commit to user
6 Seseorang atau Badan Hukum Perdata
Subjek hukum terdiri dari manusia dan badan hukum. Berdasarkan hukum keperdataan, seseorang atau badan hukum
yang dinyatakan tidak mampu seperti orang yang berada dalam pengampuan atau perusahaan yang dinyatakan pailit tidak dapat
dikualifikasi sebagai subjek hukum. Ketetapan sebagai wujud dari tindakan hukum publik sepihak dari organ pemerintahan ditujukan
pada subjek hukum yang berupa seseorang atau badan hukum perdata yang memiliki kecakapan untuk melakukan tindakan
hukum. Ridwan, HR.2006:162
c. Macam-Macam Ketetapan
Dalam buku-buku hukum administrasi berbahasa Indonesia, dapat dibaca beberapa pengelompokan keputusan. E.Utrecht
menyebutnya “ketetapan”, sedangkan Prajudi Atmosudirjo menyebutnya “penetapan”. Pengelompokkan tersebut antara lain oleh:
E.Utrecht dan Prajudi Atmosudirjo. Pertama-tama disini diketengahkan dulu pengelompkkan
E.Utrecht membedakan keputusan atas:
1 Ketetapan Deklaratur dan ketetapan konstitutif
Ketetapan deklaratur yaitu keterangan yang tidak mengubah hak dan kewajiban yang telah ada tetapi sekedar
menyatakan hak dan kewajiban tersebut. Ketetapan konstitutif adalah membuat hukum. Ridwan, HR.2006:163-164
2 Ketetapan Enmalig Kilat dan Ketetapan yang Tetap Permanen
Menurut W F Prins, ada empat macam ketetapan kilat: a
ketetapan yang bermaksud mengubah redaksi ketetapan lama. b
Suatu ketetapan negatif. c
Penarikan atau pembatalan suatu ketetapan. d
Suatu pernyataan pelaksanaan.
3 Ketetapan Positif dan Negatif
commit to user Ketetapan positif menimbulkan hak atau kewajiban bagi
yang dikenai ketetapan. Sedangkan ketetapan negatif tidak menimbulkan perubahan dalam keadaan hukum yang telah ada.
Ketetapan negatif
dapat berbentuk:
pernyataan tidak
berkuasa,pernyataan tidak diterima atau suatu penolakan. Ridwan, HR.2006:167
Penetapan positif terdiri atas lima golongan yaitu: a
Yang menciptakan keadaan hukum baru pada umumnya. b
Yang menciptakan keadaan hukum baru hanya terhadap suatu objek saja
c Yang membentuk atau membubarkan suatu badan hukum
d Yang memberikan beban kewajiban
e Yang memberikan keuntungan. Penetapan yang memberikan
keuntungan adalah: dispensasi, izin, lisensi dan konsesi.
2 Ketetapan Deklaratur dan ketetapan konstitutif
Ketetapan deklaratur
hanya menyatakan
bahwa hukumnya demikian. Ketetapan konstitutif adalah membuat
hukum.
4 Dispensasi, izin, Lisensi dan konsesi
Prof. van der Pot mengadakan pembagian dalam tiga pengertian : dispensasi-izin-konsesi. Yang dimaksud dengan
“dispensasi” adalah keputusan administrasi negara yang
membebaskan suatu perbuatan dari kekuasaan peraturan yang menolak perbuatan itu.
Bilamana pembuat peraturan tidak umumnya melarang suatu perbuatan, tetapi masih juga memperkenankannya asalsaja
diadakan secara yang ditentukan masing-masing hal konkrit maka keputusan administrasi negara yang memperkenankan perbuatan
tersebut bersifat suatu izin vergunning.
Kadang-kadang pembuat peraturan beranggapan bahwa suatu perbuatan yang penting bagi umum, sebaik-baiknya dapat
commit to user diadakan oleh suatu subjek hukum partikelir, tetapi dengan turut
campur dari pihak pemerintah. Suatu keputusan administrasi negara yang memperkenankan yang bersangkutan mengadakan
perbuatan tersebut, membuat suatu konsensi concessive. Sedangkan Prajudi Atmosudirdjo membedakan dua
macam penetapan yaitu penetapan negatif penolakan dan penetapan positif permintaan dikabulkan. Penetapan negatif
hanya berlaku satu kali saja, sehingga permintaannya boleh diulangi lagi.
d. Syarat-Syarat Pembuatan Ketetapan