Rizca Amalia, 2014 Pengaruh Insentif Terhadap D isiplin Kerja Pegawai D i D inas Tenaga Kerja Kabupaten
Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
15 Mencari nilai F
tabel
pada taraf signifikansi 95 atau α = 5 menggunakan
rumus: F
tabel
= F
1- αdb TC, db E
dimana db TC = k – 2 dan db E = n – k.
16 Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat
kesimpulan, yakni F
hitung
F
tabel
berarti linier.
3.8 Teknik Analisis Data
Analisis data menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin 2011:158 adalah upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karateristik
sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-
masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian”. Adapun tujuan dilakukannya analisis data adalah mendeskripsikan data,
dan membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan dua macam teknik
yaitu teknik analisis data deskriptif dan analisis data inferensial.
3.8.1 Analisis Deskriptif
Sugiyono 2010:29 mengungkapkan teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu mendeskrip tifkan atau
memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum. Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
telah dirumuskan dalam rumusan masalah yaitu rumusan masalah no. 1 dan
Rizca Amalia, 2014 Pengaruh Insentif Terhadap D isiplin Kerja Pegawai D i D inas Tenaga Kerja Kabupaten
Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
rumusan masalah no. 2, maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, yakni untuk mengetahui gambaran efektivitas insentif dan untuk
mengetahui gambaran tingkat disiplin kerja pegawai. Berkaitan dengan analisis data deskriptif yaitu dengan:
1 Penyajian data melalui tabel, berdasarkan angka frekuensi dan presentase
. Seperti pada contoh tabel di bawah ini :
Tabel 3.10 Distribusi Frekuensi
No. Alternatif Jawaban
Frekuensi Presentase
1 Sangat Setuju
2 Setuju
3 Kurang Setuju
4 Tidak Setuju
5 Sangat Tidak Setuju
2 Membuat grafik
Penyajian data melalui tabel, yang kemudian dipresentasekan dan dibuat grafiknya, sehingga terlihat gambaran kualitas insentif dan gambaran tingkat
disiplin kerja pegawai dalam bentuk grafik. Sesuai dengan skor alternatif jawaban angket yang terentang dari satu
sampai lima. Banyaknya kelas interval ditentukan sebanyak lima kelas, sehingga diperoleh panjang kelas interval sebagai berikut:
Jadi interval pertama memiliki batas bawah 1; interval kedua memiliki batas bawah 1,8; interval ketiga memiliki batas bawah 2,6; interval keempat
Rizca Amalia, 2014 Pengaruh Insentif Terhadap D isiplin Kerja Pegawai D i D inas Tenaga Kerja Kabupaten
Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
memiliki batasbawah 3,4; dan interval kelima memilki batas bawah 4,2. Selanjutnya disajikan kriteria penafsiran seperti tabel dibawah ini:
Tabel 3.11 Kriteria Penafsiran Deskripsi
Rentang Penafsiran
X Y
1,00 – 1,79
Tidak Efektif Sangat Rendah
1,80 – 2,59
Kurang Efektif Rendah
2,6 – 3,39
Cukup Efektif Cukup
3,4 – 4,19
Efektif Tinggi
4,2 – 5,00
Sangat Efektif Sangat Tinggi
Sumber: Diadaptasi dari skor kategori likert skala 5 Sambas dan Maman 2007:146
3.8.2 Analisis inferensial
Teknik analisis data inferensial meliputi statistik parametrik yang digunakan untuk data interval dan ratio serta statistik nonparametric yang
digunakan untuk data nominal dan ordinal. Statistik inferensial, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan membuat kesimpulan yang
berlaku umum. Ciri analisis data inferensial adalah digunakannya rumus statistik tertentu. Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan dalam rumusan
masalah no. 3 yaitu untuk mengetahui adalah pengaruh efektivitas insentif terhadap tingkat disiplin kerja pegawai Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bandung.
Menurut Sugiyono 20 02:70, “Mengingat data variabel penelitian
seluruhnya diukur dalam bentuk skala ordinal, yaitu skala yang berjenjang yaitu
Rizca Amalia, 2014 Pengaruh Insentif Terhadap D isiplin Kerja Pegawai D i D inas Tenaga Kerja Kabupaten
Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
jarak antara data yang satu dengan data yang lainnya tidak sama”. Tetapi pengolahan data dengan penerapan statistik parametrik mensyaratkan data
sekurang-kurangnya harus diukur dengan skala interval, maka terlebih dahulu semua data ordinal ditransformasikan menjadi skala interval dengan
menggunakan Metode Succesive Interval atau MSI. Menurut Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman 2007:70 untuk
mengubah data ordinal menjadi interval dapat menggukan bantuan Microsoft Excel. Langkah- langkah untuk mentransformasikan data tersebut adalah sebagai
berikut: 1.
Input skor yang diperoleh pada lembar kerja worksheet Excel. 2.
Klik “Analize” pada Menu Bar. 3.
Klik “Succesive Interval” pada Menu Analize, hingga muncul kotak dialog “Method Of Succesive Interval”.
4. Klik “Drop Down” untuk mengisi Data Range pada kotak dialog Input,
dengan cara memblok skor yang akan diubah skalanya. 5.
Pada kotak dialog tersebut, kemudian check list Input Label In First
Now. 6.
Pada Option Min Value isikanpilih 1 dan Max Value isikanpilih 5. 7.
Masih pada Output, tentukan Cell Output, hasilnya akan ditempatkan di sel mana. Lalu klik “OK”.
3.9 Pengujian Hipotesis