23 Gambar tersebut menunjukan garis pengaruh dari masing-masing variabel
bebas yang ditunjukkan oleh garis panah langsung ketiga variabel bebas yaitu motivasi terhadap kinerja, pola kepemimpinan terhadap kinerja, dan
pengembangan karier terhadap kinerja, sedangkan garis panah putus-putus menunjukkan hubungan atau pengaruh dari ketiga variabel bebas secara bersama-
sama atau simultan dalam mempengaruhi kinerja karyawan sebagai varaiabel terikatnya.
G. Pengembangan Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagaimana diuraikan berikut ini.
Motivasi kerja adalah kondisi yang menggerakkan pegawai untuk meningkatkan produktivitas kerja dalam rangka mencapai tujuan. Kondisi yang
menggerakkan pegawai untuk meningkatkan produktivitas kerja itu dapat berasal dari isi pekerjaan itu sendiri motivasi instrinsik dan dapat pula berasal dari luar
motivasi ekstrinsik. Hal itu sesuai dengan pendapat Herzberg’s yang menyatakan bahwa faktor motivasi ada dua, yaitu satisfiers dan dissatisfiers.
Kelompok satisfiers meliputi prestasi achievement, pengakuan recognition, pekerjaan itu sendiri the work it self, tanggung jawab responsibility, dan
pengembangan potensi individu advancement, sedangkan kelompok dissatifiers meliputi gaji atau upah wages or salaries, kondisi kerja working condition,
kebijaksanaan dan administrasi perusahaan company policy and administration, hubungan antar-pribadi interpersonal relation, dan kualitas supervisi quality
supervisor Hasibuan, 2005:110. Kajian teori tersebut diperkuat oleh hasil
24 penelitian Sarwono 2008, Mustofa 2007, dan Anggara 2007 bahwa motivasi
berpengaruh terhadap kinerja. Dengan demikian perumusan hipotesis pertama yang diajukan peneliti adalah:
H.1. Motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan; Ordway Tead berpendapat bahwa kepemimpinan adalah kegiatan
mempengaruhi orang-orang agar mereka mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan Kartono, 2002:49. Dalam pendapat lain dinyatakan
bahwa kepemimpinan adalah satu bentuk dominasi yang didasari oleh kapabilitas atau kemampuan pribadi, yaitu mampu mendorong dan mengajak orang lain untuk
berbuat sesuatu guna mencapai tujuan bersama Kartono, 2002:163. Kajian teori tersebut diperkuat oleh hasil penelitian Sarwono 2008, dan Anggara 2007
bahwa kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja. Dengan demikian perumusan hipotesis kedua yang diajukan peneliti adalah:
H.2. Pola kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan; Pengembangan karir merupakan gabungan dari kebutuhan pelatihan di masa
akan datang dan perencanaan sumber daya manusia. Dari sudut pandang pegawai, pengembangan karir memberikan gambaran mengenai jalur-jalur karir di masa
akan datang di dalam organisasi dan menandakan kepentingan jangka panjang dari organisasi terhadap para pegawainya. Bagi organisasi, pengembangan karir
memberikan beberapa jaminan bahwa akan tersedia pegawai-pegawai yang akan mengisi posisi-posisi yang lowong di waktu mendatang Gomes, 2003:215.
Program pengembangan karyawan hendaknya disusun secara cermat dan didasarkan kepada metode-metode ilmiah serta berpedoman pada keterampilan