16 tertentu yaitu mengusahakan agar kelompoknya dapat mencapai tujuan dengan
baik, dalam bekerja sama yang produktif dan dalam keadaan yang bagaimanapun yang dihadapi kelompok. Tugas utama pemimpin adalah: 1 memberi struktur
yang jelas terhadap situasi-situasi rumit yang dihadapi kelompok, 2 mengawasi dan menyalurkan tingkah laku kelompok, 3 merasakan dan menerangkan
kebutuhan kelompok pada dunia luar, baik mengenai sikap-sikap, harapan, tujuan, dan kekhawatiran kelompok Gerungan, 1981 dalam Sutrisno, 2009:238.
Pemimpin dalam suatu organisasi memainkan peranan yang sangat penting tidak hanya secara internal bagi organisasi yang bersangkutan, akan tetapi juga
dalam menghadapi berbagai pihak luar organisasi yang kesemuanya dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan organisasi mencapai tujuannya. Peran tersebut
dapat dikategorikan dalam tiga bentuk, yaitu yang bersifat interpersonal, informasional, dan dalam kancah pengambilan keputusan.
Belum tentu setiap pemimpin memiliki kemampuan seperti yang disyaratkan. George R. Terry menyebutkan sepuluh sifat pemimpin yang unggul,
yaitu memiliki kekuatan, stabilitas emosi, pengetahuan tentang relasi insani, kejujuran, obyektif, dorongan pribadi, keterampilan berkomunikasi, kemampuan
mengajar, keterampilan sosial, dan kecakapan teknis atau kecakapan manajerial Kartono, 2002:41.
C. Motivasi 1. Definisi Motivasi
. Sperling 1987:183 dalam Mangkunegara 2007: 93 mengemukakan bahwa “motive is defined as a tendency to activity, started by
a drive and ended by an adjustment. The adjustment is said to satisfy the motive.”
17 Artinya motif didefinisikan sebagai suatu kecenderungan untuk beraktivitas,
dimulai dari dorongan dalam diri drive dan diakhiri dengan penyesuaian diri. Penyesuaian diri dikatakan untuk memuaskan motif.
Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Sikap
dan nilai tersebut merupakan suatu yang invisible yang memberikan kekuatan untuk mendorong individu bertingkah laku dalam mencapai tujuan. Dorongan
tersebut terdiri dari dua komponen, yaitu arah perilaku kerja untuk mencapai tujuan dan kekuatan perilaku seberapa kuat usaha individu dalam bekerja.
Motivasi meliputi perasaan unik, pikiran dan pengalaman masa lalu yang merupakan bagian dari hubungan internal dan eksternal perusahaan. Selain itu
motivasi dapat pula diartikan sebagai dorongan individu untuk melakukan tindakan karena mereka ingin melakukannya. Apabila individu termotivasi,
mereka akan membuat pilihan yang positif untuk melakukan sesuatu, karena dapat memuaskan keinginan mereka Rivai, 2004:455.
Motivasi kerja adalah kondisi yang menggerakkan pegawai untuk meningkatkan produktivitas kerja dalam rangka mencapai tujuan. Kondisi yang
menggerakkan pegawai untuk meningkatkan produktivitas kerja itu dapat berasal dari isi pekerjaan itu sendiri motivasi instrinsik dan dapat pula berasal dari luar
motivasi ekstrinsik. Hal itu sesuai dengan pendapat Herzberg’s yang menyatakan bahwa faktor motivasi ada dua, yaitu satisfiers dan dissatisfiers.
Kelompok satisfiers meliputi prestasi achievement, pengakuan recognition, pekerjaan itu sendiri the work it self, tanggung jawab responsibility, dan
pengembangan potensi individu advancement, sedangkan kelompok dissatifiers