10
Universitas Kristen Maranatha
Seorang karyawati bagian “Y” menceritakan bahwa dirinya memiliki masalah dengan atasannya. Atasannya kurang bersahabat dengan bawahannya.
Hal ini membuat dirinya kurang nyaman berada di kantor. Kekesalan yang dirasakannya tidak bisa diungkapkannya di kantor, sehingga membuatnya
membawa kekesalan tersebut ke rumah. Ia terkadang marah-marah terhadap keluarganya. Keesokan harinya barulah ia menyadari perilakunya dan merasa
tidak enak dengan anggota keluarganya hingga akhirnya meminta maaf. Hal tersebut sering terjadi, ketika yang bersangkutan merasa stress atau kesal
dengan urusan kantor, maka dia akan marah-marah dengan orang yang ada di rumah. Hal ini dirasakannya cukup mengganggu, namun itu terkadang berada
di luar konttrol dirinya. Berdasarkan penjelasan yang sudah disampaikan di atas, maka peneliti
ingin melihat bagaimana work family conflict yang terjadi pada karyawati yang sudah berkeluarga di Bank “X” Jakarta.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti ingin mengetahui seperti apakah derajat Work Family Conflict pada
karyawati yang sudah berkeluarga di Bank “X” Jakarta.
11
Universitas Kristen Maranatha
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Untuk menggambarkan fenomena work family conflict pada karyawati yang sudah berkeluarga di Bank “X” Jakarta.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan untuk memeroleh gambaran mengenai derajat work family conflict yang terdiri dari enam dimensi,
yaitu Time based WIF, Time based FIW, Strain based WIF, Strain based FIW, Behavior based WIF dan Behavior based FIW pada
karyawati yang sudah berkeluarga di Bank “X” Jakarta.
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Teoritis
- Penelitian ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan bagi ilmu
bidang psikologi khususnya psikologi keluarga dan psikologi industri organisasi dalam memberikan informasi tentang Work Family Conflict
pada karyawati yang sudah berkeluarga. -
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dalam jenis bidang yang sama.
12
Universitas Kristen Maranatha
1.4.2 Kegunaan Praktis
a. Bagi Lembaga Bank “X”
Penelitian ini diharapkan memberikan informasi kepada Bank “X” mengenai keadaan dari karyawati Bank “X” khususnya mengenai Work
Family Conflict. b.
Karyawati yang sudah berkeluarga di Bank “X” Jakarta Penelitian ini diharapkan memberikan informasi kepada karyawati Bank
“X” Jakarta akan konflik yang dirasakannya.
1.5 Kerangka Pikir
Setiap individu akan menjalani peran dalam kehidupannya. Menjalani dua peran bukanlah hal yang mudah dan memungkinkan terjadinya
konflik peran. Khan et al.dalam Greenhaus Beutell 1985, mendefinisikan konflik
peran sebagai dua tekanan yang terjadi secara bersamaan, ketika pemenuhan pada satu sisi akan menyebabkan kesulitan pemenuhan yang lain. Para
karyawati Bank “X” Jakarta hingga saat ini pernah mengalami konlik peran, dimana tuntutan pekerjaan dan keluarga datang secara bersamaan. Hal tersebut
membuat salah satu kebutuhan sulit untuk dipenuhi. Interrole conflict adalah sebuah bentuk konflik peran yang muncul dari
tekanan yang bertolakbelakang dari keikutsertaannya dalam peran-peran yang berbeda. Konflik terjadi pada orang yang fokus sebagai pekerja dan perannya
sebagai istri atau ibu Khan et al dalam Greenhaus Beutell; 1985.
13
Universitas Kristen Maranatha
Berdasarkan Khan et al. dalam Greenhaus dan Beutell 1985, definisi work-family conflict adalah sebuah bentuk interrole conflict dimana tekanan
peran yang berasal dari pekerjaan dan keluarga mengalami berbenturan. Dengan demikian, partisipasi untuk berperan dalam pekerjaan keluarga
menjadi lebih sulit dengan adanya partisipasi untuk berperan di dalam keluarga pekerjaan. Bagi seorang istri sekaligus ibu menjalani tuntutan yang
muncul dari pekerjaan dan keluarga secara bersamaan akan menemui beberapa masalah. Setiap individu yang menjalani peran ganda pasti akan mengalami
konflik. Greenhaus 1985, membedakan dua hal untuk menjelaskan faktor-faktor
yang mempengaruhi work family conflict yaitu lingkuparea kerja dan keluarga, tetapi keduanya mempunyai kesamaan yaitu saling memberi
tekanan. Tekanan yang muncul dari lingkup kerja bagi Karyawati Bank “X” adalah waktu kerja yang padat, adanya shift kerja, perjalanan kerja yang padat,
pekerjaan yang berlebihan, role conflict, role ambiguity, dan harapan untuk bersikap objektif dan mampu menyimpan rahasia.
