Kendala Guru Bahasa Indonesia dalam Pelaksanaan Pembelajaran

commit to user Penilaian kelas adalah suatu proses yang dilakukan melalui langkah- langkah pengumpulan, pelaporan, penggunaan informasi, dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh guru tentang hasil belajar siswa untuk menetapkan tingkat pencapaian dan penguasaan peserta didik terhadap tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian berkelanjutan, otentik, akurat, dan konsisten dalam kegiatan pembelajaran di bawah kewenangan guru di kelas. Teknik cara dalam penilaian kelas meliputi penilaian dengan tes, penilaian unjuk kerja performance, penilaian sikap, penilaian tertulis paper and pencil test, penilaian proyek, penilaian produk, penilaian melalui kumpulan hasil kerjakarya peserta didik portofolio, dan penilaian diri. Berdasarkan pengamatan, dapat dikatakan bahwa guru telah mengadakan penilaian sesuai tuntutan KTSP yakni penilaian kelas. Penilaian yang dilakukan guru berupa penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses dilaksanakan guru dengan cara mengamati keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Penilaian hasil belajar diadakan guru saat akhir kegiatan pembelajaran. Penilaian hasil belajar tersebut dilakukan guru dengan memberikan tes unjuk kerja performance terkait dengan kompetensi pembelajaran yang hendak dicapai.

4. Kendala Guru Bahasa Indonesia dalam Pelaksanaan Pembelajaran

Membaca Kendala-kendala yang dialami oleh guru Mur dalam pelaksanaan pembelajaran membaca antara lain: 1 siswa kurang antusias mengikuti pelajaran; commit to user 2 banyak siswa kurang konsentrasi; 3 antarkelas VIII dari kelas VIII B sampai kelas VIII E terdapat sekat atau pembatas ruangan menggunakan besi; 4 masih ada siswa yang kemampuannya masih jauh di bawah KKM; 5 kesulitan dalam hal penilaian; dan 6 sebagian besar siswa berasal dari ekonomi menengah ke bawah. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, hambatan yang datang dari faktor guru adalah kesulitan dalam hal penilaian. Menurut guru Mur, kesulitan tersebut dikarenakan banyaknya penilaian dalam KTSP dan penilaian yang rumit, kurangnya konsep atau pemahaman guru tentang penilaian, serta kurang memiliki buku-buku tentang konsep penilaian. Penilaian juga merupakan suatu kegiatan untuk mengetahui perkembangan, kemajuan, danatau hasil belajar siswa selama program pendidikan Sarwiji Suwandi, 2008: 17. Teknik pelaksanaan penilaian di dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia antara lain dengan teknik tes dan nontes. Penilaian tersebut dapat dilakukan sebelum, pada saat, dan sesudah proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Dari hasil wawancara dan pengamatan dapat diketahui bahwa guru Mur mengalami kesulitan dalam mengadakan penilaian. Kendala yang berasal dari faktor siswa antara lain: 1 siswa kurang antusias mengikuti pelajaran; 2 banyak siswa kurang konsentrasi; 3 masih ada siswa yang kemampuannya masih jauh di bawah KKM; dan 4 sebagian besar siswa berasal dari ekonomi menengah ke bawah. Dari hasil temuan dapat diketahui bahwa: 1 kurang antusiasnya siswa dalam pembelajaran membaca dikarenakan siswa malas apabila disuruh membaca wacana dan minat membaca siswa rendah; commit to user 2 kurang konsentrasinya siswa dalam pembelajaran membaca dikarenakan sebagian dari mereka gaduh atau berbicara sendiri, sehingga sebagian siswa kurang memahami bacaan; 3 masih ada siswa yang kemampuannya jauh di bawah KKM karena ada siswa yang belum bisa membaca, terkadang membacanya masih mengeja; dan 4 sebagian besar siswa berasal dari ekonomi menengah ke bawah sehingga ketika guru menghendaki siswa agar memiliki buku atau referensi tertentu harus berpikir ulang. Kendala yang berasal dari faktor sekolah antara lain terdapatnya sekat atau pembatas ruangan menggunakan besi antarkelas VIII dari kelas VIII B sampai kelas VIII E, sehingga guru dan para siswa terganggu saat proses kegiatan pembelajaran membaca. Dari hasil temuan diketahui bahwa hal tersebut dikarenakan suara siswa dan guru saat menerangkan di kelas lain terdengar guru Mur dan para siswa saat pembelajaran membaca berlangsung.

5. Upaya Guru Bahasa Indonesia untuk Mengatasi Kendala dalam

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Di SMP 56 Jakarta

0 20 96

PERSEPSI GURU TENTANG PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM 2013 DAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DI SD Persepsi Guru Tentang Pembelajaran pada Kurikulum 2013 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SD Muhammadiyah 24 Gajahan Surakarta.

0 1 20

PERSEPSI GURU TENTANG PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM 2013 DAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DI SD Persepsi Guru Tentang Pembelajaran pada Kurikulum 2013 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SD Muhammadiyah 24 Gajahan Surakarta.

0 3 17

ANALISIS KESIAPAN GURU DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Analisis Kesiapan Guru Dalam Mengimplementasikan Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran Matematika (Studi Kasus Pada SMP Negeri 1 Mojolaban).

0 1 13

KESIAPAN GURU MATEMATIKA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DI SMP NEGERI 1 KESIAPAN GURU MATEMATIKA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DI SMP NEGERI 1 PRACIMANTORO.

0 1 16

PENDAHULUAN KESIAPAN GURU MATEMATIKA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DI SMP NEGERI 1 PRACIMANTORO.

0 2 6

USAHA GURU DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) USAHA GURU DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) (Studi kasus di SMA N 1 Musuk Boyolali Pada Tahun Ajaran 2007/2008).

0 1 14

5pendampingan pengembangan silabus dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk guru

0 0 1

DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

0 0 33

Kemampuan Guru Dalam Menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

0 1 10