Pengoperasian Lantai Getar Perhitungan poros pada bearing.

commit to user IV-35 Ph = P i - P o = 119.364 - 101,459 = 17,905 W » 0,018 kW Sehingga kerugian daya pada motor sebesar 17,905 W » 0,018 kW.

4.2.6 Pengoperasian Lantai Getar

Penelitian ini menghasilkan sistem mekanik lantai getar yang merupakan simulasi getaran yang terjadi pada lantai kerja yang menggunakan mesin besar. Lantai getar secara keseluruhan terdiri dari dua bagian, yaitu mekanik lantai getar dan sistem kendali otomatis. Dua bagian tersebut dapat dilihat pada gambar 4.27. Gambar 4.27 Lantai getar Lantai getar mampu menghasilkan tiga modus pergerakan lantai getar yaitu horisontal, vertikal dan kombinasi. Tiga modus pergerakan dihasilkan dengan mengubah posisi motor vibrator secara manual. Pada modus horisontal digunakan central lock sebagai pengunci sistem pergerakan lantai getar, sedangkan untuk modus vertikal dan kombinasi motor central lock tidak digunakan. Modus tersebut dapat dilihat pada gambar 4.28, 4.29, dan 4.30. Sistem kendali otomatis Mekanik lantai getar commit to user IV-36 Gambar 4.28 Modus horisontal Gambar 4.29 Modus vertikal Gambar 4.30 Modus kombinasi Getaran diperoleh dari 2 motor vibrator yang terintegrasi dengan sistem mekanik lantai getar. Pengaturan mekanisme lantai getar dimulai dengan mengatur frekuensi pada inverter dengan range 1 – 50 Hz guna didapatkan getaran yang diinginkan. Gambar 4.31 Inverter commit to user IV-37 Untuk menentukan modus pergerakan lantai getar dan pengaturan waktu proses pengoperasian lantai getar digunakan sistem kendali otomatis, yang ditunjukan pada gambar 4.32. Gambar 4.32 Automatic controller Getaran yang dirasakan pengguna lantai getar baik dalam posisi duduk, berdiri dan terlentang merupakan getaran seluruh tubuh. Bidang lantai yang bergetar kemudian terjadi getaran yang dapat dirambatkan melalui telapak kaki ketika pengguna berdiri, melalui telapak kaki dan bokong ketika pengguna duduk, dan bagian belakang tubuh ketika pengguna terlentang. Posisi pengguna dapat dilihat pada gambar 4.33. Gambar 4.33 Posisi tubuh dan standar sistem koordinat untuk getaran seluruh tubuh Sumber: ISO 2631-2, 2003

4.3 ESTIMASI BIAYA