1.  Terbentuk  Pore  NarrowingConstriction.  Butiran  foulant  teradsopsi  ke  dalam membran  sampai  menutupi  lubang  permukaan  membran,  tetapi  masih  ada  celah
untuk meresapnya cairan masuk ke membran 2.  Terbentuk  Pore  Plugging.  Butiran  foulant  mulai  menutupi  permukaan  membran
sehingga tidak ada celah untuk cairan masuk ke membran 3.  Terbentuk  lapisan  gel.  Butiran  foulant  mulai  menutupi  permukaan  membran  dan
membentuk lapisan gel Beberapa cara untuk mengurangi terjadinya fouling :
1. Perlakuan  awal  larutan  umpan  Perlakuan  awal  pada  air  umpan  dimaksudkan  untuk
menghilangkan  kekeruhan  atau  padatan  tersuspensi,  mengontrol  pH  umpan, mengurangi  kecenderungan  terbentuknya  kerak  dan  menghilangkan  zat
teremulsizat organik lainnya. 2.  Merubah  sifat  membran  Merubah  sifat  membran  dapat  mengurangi  terbentuknya
fouling  pada  membran  berpori.  Umumnya  fouling  lebih  mudah  terjadi  pada membran berpori dibandingkan dengan membran yang tebal. Distribusi ukuran pori
yang  tipis  dapat  mengurangi  penyumbatan.  Pemakaian  membran  hidrofilik dibandingkan dengan membran hirofobik juga dapat mengurangi fouling.
3.  Kondisi  operasi  Fenomena  fouling  dapat  berkurang  seperti  pada  polarisasi konsentrasi. Polarisasi konsentrasi dapat berkurang dengan meningkatkan koefisien
perpindahan  massa.  Selain  itu  penggunaan  aliran  turbulen  dapat  mengurangi terjadinya fouling.
2.4 Metode Reduksi Fouling
Beberapa cara untuk mengurangi terjadinya fouling : 1. Perlakuan awal larutan umpan Perlakuan awal pada air umpan dimaksudkan untuk
menghilangkan  kekeruhan  atau  padatan  tersuspensi,  mengontrol  pH  umpan,
mengurangi  kecenderungan  terbentuknya  kerak  dan  menghilangkan  zat teremulsizat organik lainnya.
2.  Merubah  sifat  membran  Merubah  sifat  membran  dapat  mengurangi  terbentunya fouling  pada  membran  berpori.  Umumnya  fouling  lebih  mudah  terjadi  pada
membran berpori dibandingkan dengan membran yang tebal. Distribusi ukuran pori yang  tipis  dapat  mengurangi  penyumbatan.  Pemakaian  membran  hidrofilik
dibandingkan dengan membran hirofobik juga dapat mengurangi fouling. 3.  Kondisi  operasi  Fenomena  fouling  dapat  berkurang  seperti  pada  polarisasi
konsentrasi. Polarisasi konsentrasi dapat berkurang dengan meningkatkan koefisien perpindahan  massa.  Selain  itu  penggunaan  aliran  turbulen  dapat  mengurangi
terjadinya fouling. 4. Pembersihan membran
metode pembersihan membran : 
Pembersihan  secara  hidrolik  Termasuk  back-flashing,  penekanan, pengurangan tekanan, serta merubah arah aliran.
 Pembersihan secara mekanik Hanya dapat diterapkan pada sistem turbular
menggunakan bola pembersih 
Pembersihan  secara  kimia  Bahan  kimia  yang  dapat  digunakan  antara  lain asam  kuat
,  asam  lemah  asam  sitrat,  alkali  NaOH,  deterjen alkalin,  non  ionic,  complexing  agent  EDTA,  disinfektan
dan NaOCL  dan  gas  etilen  axida  sterilisasi.  Bahan  kimia  untuk
pembersihan yang digunakan hanya sebagian atau kombinasi. Konsentrasi bahan  kimia  dan  waktu  pencucian  sangat  penting  dalam  menangani
fouling. 
Pembersihan secara elektrik Metode pembersihan ini menggunakan medan elektrik  di  sekitar  membran.  Partikel  akan  tertarik  pada  medan  elektrik.
Pemindahan  partikel  dari  interfase  dapat  diterapkan  tanpa  menganggu proses.
2.5 Polarisasi Konsentrasi
Polarisasi  konsentrasi  adalah  sebuah  fenomena  yang  menggambarkan  bagaimana akumulasi  dari  solusi  yang  menahan  membran  hasil  lapisan  fouling  pada  permukaan
membran  dengan  konsentrasi  yang  relative  tinggi.  Ini  karena  ditahan  oleh  larutan karna  konsentrasi  pada  vicinity  membran  meningkat  yang  menghasilkan  sebuah
gradien konsentrasi sebagaimana di ilustrasikan pada gambar 2.1..
Gambar 2.1.
Polarisasi konsentrasi pada membran
Akumulasi zat
terlarut pada
permukaan membran
akan menyebabkan
transportasi  difusi  kembali  dari  membran  menuju  sebagian  besar  pakan. Proses itu mencapai steady state ketika transportasi konvektif dari zat terlarut terhadap
permukaan membran adalah sama dengan jumlah dari aliran permeat ditambah tingkat zat terlarut menuju back-difusi Bowen dan Jenner, 1995
Jc = D +
J
2-1
c
=  konsentrasi larutan pada batas lapisan
D  = koefisen difusi Syarat batasnya adalah
y = 0
c
= y =
c
=
integrasi dari hasil persamaaan 2-1 pada persamaan berikut :
J =
ln
2-2
= koefisen transfer massa δ  = ketebalan batas lapisan
Ini adalah dasar dari persamaan konsentrasi polarisasi dimana = D
.
2.6 Membran Ultrafiltrasi