12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL
PENELITIAN
2.1 Tinjauan Pustaka
Penelitian tentang
kepariwisataan khususnya
mengenai dampak
perkembangan pariwisata sudah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti. Penelitian tersebut antara lain dilakukan oleh
Faizun 2009 ,
Prayogi 2011, Limbong dan
Soetomo 2014, Rahman dan Muktialie 2014 serta Wirawan 2015. Dalam bagian
ini akan diuraikan beberapa hasil penelitian sebelumnya yang telah dilakukan sepanjang penulis ketahui, serta sebagai bahan pembanding dan pemberi inspirasi
dalam penulisan penelitian ini. Penelitian oleh Faizun 2009 dengan judul ‘Dampak Perkembangan Kawasan
Wisata Pantai Kartini Terhadap Masyarak at Setempat di Kabupaten Jepara’ dilakukan
di Kawasan Wisata Pantai Kartini yang merupakan kawasan wisata di Kelurahan Bulu, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara. Selain sebagai kawasan wisata, Pantai
Kartini dihuni oleh masyarakat pesisir yang kondisi ekonomi, sosial, lingkungan fisik dan fungsi permukimannya mengalami perubahan. Penelitian ini bertujuan untuk
menjelaskan dampak dari perkembangan Kawasan Wisata Pantai Kartini terhadap masyarakat setempat di Kabupaten Jepara. Instrumen utama yang digunakan dalam
penelitian ini adalah angket menggunakan pedoman wawancara untuk pengujian hipotesis
statistik Chi-Kuadrat
dan menjelaskan
variabel penelitian
dengan analisis deskriptif kuantitatif. Jumlah responden yang digunakan adalah sebanyak 62 kepala rumah tanggga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah
perkembangan kawasan wisata Pantai Kartini terbukti timbul dampak baik positif maupun negatif. Perkembangan kawasan pariwisata Pantai Kartini berdampak positif
terhadap perubahan kondisi ekonomi masyarakat setempat, dijelaskan oleh munculnya 32,3 kesempatan kerja baru sektor pariwisata seperti: industri dan
penjual souvenir dari limbah laut, penarik perahu wisata, dan usaha penginapan. Tingkat pendapatan masyarakat tinggi, yaitu sebesar 53,2 berasal dari pendapatan
pariwisata. Peningkatan harga lahan, karena kepemilikan lahan merupakan hak milik sebesar 96,8 dan harga lahan tinggi sebesar 24,2.
Demikian pula dampak negatif pariwisata terhadap perubahan kondisi sosial masyarakat. Masyarakat pesisir yang awalnya tergantung dari perikanan laut, berubah
menjadi memiliki ketergantungan tinggi pada pariwisata, yaitu sebesar 69,1. Penelitian ini juga menemukan bahwa telah terjadi kesenjangan sosial antara sektor
perikanan dan pariwisata, perikanan hanya 9,7 sedangkan pariwisata 17,7 cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun tidak berdampak negatif terhadap migrasi,
karena dari pendatang 25,8 hanya 9,7 yang bekerja sektor pariwisata. Adapun dampak terhadap perubahan lingkungan fisik juga positif dijelaskan dari jalan
lingkungan baik menggunakan pavingblock lebar 1 M, seluruh sistem pengairan menggunakan air bersih dari PDAM, tidak terjadi genangan dan memiliki tempat
sampah di luar rumah. Perubahan fungsi permukiman dipengaruhi oleh faktor - faktor tingginya harga lahan, penataan lingkungan permukiman, tingginya tingkat
pendapatan pariwisata, dan pekerjaan sektor pariwisata. Penelitian ini memberikan
inspirasi untuk meneliti secara lebih mendalam mengenai dampak perkembangan pariwisata terhadap perubahan ekonomi yang terjadi di tingkat desa yang juga
memiliki pantai sebagai daya tarik wisata utama. Penelilitian oleh Faizun memiliki persamaan dengan penelitian ini, yaitu sama - sama meneliti mengenai dampak
perkembangan pariwisata terhadap perekonomian masyarakat. Perbedaan yang mendasar adalah pada metode analisis data, penelitian oleh Faizun mengunakan
analisis deskriptif kualitatif. Penelitian berikutnya dilakukan oleh Prayogi 2011 dengan judul ‘Dampak
Perkembangan Pariwisata di Objek Wisata Penglipuran’. Penelitian ini meneliti
mengenai dampak yang ditimbulkan oleh perkembangan pariwisata di Desa Penglipuran, Kabupaten Bangli yang dilihat dari lingkungan fisik, kehidupan sosial