Tekanan tersebut mungkin saja muncul dalam waktu yang bersamaan dan dirasakan oleh para karyawati Bank “X” Jakarta. Hal ini membuat para
karyawati Bank “X” Jakarta bekerja sama dengan suami untuk membagi waktu antara urusan pekerjaan dan rumah tangga seperti ketika anak sakit
maka istri akan meminta izin untuk tidak berangkat kerja ke kantor dan merawat anak yang sedang sakit, perjalanan yang padat dan pekerjaan yang
berlebihan membuat karyawati Bank “X” Jakarta merasakan kelelahan di
14
Universitas Kristen Maranatha
pekerjaan sehingga istri kurang dapat melaksanakan pekerjaan rumah tangga di rumah, serta atasan atau perusahaan yang tidak mendukung yang membuat
karyawati Bank “X” Jakarta harus bertingkahlaku sesuai dengan yang diharapkan oleh atasan atau perusahaan. Selain tekanan yang berasal dari
lingkup kerja, muncul juga tekanan dari lingkup keluarga. Tekanan dari lingkup keluarga yang dirasakan oleh Karyawati Bank “X”
adalah Lingkuparea keluarga: kehadiran anak yang masih balita dan remaja, dukungan dari suami, keluarga besar, konflik dalam keluarga, dukungan yang
rendah dari pasangan, dan harapan untuk bersikap tehangat dan terbuka dalam keluarga. Hal ini membuat karyawati Bank “X” Jakarta masih harus
memberikan perhatian dan kasih sayang pada anak dibandingkan pekerjaan serta keberadaan anggota keluarga yang tidak mendukung membuat karyawati
Bank “X” Jakarta kurang berkonsentrasi dalam pekerjaan karena memikirkan masalah keluarga yang dialami.
Karyawati Bank “X” Jakarta yang tidak dapat memenuhi tanggung jawab dalam keluarga maupun di pekerjaan, dapat dikatakan bahwa karyawati
Bank “X” Jakarta mengalami work family conflict yang tinggi. Sedangkan karyawati Bank “X” Jakarta yang dapat memenuhi tanggungjawab dalam
keluarga maupun di pekerjaan, dapat dikatakan bahwa karyawati Bank “X” Jakarta mengalami work family conflict yang rendah.
Menurut Greenhaus Beutell dalam Carlson, 2000 ada tiga bentuk dari Work Family Conflict, yaitu : Time-Based Conflict, Strain-Based Conflict,
dan Behavior-Based Conflict. Time-Based Conflict merupakan suatu konflik
15
Universitas Kristen Maranatha
yang dialami ketika tekanan waktu menuntut pemenuhan suatu peran dan menghambat pemenuhan peran yang lain. Waktu yang dihabiskan untuk
melakukan aktivitas disuatu peran membuat seseorang tidak bisa memenuhi tugas peran yang lain. Karyawati Bank “X” yang dalam setiap bulannya harus
bekerja lembur dan menjalani tugasnya ke luar kota membuat mereka memiliki kesulitan meluangkan waktu untuk keluarganya. Dengan tuntutan
tugas yang banyak pula terkadang saat sudah berada di rumah, karyawati masih suka memikirkan pekerjaan kantornya dan kurang fokus saat berada di
rumah bersama keluarganya. Strain-Based Conflict muncul karena ketegangan atau kelelahan pada
satu peran sehingga memengaruhi kinerja dalam peran yang lain, ataupun ketegangan di satu peran bercampur dengan pemenuhan tanggung jawab di
peran yang lain. Karyawati Bank “X” yang mengalami kelelahan, sehingga saat sampai di rumah menjadi kurang perhatian pada suami dan anak-anaknya.
Behavior-Based Conflict merupakan suatu konflik yang pola-pola pikiran dalam satu peran tidak sesuai dengan pola-pola perilaku yang lain.
Konflik terjadi saat perilaku pada satu peran tidak mungkin dengan harapan- harapan untuk peran lain. Karyawati Bank “X” yang mengalami peran ganda
dan berbeda karakter terkadang salah satu perannya terbawa ke tempat lainnya, contohnya peran di kantor terbawa ke rumah atau sebaliknya.
