commit to user kebanyakan nikah beda agama dilaksanakan para pihak diluar negeri. Akan
tetapi mereka tidak akan mendapatkan perlindungan hukum di Indonesia. Di lingkungan Kabupaten Wonogiri pelaksanaan nikah beda agama
terjadi tidak hanya sekali terjadi. Hal ini terjadi karena keberanian dari majelis Hakim dalam mengadopsi Pasal demi Pasal yang digunakan guna memberikan
penetapan terhadap perkawinan beda agama. Guna memperoleh kepastian terhadap kedudukan hukum perkawinan
beda agama, diperlukan adanya bukti yang autentik. Sifat bukti autentik tersebut tetap dan dapat mejadi pedoman untuk membuktikan tentang
kedudukan hukum yang mendukung kepastian perkawinan beda agama dengan adanya akta yang dikeluarkan oleh satu lembaga. Lembaga yang
berwenang mengeluarkan akta yang dimaksud, menurut Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1983 Pasal 5 Ayat 2 adalah Lembaga
Kependudukan dan Catatan Sipil. Dari latar belakang masalah yang telah penulis uraikan diatas, maka
penulis mendapat insiprasi untuk menyusun penelitian hukum dengan judul :
PELAKSANAAN PENCATATAN PERKAWINAN BEDA AGAMA YANG MENDAPAT PENETAPAN PENGADILAN NEGERI DI
KABUPATEN WONOGIRI
B. Perumusan Masalah
Agar pembahasan menjadi terarah dan mendalam sesuai dengan sasaran yang sudah ditentukan, maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut : 1.
Bagaimana Proses pencatatan perkawinan beda agama di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Wonogiri yang telah mendapat
penetapan Pengadilan Negeri Wonogiri setelah berlakunya Pasal 35 huruf a Undang-Undang nomor 23 tahun 2006?
2. Bagaimana Keabsahan pencatatan akta perkawinan beda agama yang telah
mendapat penetapan Pengadilan Negeri Wonogiri dan ditetapkan di Kantor Catatan Sipil Wonogiri?
commit to user
C. Tujuan Penelitian
Setiap penelitian tentu mempunyai tujuan yang jelas agar penelitian tersebut dapat dicapai. Adapun tujuan obyektif dan tujuan subyektif yang
hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Tujuan Obyektif a.
Untuk mengetahui Proses pencatatan perkawinan beda agama di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Wonogiri yang telah
mendapat penetapan Pengadialan Negeri Wonogiri; b.
Untuk mengetahui Keabsahan pencatatan akta perkawinan beda agama yang telah mendapat penetapan Pengadilan Negeri Wonogiri dan
ditetapkan di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Wonogiri.
2. Tujuan Subyektif
a. Untuk memperoleh data yang lebih lengkap sebagai bahan utama
dalam penyusunan penulisan hukum skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan di bidang ilmu hukum pada
Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta; b.
Untuk mengobservasi kesesuaian antara teori yang diperoleh dengan fenomena dan permasalahan yang terjadi dalam praktek pencatatan
perkawinan beda agama; c.
Untuk mengembangkan dan memperdalam pengetahuan penulis pada umumnya mengenai Hukum Administrasi Negara serta pada
khususnya dalam pencatatan perkawinan beda agama.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk memberikan sumbangan pemikiran dalam mengembangkan
ilmu hukum pada umumnya dan Hukum Administrasi Negara pada khususnya yang berhubungan dengan pencatatan perkawinan beda
agama:
commit to user b.
Untuk mengembangkan pengetahuan yang diperoleh selama di bangku perkuliahan dan membandingkan dengan kenyataan yang ada di
lapangan; c.
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wacana atau referensi di bidang karya ilmiah yang dapat mengembangkan ilmu
hukum. 2.
Manfaat Praktis a.
Memberikan jawaban atas permasalahan yang diteliti; b.
Mengembangkan penalaran, membentuk pola pikir dinamis sekaligus untuk mengetahui kemampuan penulis dalam menerapkan ilmu yang
diperoleh; c.
Dapat dipergunakan sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan atau berkaitan langsung dengan perkawinan beda
agama.
E. Metode Penelitian