budaya masyarakat, serta perekonomian masyarakat setempat. Teknik pengumpulan data dari penelitian ini adalah melalui observasi, wawancara mendalam dan studi
kepustakaan serta selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan pariwisata di Desa
Penglipuran memberikan dampak positif terhadap lingkungan fisik. Hasil tersebut diperkuat dengan adanya kegiatan pelestarian pohon dan pembuatan aturan adat
untuk melestarikan hutan bambu. Selain dampak positif, ada beberapa dampak negatif yang ditimbulkan akibat
adanya perkembangan pariwisata seperti penumpukan sampah dan pemasangan paving yang menghambat daya serap tanah. Dampak perkembangan pariwisata
terhadap sosial dan budaya dalam penelitian ini juga menunjukkan hal positif dan negatif. Hal positif yang menjadi temuan penelitian adalah timbulnya upaya
pelestarian potensi budaya yang dimiliki oleh masyarakat setempat. Hal tersebut diperkuat dengan pengadaan pelatihan tari oleh masyarakat setempat di Balai Desa
setempat. Hal negatif akibat perkembangan pariwisata terhadap sosial budaya yang menjadi temuan penelitian ini adalah berubahnya orientasi masyarakat menuju
individu yang individualistis. Kondisi tersebut terjadi karena masyarakat semata –
mata hanya mengejar pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga yang bersumber dari pariwisata. Untuk perekonomian masyarakat, dampak yang ditimbulkan akibat
perkembangan pariwisata adalah timbulnya kesempatan membuka usaha yang lebih luas bagi masyarakat setempat. Adapun dampak negatif terhadap perekonomian yang
ditimbulkan akibat perkembangan pariwisata di Desa Penglipuran adalah munculnya ketimpangan pendapatan masyarakat. Penelitian oleh Prayogi memiliki konsep
penelitian yang sejalan dengan apa yang menjadi fokus penelitian ini, yaitu sama –
sama meneliti dampak perkembangan pariwisata terhadap lingkungan fisik, sosial budaya dan ekonomi. Namun, hal mendasar yang menjadi perbedaan adalah dalam
penelitian ini meneliti tentang dampak terhadap aspek ekonomi masyarakat lokal yang diakibatkan oleh adanya perkembangan pariwisata di Desa Sanur. Pemilihan
aspek ekonomi dalam penelitian dilakukan karena aspek ekonomi adalah hal yang paling sering dijadikan tolok ukur dalam perkembangan pariwisata. Secara
keseluruhan penelitian oleh Prayogi memberikan inspirasi untuk meneliti dampak pariwisata terhadap aspek ekonomi masyarakat lokal di Desa Sanur.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Limbong dan Soetomo 2014, berjudul “Dampak Perkembangan Pariwisata Terhadap Lingkungan Taman Nasional
Karimunjawa” yang bertujuan untuk melihat dampak positif dan negatif
perkembangan pariwisata terhadap lingkungan di darat dan perairan laut Taman Nasional Karimunjawa. Penelitian ini menggunakan metode campuran kuantitatif dan
kualitatif dengan Model Concurrent. Pengumpulan data menggunakan metode random sampling dengan penyebaran pedoman wawancara ke para wisatawan serta
purposive sampling kepada individu yang telah dipilih. Hasil penelitian oleh Limbong dan Soetomo ini adalah 1 perubahan seiring terbentuknya zonasi Taman
Nasional dapat memajukan perekonomian pada sektor pariwisata dan mendukung pengembangan jenis
– jenis satwa alami, 2 adanya pembangunan akomodasi baru di Kecamatan Karimunjawa dapat mengembangkan sektor perekonomian seiring
banyaknya investor yang datang, 3 peningkatan aktivitas wisatawan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Penelitian ini mengandung makna penting
tentang pengembangan aspek ekonomi di daerah pesisir pantai yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Sejalan dengan kondisi Pantai Sanur yang
harus mendapatkan perhatian khusus dari masyarakat lokal, pemerintah dan para stakeholder dalam menopang aspek ekonomi yang berkelanjutan. Penemuan penting
dalam penelitian Limbong dan Soetomo adalah bahwa perkembangan pariwisata dapat mendorong pembangunan akomodasi baru, sehingga perekonomian bisa
terpacu seiring dengan datangnya investor.
