commit to user
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan temuan hasil penelitian dan hasil analisis data penelitian, maka dapat dituliskan kesimpulan sebagai berikut.
1. Persepsi guru-guru SMP Negeri 2 Karangdowo Kabupaten Klaten mengenai KTSP cukup baik. Hal tersebut dibuktikan dari angket yang telah disebar pada
30 responden guru. Dari hasil analisis angket yang telah disebar, diketahui bahwa 76,7 di antaranya memperoleh skor total antara 70 - 79. Kriteria dari
rentangan skor antara 70 – 79 tersebut merupakan kriteria cukup baik. Di samping itu, persepsi guru-guru terhadap KTSP juga dapat dibuktikan dari
hasil wawancara dan pengamatan pelaksanaan pembelajaran, khususnya dalam pelajaran Bahasa Indonesia pada pembelajaran membaca. Dari hasil
wawancara dan pengamatan diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran telah sesuai dengan pelaksanaan penilaian dan perencanaan pembelajaran yang
telah disusun guru sebelumnya. Kelengkapan perangkat pembelajaran yang dimiliki guru dapat dijadikan sebagai bukti, walaupun guru masih mengalami
beberapa kendala dalam mengimplementasikan KTSP. 2. Kemampuan guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 2 Karangdowo Kabupaten
Klaten dalam merencanakan pembelajaran membaca yang meliputi penyusunan RPP, pemilihan materi, penerapan metode, dan penggunaan
media di dalam pembelajaran sudah cukup baik. Hal tersebut dibuktikan dari:
commit to user a kemampuan guru dalam menyusun RPP sudah sesuai dengan tuntutan
KTSP, yakni RPP yang disusun guru sesuai dengan format penyusunan RPP berbasis KTSP serta kelengkapan identitas RPP sudah terlihat semua dalam
RPP yang disusun guru; b kemampuan guru dalam memilih materi pembelajaran sudah sesuai dengan tuntutan KTSP karena bahan pengajaran
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, urutan bahan pengajaran berkesinambungan kontinuitas, disusun dari yang sederhana atau mudah
menuju yang sukar, dan materi yang dipilih guru dalam kompetensi dasar membaca bervariasi sumbernya sehingga guru tidak hanya mengacu pada
buku paket tertentu saja yang digunakan; c kemampuan guru dalam menerapkan metode PAIKEM sudah cukup baik, yakni guru menerapkan
metode pembelajaran dengan tepat dan mengupayakan variasi dan pembaharuan metode yang diterapkan, sehingga siswa merasa senang dan
kreatif mengikuti proses pembelajaran serta tercapainya efektifitas tujuan pembelajaran; dan d kemampuan guru dalam menggunakan media cukup
baik, karena pemilihan media sudah tepat dan sesuai dengan pengembangan materi yang dibahas guru dalam pembelajaran, sehingga siswa terbantu
dengan penggunaan media yang sesuai tujuan pembelajaran yang hendak dicapai walaupun masih sebatas media sederhana menggunakan surat kabar,
belum menggunakan media pembelajaran yang berbasis teknologi dan informasi.