Menurut Gutek et al dalam Carlson 2000 Work Family Conflict dapat muncul dalam dua arah, yaitu : Work Interfering with Family dan Family
Interfering with Work. Work Interfering with Family WIF merupakan
16
Universitas Kristen Maranatha
konflik yang bersumber dari pekerjaan yang akan mempengaruhi kehidupan keluarga, misalnya karyawati Bank “X” Jakarta memiliki tugas yang banyak,
baik itu tugas yang mewajibkan mereka lembur ataupun pergi ke luar kota meninggalkan keluarganya. Hal ini berpengaruh pada perilaku karyawati di
rumahnya, seperti kurangnya memiliki waktu bersama dengan anak dan suami. Peran dan tugasnya sebagai ibu rumah tangga tidak dapat terselesaikan
dengan baik. Family Interfering with Work FIW merupakan konflik yang bersumber
dari keluarga yang akan mempengaruhi pekerjaan. Misalnya, karyawati Bank “X” Jakarta yang memiliki anak, ketika anak sedang sakit sedangkan
pekerjaan di kantor tidak bisa ditinggal maka konsentrasi akan terbagi. Fokus perhatian karyawati tersebut lebih pada keadaan rumah dan hasilnya pekerjaan
yang dikerjakan pun tidak dapat terselesaikan dengan baik. Menurut Gutek et all dalam Carlson, 2000 jika ketiga bentuk work
family conflict dengan kedua arah work family conflict akan menghasilkan enam dimensi work family conflict, yaitu : time based WIF, time based FIW,
strain based WIF, strain based FIW, behavior based WIF dan behavior based FIW. Time based WIF adalah konflik yang berkaitan dengan tuntutan waktu
pada peran dalam pekerjaan yang menghambat pemenuhan waktu pada peran dalam keluarga. Karyawati Bank “X” yang sering diberikan tugas lembur dan
berangkat ke luar kota mengalami konflik karena sedikitnya waktu untuk memenuhi perannya sebagai ibu di rumah. Time based FIW merupakan
konflik yang berkaitan dengan tuntutan waktu pada peran dalam keluarga
17
Universitas Kristen Maranatha
yang menghambat pemenuhan waktu pada peran sebagai pekerja. Tuntutan waktu di rumah yang lebih banyak untuk seorang ibu membuat karyawati
Bank “X” datang terlambat dan pulang lebih cepat. Karyawati mengalami konflik karena akan merasa kesulitan dalam pemenuhan tuntutan waktu dalam
perannya sebagai seorang karyawati Bank “X” Jakarta. Strain based WIF adalah konflik yang berkaitan dengan kelelahan dalam
peran dalam pekerjaan yang menghambat pemenuhan tuntutan peran dalam keluarga. Tuntutan yang tinggi sebagai seorang karyawati Bank “X” membuat
wanita merasa kelelahan, sehingga ketika menjalani perannya sebagai ibu di rumah membuatnya marah atau langsung istirahat di dalam kamar. Strain
based FIW adalah konflik yang berkaitan dengan kelelahan dalam peran keluarga yang menghambat pemenuhan tuntutan peran dalam pekerjaan.
Sebagai seorang ibu yang harus menyelesaikan pekerjaan rumah tangga dari mulai bangun tidur hingga akan tidur membuat karyawati Bank Indonesia
merasa kelelahan dan pekerjaan di kantornya menjadi terhambat. Behavior based WIF adalah konflik yang berkaitan dengan tuntutan pola
perilaku pada peran dalam pekerjaan yang tidak sesuai dengan tuntutan pola perilaku pada peran dalam keluarga. Karyawati Bank “X” Jakarta yag
menjabat sebagai seorang manager dituntut memiliki sikap yang tegas, namun saat menjadi seorang ibu perilakunya lebih lembut. Hal ini membuat karyawati
Bank “X” konflik akan pola perilaku akan kedua peran ganda yang dijalaninya. Behavior based FIW adalah konflik yang berkaitan dengan
tuntutan pola perilaku pada peran dalam keluarga yang tidak sesuai dengan
18
Universitas Kristen Maranatha
tuntutan pola perilaku pada peran dalam pekerjaan. Karyawati Bank “X” yang menjalani perannya sebagai seorang ibu dalam rumahnya yang sering
menasehati anaknya akan mengalami konflik ketika pekerjaannya sering menerima nasehat dari kepala bagianya karena pekerjaannya yang sering
salah.
19
Universitas Kristen Maranatha
Bagan 1.1. Bagan Kerangka Pikir Faktor-faktor yang mempengaruhi :
- Lingkuparea kerja: waktu kerja yang padat, adanya shift kerja,
perjalanan kerja yang padat, pekerjaan yang berlebihan, role conflict, role ambiguity, dan harapan untuk bersikap objektif dan
mampu menyimpan rahasia.
- Lingkuparea keluarga: kehadiran anak yang masih balita dan
remaja, dukungan dari suami, keluarga besar, konflik dalam keluarga, dukungan yang rendah dari pasangan, dan harapan untuk
bersikap tehangat dan terbuka dalam keluarga.
Karyawati yang sudah berkeluarga di Bank “X”
Jakarta Work Family
Conflict
- Time-based conflict WIF
- Strain-based conflict WIF
- Behavior-based conflict WIF
- Time-based conflict FIW
- Strain-based conflict FIW
- Behavior-based conflict FIW
Tinggi Rendah
20
Universitas Kristen Maranatha
1.6 Asumsi