Penelitian berikutnya dilakukan oleh Rahman dan Muktialie 2014
dengan judul ‘Pengaruh Aktivitas Pariwisata Pantai Taplau Kota Padang Terhadap Ekonomi,
Sosial Masya rakat dan Lingkungan’. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
pengaruh dampak aktivitas pariwisata Pantai Taplau Kota Padang terhadap ekonomi, sosial masyarakat dan lingkungan sepanjang pantai. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa aktivitas pariwisata menimbulkan konsekuensi logis berupa pengaruh positif maupun negatif. Pengaruh positif terlihat pada peningkatan penadapatan masyarakat,
sedangkan sosial dan lingkungan cenderung menghasilkan pengaruh yang negatif. Penelitian dari Rahman dan Muktialie ini memberikan bayangan mengenai
bagaimana perkembangan pariwisata dapat membawa dampak yang nyata terhadap masyarakat, terutama yang langsung bersentuhan dengan perkembangan pariwisata.
Persamaan mendasar penelitian oleh Rahman dan Muktialie dengan penelitian ini adalah mencari suatu konsekuensi logis berupa dampak negatif dan positif yang
terbawa oleh perkembangan pariwisata terhadap masyarakat. Penelitian oleh Wirawan 2015 yang berjudul ‘Pariwisata Bersepeda Dalam
Mewujudkan Pariwisata Berkelanjutan Di Sa nur’ meneliti mengenai tiga hal. Hal
tersebut mengenai potensi yang dimiliki Destinasi Pariwisata Sanur dalam mengembangkan wisata bersepeda, manfaat dari pariwisata bersepeda terhadap
Destinasi Pariwisata Sanur dan bagaimana perencanaan pariwisata bersepeda di Destinasi Pariwisata Sanur mendukung pariwisata berkelanjutan. Analisis dalam
penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dan statistik deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Detinasi Pariwisata Sanur
memiliki potensi untuk mendukung kegiatan pariwisata bersepeda berdasarkan empat komponen, yaitu attractions, accessibility, ancillary, dan amenities. Pengaruh
signifikan ada di masyarakat terutama penyewa sepeda karena berhubungan langsung dengan wisatawan. Dari segi perencanaan, adanya legalitas jalur sepeda dalam
Peraturan Wali Kota Denpasar menjadi katalis yang baik dalam pengembangan pariwisata bersepeda. Wirawan juga menuturkan bahwa untuk masa mendatang
diperlukan sebuah perencanaan yang baik meliputi perencanaan fisik, perencanaan kebijakan, dan perencanaan kebijakan untuk mendukung pariwisata bersepeda di
Sanur. Penelitian ini sama – sama mengambil lokasi di Sanur. Terlihat bahwa ada
pengaruh signifikan dari masyarakat selaku pihak yang menyewakan sepeda, sehingga memberikan inspirasi untuk meneliti peran masyarakat dalam
perkembangan pariwisata di Desa Sanur.
2.2 Konsep