3. Kemampuan guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 2 Karangdowo Kabupaten Klaten dalam melaksanakan penilaian pembelajaran membaca sudah sesuai
commit to user tuntutan KTSP yakni guru telah melaksanakan penilaian proses dan penilaian
hasil dalam pelaksanaan pembelajaran. Penilaian yang diberikan guru disesuaikan dengan kompetensi yang diajarkan. Dalam kompetensi membaca
puisi, penilaian proses yang dilakukan guru dengan cara mengamati keaktifan siswa saat menulis puisi berdasarkan kunjungan siswa di lingkungan sekitar
sekolah dan penilaian hasil yang dilaksanakan guru dengan teknik unjuk kerja performance. Pada kompetensi membaca ekstensif, guru melaksanakan
penilaian proses dengan cara mengamati keaktifan siswa saat berlangsungnya diskusi kelompok dan penilaian hasil dengan teknik unjuk kerja
performance. 4. Kendala-kendala yang dialami guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 2
Karangdowo Kabupaten Klaten dalam pelaksanaan pembelajaran membaca yaitu: a siswa kurang antusias mengikuti pelajaran dikarenakan siswa malas
apabila disuruh membaca wacana dan minat membaca siswa rendah; b banyak siswa yang kurang konsentrasi saat pembelajaran membaca
dikarenakan sebagian dari mereka gaduh atau berbicara sendiri; c terdapatnya sekat atau pembatas ruangan menggunakan besi antarkelas VIII
dari kelas VIII B sampai kelas VIII E sehingga guru dan para siswa terganggu suara guru lain saat menerangkan bersamaan dengan proses
kegiatan yang dilakukan guru saat pembelajaran membaca; d masih ada siswa yang kemampuannya masih jauh di bawah KKM dikarenakan masih ada
siswa yang belum bisa membaca, terkadang membacanya masih mengeja; e guru kesulitan dalam hal penilaian karena penilaian di dalam KTSP banyak
commit to user dan agak rumit, kurangnya konsep atau pemahaman guru tentang penilaian,
dan kurang memiliki buku-buku tentang konsep penilaian; dan f sebagian besar siswa berasal dari ekonomi menengah ke bawah sehingga ketika guru
menghendaki siswa agar memiliki buku atau referensi tertentu harus berpikir ulang.
5. Upaya yang dilakukan guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 2 Karangdowo Kabupaten Klaten untuk mengatasi kendala-kendala yang timbul dalam
pelaksanaan pembelajaran membaca yang berupa kendala kurang antusiasnya siswa dalam mengikuti pelajaran adalah berusaha menggunakan strategi
metode dan memberikan materi pembelajaran yang menarik serta mengajak siswa ke luar kelas agar pikiran siswa lebih segar. Upaya guru untuk
mengatasi kurang konsentrasinya siswa dalam pembelajaran membaca adalah menegur siswa yang gaduh atau berbicara sendiri, menyuruh siswa tersebut
membaca nyaring dihadapan siswa lain dari materi yang sedang dibahas, dan memberikan pertanyaan pada siswa yang gaduh atau berbicara sendiri tersebut
agar menjawab pertanyaan tersebut sendiri tanpa bantuan dari teman. Kendala berupa terdapatnya sekat atau pembatas ruangan menggunakan besi antarkelas
VIII dari kelas VIII B sampai kelas VIII E diatasi guru dengan cara memberi himbauan agar para siswa benar-benar memperhatikan penjelasan guru dan
meningkatkan konsentrasi
saat membaca
sebelum berlangsungnya
pembelajaran sehingga para siswa mampu mencapai nilai maksimal dalam kompetensi membaca. Kendala berupa masih terdapatnya siswa yang
kemampuannya jauh di bawah KKM diatasi guru dengan cara memberikan
commit to user pembinaan di luar jam pelajaran agar siswa mampu membaca dengan lancar.
Kendala berupa kesulitan dalam hal penilaian diatasi guru dengan cara mendalami konsep penilaian secara individu, dengan membeli dan membaca
buku-buku tentang macam penilaian atau model asesmen dalam pembelajaran kemudian mempraktikkan atau menerapkan penilaian tersebut secara
perlahan-lahan dalam pelaksanaan membaca serta guru mengikuti diklat, seminar, lokakarya, dan workshop yang didalamnya berisi tentang
implementasi KTSP terutama mengenai penilaian. Kendala berupa sebagian besar siswa berasal dari ekonomi menengah ke bawah dimaklumi atau
dipahami guru dan tidak mengharuskan siswa untuk membeli dan memiliki buku atau referensi tertentu serta mengajak siswa agar lebih memanfaatkan
fasilitas yang ada seperti perpustakaan.
B. Implikasi