Bab 3 – Sistem Gerak pada Manusia
79
Tabel 3.1 Perbedaan antara Otot Lurik, Otot Polos, dan Otot Jantung Perbedaan
Otot Lurik Otot Polos
Otot Jantung
Bentuk Panjang, silindris Gelendong,
ujung meruncing Panjang, silindris
bercabang- cabang
Jumlah inti sel Banyak, terletak
di tepi sel Satu, terletak di
tengah sel Banyak, terletak
di tengah serabut Kerja
Dipengaruhi kesadaran
Tidak dipengaruhi
kesadaran Tidak
dipengaruhi kesadaran
Gerak dan ketahanan
Cepat, tidak teratur, cepat
lelah Lambat, teratur,
dan tidak cepat lelah
Teratur dan tidak cepat lelah
2. Bagian-Bagian Otot
Otot-otot merupakan sebuah jaringan di dalam tubuh yang memiliki 3 karakteristik, yaitu:
a. Kontraktibilitas: kemampuan untuk memendek. b. Ekstensibilitas: kemampuan untuk memanjang.
c. Elastisitas: kemampuan untuk kembali ke ukuran semula setelah
memendek atau memanjang. Otot terdiri atas benang-benang atau serabut otot. Saat dilihat di bawah
mikroskop serabut otot terlihat bergaris-garis. Masing-masing serabut terdiri dari ribuan benang-benang yang disebut mioſ bril. Masing-masing mioſ bril
terdiri dari filamen protein. Ada 2 tipe filamen yaitu aktin dan miosin. Perhatikan gambar 3.18.
Sumber: under the microscope, muscles, 2005, Hal. 14.
Gambar 3.18 Struktur otot.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Biologi SMAMA Kelas XI
80
Sumber: Kimball, Biologi Jilid 2, 2006, Hal. 711.
Gambar 3.19 Energi untuk kontraksi otot.
Apabila dilihat tanpa bantuan mikroskop maka otot terdiri dari: –
Tendon: urat otot, bagian ujung otot yang mengecil. –
Ventrikel: empal otot, bagian tengah otot yang menggembung. –
Origo: ujung otot yang melekat pada tempat yang tidak bergerak. –
Insersio: ujung otot yang melekat pada tempat yang bergerak. –
Diskus interkalaris: bagian khas otot jantung yang merupakan batas.
3. Cara Kerja Otot
Tulang-tulang dapat digerakkan karena adanya otot yang berkontraksi. Bagian otot yang berkontraksi sebenarnya adalah sel-sel otot. Otot berkontraksi
karena pengaruh suatu rangsangan melalui saraf. Rangsangan yang tiba ke sel otot akan memengaruhi suatu zat asetilkolin yang peka terhadap
rangsangan. Asetilkolin adalah zat pemindah rangsangan yang dihasilkan pada bagian ujung saraf. Adanya asetilkolin akan membebaskan ion kalsium yang
berada di sel otot. Melalui proses tertentu, adanya ion kalsium menyebabkan protein otot, yaitu aktin dan miosin berikatan membentuk aktomiosin. Hal ini
menyebabkan pemendekan sel otot sehingga terjadilah kontraksi. Setelah berkontraksi, ion kalsium masuk kembali ke dalam plasma sel, sehingga
menyebabkan lepasnya pelekatan aktin dan miosin yang menyebabkan otot menjadi lemas. Keadaan ini disebut relaksasi.
Otot yang sedang berkontraksi menjadi besar, memendek, dan mengeras. Bila otot berkontraksi, maka tulang-tulang tempat otot melekat akan tertarik
sehingga tulang turut bergerak. Adanya pergerakan tulang menyebabkan persendian bergerak pula. Jadi, gerak pada tubuh kita melibatkan kerja sama
otot, tulang, sendi, dan saraf.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab 3 – Sistem Gerak pada Manusia