Tabel 3.3. Perkiraan Parameter Perkiraan Parameter
Parameter Nilai
A
3.2 Transportasi Fenomena di membran
Kekuatan  pendorong    filtrasi  pada  membran  adalah  tekanan  gradien  melintasi membran.  Sebagai  hasil  dari  kekuatan  pendorong  konvektif  transportasi  zat  terlarut
dan pelarut dari bulk ke permukaan membran. Pelarut  meresap melalui membran dan zat  terlarut  dipertahankan  oleh  membran  sehingga  konsentrasi  zat  terlarut  di  dekat
permukaan  yang  akan  meningkatkan.  Sebagai  hasil  dari  gradien  konsentrasi  yang dihasilkan,  molekul  zat  terlarut  akan  berdifusi  jauh  dari  permukaan  membran.
Konvektif  transportasi  kepermukaan  membran  yang  seimbang  dengan  transportasi kembali  dari  permukaan  membran  untuk  bulk.  Transportasi  kembali  ini  diatur  oleh
difusi.  Dalam  aliran  silang  proses  filtrasi  membran  steady  state  tercapai  ketika konvektif  transportasi sama dengan transportasi kembali, akibatnya fluksnya konstan.
Transportasi  kembali  dipengaruhi  oleh  kondisi  aliran  di  dalam  membran.  Massa transportasi  untuk  masing-masing  zat  terlarut  i  telah  diasumsikan  sebanding  dengan
koefisen transport, dan konsentrasi zat terlarut dalam lapisan gel Bhattacharjee et al, 2006.
=
3.1
= koefisen transport
=
massa
=
konsetrasi zat terlarut dalam lapisan gel
Dengan mengintegralkan persamaan 3.1
∫
=
∫
=
3.2 Dengan  mensubstitusikan  persamaan  3.2  ke  persamaa  3.3  maka  total  volume
permeatnya Ahmad et al, 2006.
∑ =
∑ +
∑ t
3.3
∑ =
∑ + t
∑
t
= waktu = Volume permeat
= konsentrasi  di bulk = konsentrasi di gel
Dan ketebalan lapisan gel
z
merupakan sehingga
∑ -
∑ =
∑
z
=
∑ ∑
∑
3.4
3.3 Prediksi fluks oleh model tekanan osmotic
Tekanan osmotik adalah mekanisme pengendali tunggal untuk zat terlarut yang tidak membentuk gel dan telah menerima perhatian lebih  baru-baru ini. Seperti disebutkan
sebelumnya  tujuan  dari  pekerjaan  ini  adalah  untuk  menyelidiki  apakah  model  ini mampu  memprediksi  perilaku  fluks  lengkap  atau  tidak,  Penurunan  fluks  tidak  hanya
tergantung pada  tekanan dan  tekanan osmotik. Penurunan fluks juga tergantung pada peningkatan  resistensi,  ini  bisa  disebabkan  oleh  pembentukan  lapisan  gel.  Dengan
demikian,  istilah  baru  termasuk  ketahanan  lapisan  gel  harus  dimasukkan  ke  dalam hukum Decay  dan model persamaan tekanan osmotik Ahmad et al, 2006.
=
|  |
3.5
=
tahanan gel Sebuah deskripsi kuantitatif penurunan fluks dalam ultrafiltrasi melibatkan hubungan
berikut antara dua dari tiga variabel berikut yang terkait dengan:
= =
3.6
Oleh  karena  itu,  untuk  system  cross  flow    ultrafiltrasi  terus  menerus  menggunakan hukum Darcy persamaan berikut dapat ditulis sebagai
=
=
3.7
Berdasarkan persamaan 2.3, dalam bentuk lain persamaan 3.7 dapat ditulis sebagai berikut :
=
=
|  |  | |
3.8
=
tahanan pada lapisan gel A   = luas membran
persamaan 3.4 disubstitusikan ke persamaan 3.8  maka diperoleh
=
= +
= +
∑ ∑
-
∑ ∑
= +
∑ ∑
–
∑ ∑
untuk i= 1,2,3,…,n
Misalkan =
=
∑ ∑
=
∑ ∑
Maka =
- t
3.9
Dengan mensubstitusikan nilai-nilai yang diperoleh dari hasil eksperimen pada model  persamaan  3.9 untuk  mendapatkan  hasil  output. Hasil model  yang diperoleh
dibandingkan  dengan  data  eksperimen  Ahmad  et  al.,  2006.  Dimana  penurunan volume  fluks  permeat  diplot  terhadap  waktu  filtrasi  dengan  meningkatnya  tekanan
transmembran, Penurunan volume fluks permeat seperti yang diperkirakan oleh model yang ditampilkan  pada gambar 3.1..
Gambar 3.1  Volume fluks permeat pada model terhadap waktu filtrasi pada tekanan transmembran yang berbeda.
3.4 Perbandingan antara hasil simulasi model dan data eksperimen dari