commit to user
49 datanya  memenuhi  kriteria  kelayakan  untuk  dianalisis  dengan
menggunakan metode statistik yang lain.
2. Metode Analisis Data
a. Uji Asumsi Klasik
Metode  analisis  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini menggunakan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik merupakan suatu uji
untuk  mengetahui  kelayakan  dari  model  yang  diregresi  apakah  telah memenuhi
asumsi klasik
yang meliputi
multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan normalitas Gujarati, 2006.
1  Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi  ditemukan  adanya  korelasi  antar  variabel  bebas independen.  Model  regresi  yang  baik  seharusnya  tidak  terjadi
korelasi  diantara  variabel  bebas  independen.  Untuk  mendeteksi ada  atau  tidaknya  multikolinearitas  di  dalam  model  regresi,  dapat
dilihat dari nilai VIF Variance Inflation Factor. Apabila nilai VIF Variance Inflation Factor tidak lebih dari 10, maka tidak terjadi
multikolinier Ghozali, 2008. 2  Uji Heteroskedastisitas
Gejala heteroskedastisitas terjadi sebagai akibat dari variasi residual  yang  tidak  sama  untuk  semua  pengamatan.  Pada  bagian
ini,  cara  mendeteksi  ada  tidaknya  gejala  heteroskedastisitas dilakukan  dengan  uji  Park.  Model  regresi  linier  yang  digunakan
commit to user
50 dalam  penelitian  ini  diregresikan  untuk  mendapatkan  residualnya.
Nilai  residual  dilogaritma,  kemudian  diregresikan  dengan  semua variabel  independen.  Apabila  nilai  probabilitassignikansi    semua
variabel independen p0,05 artinya tidak signifikan, maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi heteroskedasitas Ghozali, 2008.
3  Uji Normalitas Uji  normalitas  bertujuan  untuk  menguji  apakah  dalam
model  regresi,  variabel  pengganggu  atau  residual  memiliki distribusi  normal.  Salah  satu  cara  untuk  mendeteksi  apakah
residual  berdistribusi  normal  atau  tidak  yaitu  dengan  uji  statistik non-parametrik  Kolmogorov-Smirnov  K-S.  Apabila  angka
signifikansi  semua  variabel  independen  p0,05  artinya  tidak signifikan, maka data berdistribusi normal Ghozali,2008.
b. Regresi atas Variabel Dummy
Permasalahan  yang  sering  dihadapi  adalah  adanya  variabel independen  yang  berskala  ukuran  non-metrik  atau  kategori.  Jika
variabel  independen  berukuran  kategori  atau  dikotomi,  maka  dalam model  regresi  variabel  tersebut  harus  dinyatakan  sebagai  variabel
dummy  dengan  memberi  kode  0  nol  atau  1  satu.  Setiap  variabel dummy menyatakan satu kategori variabel independen non-metrik, dan
setiap  variabel  non-metrik  dengan  k  kategori  dapat  dinyatakan  dapat dinyatakan  dalam  k-1  variabel  dummy.  Cara  pemberian  kode  dummy
umumnya  menggunakan  kategori  yang  dinyatakan  dengan  angka  1
commit to user
51 atau  0.  Kelompok  yang  diberi  nilai  dummy  0  nol  disebut  excluded
group, sedangkan kelompok yang diberi nilai dummy 1 satu disebut included group Mirer, 1990 dalam Ghozali 2008.
c. Analysis of Covariance ANCOVA
Analisys  of  covariance  ANCOVA  merupakan  model  linier
dengan  satu  variabel  dependen  kontinu  dan  satu  atau  lebih  variabel
independen. ANCOVA merupakan penggabungan antara ANOVA dan
regresi  linier  yang  lazimnya  menggunakan  variabel  kontinu
kuantitatif.  ANCOVA  dilakukan  dengan  menambahkan  variabel penguat  kovariat  ke  dalam  model  sehingga  memperkuat  ketepatan
presisi analisis dan meningkatkan signifikansi secara statistik. Secara  spesifik,  uji  ANCOVA  menggunakan  asumsi  layaknya
uji  ANOVA,  dimana  error  masing-masing  variabel  penjelas terdistribusi  secara  normal  dan  bersifat  homoskedastik,  artinya  tidak
mengandung  masalah  heteroskedastisitas  dimana  nilai  residual memiliki  keragaman  yang  konstan,  dan  data  setidaknya  memiliki
standar error yang kecil. Uji ANCOVA juga mempersyaratkan adanya hubungan linier antara variabel dependen dan independen.
Model yang digunakan dalam ANCOVA adalah sebagai berikut:
Y
i,j,k,…z
= α+ d1 + X + ε
ijk…m
Dimana: Y  : variabel independen kepuasan wisatawan
α  : konstanta
commit to user
52 d1  : faktor atau variabel independen Kepuasan Wisatawan
X  : faktor penguat kovariat  demografi, perilaku perjalanan ε  : error
d. Uji Hierarchical Regression Regresi Bertingkat
Hierachical  Regression  Analysis  adalah  metode  statistik  yang dilakukan  bertujuan  untuk  menjelaskan  hubungan  antar-variabel  yang
bersifat  berjenjang  Harsono,  2002.  Untuk  hierachical  regression, nilai variabel laten ditentukan berdasarkan nilai komposit dari indikan-
indikan yang digunakan untuk mengukurnya. Dalam  studi  ini  ada  dua  tahapan  yang  dilakukan.  Tahap
pertama  regresi  berganda  guna  mencari  direct  effect  variabel  atribut Solo  Batik  Carnival  terhadap  kepuasan  wisatawan.  Tahap  kedua,
menambah  variabel  independen  dummy  karakteristik  demografi  dan dummy  karakteristik  perilaku  perjalanan  pada  regresi  antara  variabel
atribut Solo Batik Carnival dengan kepuasan wisatawan untuk mencari direct  effect.  Variabel  dummy  dibentuk  oleh  k-1,  dimana  k  adalah
jumlah kelompok karakteristik demografi.
commit to user
53 Model persamaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
KP = β1 + β2ata+ e……………………………………………… 1
KP = β1 + β2ata+ β3kd + e………….…………………………2a
KP = β1 + β2ata+ β3pp + e ………….………………………...2b
WOM = β1 + β2kp+  e……………………………………………3
Dimana: KP
: Kepuasan Wisatawan β
1,
β
2… :
Koefisien Regresi ata
:
Elemen Solo Batik Carnival kd
: Karakteristik Demografi pp
: Karakteristik Perilaku Perjalanan WOM
: Word of Mouth e
: Error
commit to user
54
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN