Penelitian tentang pemodelan penyaringan air limbah pabrik kelapa sawit dengan membran mikrofiltrasi telah diteliti sebelumnya Tulus,2008. Maka peneliti
mencoba untuk meneliti tentang ” Pemodelan Penyaringan Air Limbah Pabrik
Kelapa Sawit dengan Menggunakan Membran Ultrafiltrasi “. Karena membran ultrafiltrasi memiliki pori yang lebih kecil dibandingkan dengan mikrofiltrasi sehingga
lebih efisien.
1.2
Perumusan Masalah
Pada penelitian ini, yang menjadi permasalahan adalah memodelkan penyaringan air limbah pabrik kelapa sawit dengan membran ultrafiltrasi. Dimana nanti model yang
dibuat merupakan prediksi fluks permeat dari penyaringan air limbah pabrik kelapa sawit dengan menggunakan membran ultrafiltrasi. Dan kemudian model yang
diperoleh akan dibandingkan dengan hasil eksperimen.
1.3 Batasan Masalah
Penelitian dari Penyaringan Air Limbah Pabrik Kelapa Sawit dengan Membran Ultrafiltrasi ini dibatasi oleh :
a. Tidak terjadi pembentukan lapisan akibat penyaringan.
b. Tekanan diberikan dari dua daerah yang dibatasi oleh penyaring selaput.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah: a.
Mengetahui proses ultrafiltrasi menggunakan bahan keramik dalam penyaringan air limbah pabrik kelapa sawit.
b. Menyusun model yang sesuai untuk karakteristik proses ultrafiltrasi, kemudian
membandingkan hasil yang diperoleh dari penelitian sebelumnya dengan model yang disusun.
1.5 Manfaat Penelitian
Dengan mengadakan penulisan ini, penulis berharap dapat menambah referensi bagi pembaca dan memberikan model penyaringan air limbah pabrik kelapa sawit dengan
membran ultrafiltrasi.
1.6 Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat studi literature,yaitu dengan melakukan penelitian literatur dan mengumpulkan data-data dari referensi buku dan jurnal-jurnal yg diperoleh dari
perpustakaan maupun internet, dan melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing untuk memperoleh bahan-bahan yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi.
Adapun langkah-langkah yang penulis lakukan adalah sebagai berikut: Langkah 1 : Menjelaskan definisi penyaringan air limbah serta hubungan antara
penyaringan air limbah dengan penyaringan air limbah pabrik kelapa sawit dengan membran ultrafiltrasi.
Langkah 2 : a
Menentukan persamaan untuk ketebalan lapisan gel yang kemudian nanti akan disubstitusikan ke persamaan fluks
permeat. b
Memprediksi fluks permeat oleh model tekanan osmotik c
Setelah model untuk fluks permeat diperoleh kemudian hasil model
akan dibandingkan
dengan hasil
eksperimen sebelumnya.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Fundamental Proses Ultrafiltrasi
Membran adalah suatu lapisan tipis yang memisahkan dua fase dan membatasi pengangkutan berbagai bahan kimia secara selektif. Membran dapat berupa heterogen
atau homogen, simetrik atau asimetrik dalam strukturnya, padat atau cairan, yang dapat membawa muatan positif atau negatif, netral atau bipolar. Membran dapat
memanfaatkan berbagai driving force untuk memisahkan material. Ultrafiltrasi adalah teknik proses pemisahan membran untuk menghilangkan berbagai zat terlarut dengan
BM berat molekul tinggi, aneka koloid, mikroba sampai padatan tersuspensi dari air larutan. Membran semipermeabel dipakai untuk memisahkan makromolekul dari
larutan. Ukuran dan bentuk molekul terlarut merupakan faktor penting. Dalam teknologi pemurnian air, membran ultrafiltrasi dengan berat molekul
membran MWC 1000 – 20000 lazim untuk penghilangan pirogen, sedangkan berat
molekul membran MWC 80.000- 100.000 untuk pemakaian penghilangan koloid. Terkadang pirogen BM 10.000- 20.0000 dapat dihilangkan oleh membran 80.000
karena adanya membran dinamis. Tekanan sistem ultrafiltrasi biasanya rendah, 10-100 psi 70-700 kPa, maka dapat menggunakan pompa sentrifugal biasa. Membran
ultrafiltrasi sehubungan dengan pemurnian air dipergunakan untuk menghilangkan koloid penyebab fouling dan penghilangan mikroba pirogen dan partikel dengan
modul higienis. Membran ultrafiltrasi dibuat dengan mencetak polimer selulosa acetate CA sebagai lembaran tipis. Fluks maksimum bila membrannya anisotropic,
ada kulit tipis rapat dan pengemban berpori. Membran selulosa acetate CA mempunyai sifat pemisahan yang bagus namun dapat dirusak oleh bakteri dan zat
kimia, rentan pH. Ada pula membran dari polimer polisulfon, akrilik, juga polikarbonat, PVC, poliamida, piliviniliden fluoride, kopolimer AN-VC, poliasetal,
poliakrilat, kompleks polielektrolit, PVA ikat silang. Juga dapat dibuat membran dari keramik, aluminium oksida, zirconium oksida, dsb.
2.2 Keuntungan dan Kelemahan Membran