Sifat Kerja Otot – Sistem Gerak pada Manusia

Bab 3 – Sistem Gerak pada Manusia

81 Otot memerlukan tenaga energi untuk berkontraksi. Energi itu berasal dari energi yang tersimpan di dalam sel-sel otot. Perhatikan gambar 3.19. Otot mampu menghasilkan energi melalui glikolisis. Proses glikolisis lebih mendalam akan kalian pelajari pada kelas XII. Mula-mula glikogen yang berada pada serabut otot akan terpisah-pisah ketika serabut otot kehilangan oksigen. Glikogen yang terpisah-pisah akan menjadi glukosa 1-fosfat. Zat ini diubah menjadi isomernya, glukosa 6-fosfat, yang akan memasuki lintasan glikolisis. Glikolisis merupakan tahapan respirasi yang memerlukan oksigen. Proses ini akan menghasilkan energi berupa ATP adenosin trifosfat. ATP akan digunakan untuk bekerja. Selain glikolosis energi juga dapat dihasilkan oleh kreatin fosfat, kreatin fosfat dapat menyumbangkan fosfat yang berenergi tinggi kepada ADP untuk mengubahnya menjadi Biologi Kita Biologi Kita Ekspresi Wajah Ekspresi pada wajah ternyata dikendalikan lebih dari 30 otot wajah. Otot wajah bersama tulang muka bersama membentuk ekspresi wa- jah. Ekspresi wajah saat marah dua kali lebih ban- yak menggunakan otot wajah daripada ekspresi saat senyum sehingga keadaan marah akan lebih banyak menggu- nakan energi. Sumber: Under the microscope muscles, 2005. ATP. Otot dalam keadaan bekerja juga menghasilkan zat sisa yang disebut asam susu asam laktat. Asam laktat terjadi karena otot bekerja terlalu keras, misalnya saat berlari. Otot yang bekerja keras akan memperoleh energi tanpa melalui respirasi yang memerlukan oksigen, hasil ATPnya sedikit dan banyak menghasilkan asam laktat. Asam laktat ini akan dibawa oleh darah untuk dibuang ke luar tubuh. Akan tetapi, asam laktat tersebut juga dapat tertimbun dalam otot, sehingga menimbulkan rasa kelelahan atau pegal-pegal. Keadaan ini sering terjadi saat kita melakukan kerja yang berat. Pernahkah kalian merasakan keadaan yang demikian? Saat kalian sedang melakukan kegiatan apa? Untuk menguaraikan asam susu diperlukan oksigen yang cukup banyak. Penggunaan oksigen yang banyak dalam waktu singkat menyebabkan napas terengah-engah. Otot yang sering dilatih akan berkembang atau membesar disebut hipertropi. Sebaliknya, otot yang tidak sering digunakan akan mengecil, disebut atropi.

4. Sifat Kerja Otot

Untuk menggerakkan tulang diperlukan keterlibatan dua otot lurik otot rangka atau lebih. Sifat kerja otot ada yang berlawanan antagonis dan ada yang bersamaan sinergis. a. Otot antagonis, adalah dua otot yang bekerja saling berlawanan, yaitu apabila satu otot berkontraksi maka otot yang lain relaksasi. Macam-macam gerak antagonis adalah: 1 Fleksi dan ekstensi Fleksi merupakan gerak menekuk atau membengkokkan. Sebaliknya, ekstensi merupakan gerak meluruskan. Contohnya gerak pada siku, lutut, ruas-ruas jari, dan bahu. Gerak ekstensi lebih lanjut hingga melebihi posisi anatomi tubuh disebut hiperekstensi. Di unduh dari : Bukupaket.com Biologi SMAMA Kelas XI 82 2 Adduksi dan abduksi Adduksi merupakan gerak mendekati tubuh sedangkan abduksi merupakan gerak menjauhi tubuh. Contohnya gerak meregangkan jari-jari tangan, membuka tungkai kaki, dan mengacungkan tangan. 3 Elevasi dan depresi Elevasi merupakan gerak mengangkat, sedangkan depresi merupakan gerak menurunkan. Contohnya gerak membuka dan menutup mulut. 4 Supinasi dan pronasi Supinasi merupakan gerak menengadahkan tangan, sedangkan pronasi merupakan gerak menelungkupkan tangan. 5 Inversi dan eversi Inversi merupakan gerak memiringkan membuka telapak kaki ke arah dalam tubuh, sedangkan eversi merupakan gerak memiringkan membuka telapak kaki ke arah luar. b. Otot sinergis, adalah dua otot yang bekerja bersamaan, yaitu sama-sama berkontraksi atau sama-sama relaksasi. Contoh: otot-otot pronator yang terdapat pada lengan bawah. Otot pronator ada dua, yaitu otot pronator teres dan otot pronator kuadratus. Kedua otot tersebut bekerja sama menggerakkan telapak tangan menelungkup dan menengadah. Gangguan dan Kelainan pada Sistem Gerak D. Rangka dan otot yang kita gunakan setiap hari tidak selamanya berfungsi secara normal. Rangka dan otot juga dapat mengalami gangguan. Pernahkah kamu keseleo atau melihat pemain sepak bola yang mengalami patah tulang? Semua kejadian itu termasuk gangguan pada sistem gerak.

1. Gangguan dan Kelainan pada Rangka