Variabel Independen. Variabel independent variabel bebas adalah:

29 melakukan tindakan karena mereka ingin melakukannya. Apabila individu termotivasi, mereka akan membuat pilihan yang positif untuk melakukan sesuatu, karena dapat memuaskan keinginan mereka Rivai, 2004:455. Motivasi meliputi: motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Item pertanyaan yang digunakan berjumlah enam pertanyaan. Skala yang digunakan adalah skala likert lima poin, untuk pertanyaan nomor 1 sampai 5 dimana poin 5 adalah sangat setuju, poin 4 adalah setuju, poin 3 adalah ragu- ragu, poin 2 adalah tidak setuju, dan poin 1 adalah sangat tidak setuju. b. Pola Kepemimpinan Kepemimpinan leadership didefinisikan sebagai suatu proses pengaruh sosial, di mana pemimpin mengusahakan partisipasi sukarela dari para bawahan dalam suatu usaha untuk mencapai tujuan organisasi Kreitner dan Kinicki, 2005: 299. Kepemimpinan meliputi: sikap pemimpin, dan hubungan dengan bawahan. Item pertanyaan yang digunakan berjumlah enam pertanyaan. Skala yang digunakan adalah skala likert lima poin, untuk pertanyaan nomor 1 sampai 5 dimana poin 5 adalah sangat setuju, poin 4 adalah setuju, poin 3 adalah ragu- ragu, poin 2 adalah tidak setuju, dan poin 1 adalah sangat tidak setuju. c. Pengembangan Karir Pengembangan karir adalah proses peningkatan kemampuan kerja individu yang dicapai dalam rangka mencapai karir yang diinginkan. Tujuan dari seluruh program pengambangan karir adalah untuk menyesuaikan antara 30 kebutuhan dan tujuan karyawan dengan kesempatan karir yang tersedia di perusahaan saat ini dan di masa mendatang Rivai, 2004:290. Pengembangan karir meliputi: sikap atasan dan rekan sekerja, pengalaman, pendidikan, dan prestasi. Item pertanyaan yang digunakan berjumlah enam pertanyaan. Skala yang digunakan adalah skala likert lima poin, untuk pertanyaan nomor 1 sampai 5 dimana poin 5 adalah sangat setuju, poin 4 adalah setuju, poin 3 adalah ragu-ragu, poin 2 adalah tidak setuju, dan poin 1 adalah sangat tidak setuju.

D. Pengujian Kualitas Pengumpulan Data 1. Uji Validitas.

Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang diukur Arikunto, 2006:219. Uji validitas instrumen dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh instrumen penelitian mampu mencerminkan isi sesuai dengan hal dan sifat yang diukur. Artinya, setiap butir instrumen telah benar-benar menggambarkan keseluruhan isi atau sifat bangun konsep konstruk teori yang menjadi dasar penyusunan instrumen. Arikunto 2006:165 menyatakan bahwa analisis butir dilakukan untuk mengetahui apakah butir dalam instrumen mencerminkan indikator variabel yang dimaksud atau atribut yang hendak diukur. Untuk mengetahui validitas butir tiap angket, skor-skor yang ada pada tiap butir yang dimaksud X dikorelasikan dengan skor total Y. Hasil korelasi ini dikonsultasikan dengan tabel nilai 31 korelasi product moment pada taraf signifikansi 5. Suatu butir instrumen dikatakan valid jika r hitung r tabel. Untuk pengujian ini digunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar sebagaimana yang dikemukakan oleh Arikunto 2006:151 seperti berikut: [ ] [ ] ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r xy Keterangan: r xy = Koefisien korelasi suatu butir N = Cacah objek X = Skor Butir Y = Skor total

2. Uji Reliabilitas. Reliabilitas suatu alat ukur adalah keajegan hasil

pengukuran yang diperoleh dari waktu yang berbeda untuk orang yang sama. Reliabilitas atau keterandalan suatu instrumen sebagai alat ukur dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana kebenaran alat ukur cocok digunakan sebagai alat ukur untuk mengukur sesuatu. Dengan demikian, suatu instrumen yang reliabel memberikan pengertian bahwa instrumen itu telah benar-benar memiliki taraf keajegan dalam mengukur apa yang hendak diukur. Untuk uji reliabilitas instrumen digunakan rumus Alpha dari Cronbach sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Karyawan PT Jasa Marga (Persero) Tbk Kantor Cabang Jagorawi

4 34 129

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN BIDANG KEUANGAN PADA PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO.

0 1 9

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN DAN PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Survey Di Kantor Akuntan Publik wilayah Surakarta dan Semarang).

0 1 9

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN, DAN PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi kasus pada PT. Air Mancur di Palur).

0 0 9

PENGARUH POLA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Survey pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta).

0 0 7

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. TASPEN (PERSERO) SURAKARTA PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. TASPEN (PERSERO) SURAKARTA.

0 0 14

PENGARUH MOTIVASI, PERILAKU PEMIMPIN, DAN KESEMPATAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi, Perilaku Pemimpin dan Kesempatan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Karyawan (Survey pada Rumah Sakit Umum Daerah di Eks Karesidenan Sur

0 1 13

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN,DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN, DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Survey di PT PLN Persero Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta).

0 1 9

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR DAN KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN JARINGAN (APJ) CIMAHI.

4 27 74

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP MOTIVASI : KASUS KARYAWAN PT. INDORAMA SYNTHETICS, Tbk. DEDE SURYANA STIE – STAN INDONESIA MANDIRI ABSTRAK - PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP MOTIVASI

0 1 11