahunan. Undang-undang nomor 36 tahun 2008 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan
6. Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan pasal 25
Pajak Penghasilan Pasal 25 yang terutang untuk setiap masa pajak harus dibayar selambat-lambatnya tanggal 15 bulan berikutnya setelah berakhir masa pajak.
Apabila wajib pajak tidakkurang dibayar, atau terlambat membayar maka wajib pajak dikenakan saksi administrasi berupa denda dan bunga sebesar 2 sebulan atas
jumlah pajak yang tidakkurang dibayar, atau terlambat dibayar dihitung sejak tanggal jatuh tempo pembayaran berakhir sampai dengan tanggal dilakukan pembayaran atas
pajak yang tidakkurang dibayar. Sedangkan penyetorannya dilakukan melalui Kantor Pos atau Bank-Bank
Persepsi yang ditunjuk Pemerintah dengan menggunakan Surat Setoran Pajak SSP. Surat Setoran Pajak ini nantinya sebagai bukti bahwa Wajib Pajak sudah membayar
dan sebagai sarana untuk melaporkan pembayaran pajaknya tersebut ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama tempat Wajib Pajak terdaftar.
Universitas Sumatera Utara
11
D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM
Dalam PKLM ini penulis ingin memfokuskan pada kegiatan Praktik Kerja Lapangan Mandiri tentang Prosedur Permohonan Pengurangan Pembayaran
Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25. Data yang digunakan adalah data-data tahun terbaru pada saat ini serta kendala-kendala lain yang dihadapi oleh Wajib Pajak
dalam pengajuan permohonan pengangsuran pembayaran Pasal 25.
E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM
Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta perolehan informasi sesuai dengan metode yang digunakan, maka tahapannya adalah sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Dalam tahap ini, penulis melakukan berbagai persiapan yang menyangkut Praktik Kerja Lapangan Mandiri ini, mulai dari penentuan judul dan instansi tempat
Praktik Kerja Lapangan Mandiri, mencari bahan untuk membuat proposal, serta konsultasi dengan dosen pembimbing.
2. Studi Literatur
Penulis mengumpulkan data yang menyangkut masalah yang akan dibahas melalui sumber bacaan seperti: buku perpajakan, Undang-undang perpajakan, artikel
ilmiah maupun literatur yang berhubungan dengan Praktik Kerja Lapangan Mandiri.
3. Observasi Lapangan
Dalam tahap ini penulis melakukan peninjauanpengamatan secara langsung pada objek praktik kerja lapangan dan meninjau secara langsung kondisi serta
Universitas Sumatera Utara