commit to user
27
J. Model Komunikasi City Branding Kavaratzis
Kerangka berfikir merupakan alur penalaran yang didasarkan pada tema masalah penelitian yang digambarkan secara menyeluruh dan sistematis setelah
mempelajari teori yang mendukung judul penelitian. Berdasar Model Komunikasi City Branding Kavaratzis’ terlihat bahwa suatu kota akan
berusaha membuat brand sehingga kota tersebut dapat bersaing dengan kota lainnya dan dikenal wisatawan domestik maupun mancanegara. Untuk
memperkenalkan brand tersebut brand kota memerlukan komunikasi agar brand dapat dikenal oleh wisatawan. Komunikasi tersebut dibagi menjadi dua
yaitu komunikasi primer dan sekunder setelah kedua komunikasi tersebut berhasil dan wisatawan merasa puas mereka akan melakukan komunikasi yang
ketiga yaitu komunikasi tersier. Komunikasi primer berkaitan dengan tindakan yang diambil kota tersebut tetapi tidak secara langsung, mereka lebih
memfokuskan pada pemandangan, prasarana, struktur sosial, perilaku. Komunikasi sekunder adalah komunikasi yang dilakukan secara langsung
dengan menggunakan logo, iklan dan slogan. Komunikasi tersier berkaitan dengan kepuasan wisatawan terhadap komunikasi primer maupun sekunder
sehingga mereka akan memberitahukan hal tersebut kepada orang yang mereka jumpai atau Word of Mouth sehingga akan mempengaruhi pariwisata.
commit to user
28 Gambar II.1.Model Komunikasi City Branding Kavaratzis
K. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Huh 2002 mengenai kepuasan wisatawan terhadap wisata budaya peninggalan bersejarah pada tempat-
tempat bersejarah di Virginia. Daerah penelitian untuk studi ini adalah tempat- tempat bersejarah di Virginia Williamsburg, Jamestown, dan Yorktown.
Populasi sampel untuk studi ini terdiri dari wisatawan yang mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Virginia antara bulan Juni dan Agustus tahun
2001. Survei ini dilakukan di lima lokasi berbeda tempat-tempat bersejarah di Virginia. Dari 300 kuesioner, 251 telah digunakan. Oleh karena itu, data dari
251 responden dianalisis dalam penelitian ini. Brand Kota
Komunikasi : Pemerintah
Komunikasi Sekunder Komunikasi Primer
Pemandangan
Prasarana Perilaku
Struktur
Komunikasi Tersier : Word of Mouth
commit to user
29 Analisis faktor dilakukan untuk membuat komposit variabel
berkorelasi dari 25 atribut asli. Menggunakan analisis faktor, dari 25 atribut tujuan wisata menghasilkan empat dimensi: atraksi wisata yang umum, atraksi
peninggalan bersejarah, faktor pemeliharaan, dan atraksi budaya. Keempat dimensi tersebut kemudian terkait dengan faktor-faktor kepuasan secara
keseluruhan. Analisis korelasi menunjukkan bahwa empat faktor tersebut berkorelasi dengan kepuasan wisatawan secara keseluruhan. Analisis regresi
berganda menunjukkan bahwa ada hubungan antara atribut wisata budaya atribut peninggalan sejarah secara keseluruhan dan kepuasan wisatawan.
MANOVA menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara faktor- faktor dalam kaitannya dengan total pendapatan rumah tangga dan lama
tinggal diantara 10 karakteristik demografis dan karakteristik perilaku perjalanan. ANOVA menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan
dalam keseluruhan kepuasan wisatawan menurut jenis kelamin, pengalaman masa lalu, dan waktu keputusan untuk perjalanan. Akhirnya, MANCOVA
mengungkapkan bahwa hanya salah satu variabel kontrol pengalaman masa lalu yang mengatur hubungan antara kepuasan wisatawan secara keseluruhan
dan faktor asal. Penelitian yang dilakukan oleh Benjamin dan Mbaze 2009 mengenai
kepuasan wisatawan terhadap festival karnaval Calabar di Nigeria. Studi ini meneliti hubungan antara kepuasan wisatawan secara keseluruhan dan atribut
festival budaya. Festival karnaval Calabar digunakan sebagai studi kasus. 500 penonton karnaval ini dijadikan sebagai sampel penelitian. Sembilan atribut
commit to user
30 festival organisasi, promosi, fasilitas, belanja, memfasilitasi, minuman,
makanan, infrastruktur, suasana lingkungan dan keselamatan serta keamanan diteliti, dimana dari kesembilan atribut tersebut, hanya empat atribut yang
menunjukkan hubungan yang signifikan dengan kepuasan wisatawan secara keseluruhan. Variabel demografis menunjukkan perbedaan sedikit atau tidak
ada ketergantungan pada kepuasan wisatawan secara keseluruhan. Tidak ada perbedaan yang signifikan ditemukan pada persepsi keanggotaan cluster
berdasarkan variabel demografis. Hanya beberapa variabel perilaku menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam persepsi anggota cluster.
Implikasi dari temuan pada festival pemasaran dianalisis. Kepuasan pelanggan mempengaruhi pilihan tujuan, konsumsi produk,
layanan dan keputusan untuk melakukan Word of Mouth WOM dalam Ali 2010
Penelitian yang dilakukan oleh Kavaratzis 1973 berhasil membuat Model Komunikasi City Branding Kavaratzis. Pada penelitian tersebut
terlihat bahwa suatu kota akan berusaha membuat brand sehingga kota tersebut dapat bersaing dengan kota lainnya dan dikenal wisatawan domestik
maupun mancanegara. Untuk memperkenalkan brand tersebut brand kota memerlukan komunikasi agar brand dapat dikenal oleh wisatawan.
Komunikasi tersebut dibagi menjadi dua yaitu komunikasi primer dan sekunder setelah kedua komunikasi tersebut berhasil dan wisatawan merasa
puas mereka akan melakukan komunikasi yang ketiga yaitu komunikasi tersier.Komunikasi primer berkaitan dengan tindakan yang diambil kota
commit to user
31 tersebut tetapi tidak secara langsung, mereka lebih memfokuskan pada
pemandangan, prasarana, struktur sosial, perilaku. Komunikasi sekunder adalah komunikasi yang dilakukan secara langsung dengan menggunakan
logo, iklan dan slogan. Komunikasi tersier berkaitan dengan kepuasan wisatawan terhadap komunikasi primer maupun sekunder sehingga mereka
akan memberitahukan hal tersebut kepada orang yang mereka jumpai atau Word of Mouth sehingga akan mempengaruhi pariwisata. Penelitian yang
dilakukan oleh Kavaratzis 1973 membuktikan bahwa City Branding sebuah kota dapat dilakukan dengan perilaku yang berupa event.
L. KERANGKA PEMIKIRAN