masyarakat dilihat dari perubahan kepemilikan aset, tambahan aset dan peralihan pekerjaan yang mendukung bidang industri pariwisata oleh masyarakat lokal selama
rentang waktu penelitian. Hal tersebut diteliti dari penelusuran siapa menjadi pemilik apa, siapa yang memiliki tambahan aset selama lima tahun terakhir, siapa yang
mengalami peralihan pekerjaan dari sektor non pariwisata ke sektor pariwisata.
2.3 Landasan Teori
2.3.1 Teori Dampak Pariwisata
Teori dampak pariwisata adalah teori yang menyatakan tentang pengaruh atau akibat dari adanya perkembangan pariwisata. Suatu wilayah yang memiliki destinasi
pariwisata tentu akan mempunyai beberapa dampak salah satunya adalah dampak dalam aspek ekonomi. Foster 2000 menyatakan bahwa keuntungan pariwisata
secara ekonomi paling nyata terlihat dalam masalah ketenagakerjaan. Pariwisata menyediakan pekerjaan bagi karyawan hotel, pengemudi taksi, pemandu wisata,
pekerja konstruksi, karyawan restoran dan pekerja lainnya. Foster juga lebih lanjut mengungkapkan bahwa di samping masalah
ketenagakerjaan, pariwisata juga menghasilkan pendapatan yang menguntungkan penduduk lokal dengan meningkatkan aktivitas perekonomian. Mill 2000 juga
mengungkapkan hal yang senada, bahwa pariwisata dapat memberikan keuntungan bagi wisatawan maupun komunitas tuan rumah serta dapat meningkatkan taraf hidup
melalui keuntungan secara ekonomi. Memadukan teori dari pakar tersebut, dapat dikatakan bahwa perkembangan pariwisata membawa dampak terhadap aspek
ekonomi masyarakat. Teori Dampak Pariwisata dalam penelitian ini digunakan sebagai landasan dalam menganalisis permasalahan mengenai dampak perkembangan
pariwisata terhadap aspek ekonomi masyarakat lokal di Desa Sanur.
2.3.2 Teori Sistem
Teori sistem dari Sztompka 2010 mengemukakan bahwa perubahan sosial dapat dibayangkan sebagai perubahan yang terjadi di dalam atau mencakup sistem
sosial, lebih tepatnya terdapat perbedaan antara keadaan sistem tertentu dalam jangka waktu berlainan. Selanjutnya, Sztompka juga membedakan perubahan sosial menjadi
beberapa jenis tergantung dari sudut pengamatan meliputi sudut aspek, fragmen atau dimensi sistem sosialnya. Hal ini disebabkan oleh keadaan sistem sosial itu tidak
sederhana, tidak hanya berdimensi tunggal, tetapi muncul sebagai kombinasi atau gabungan hasil keadaan berbagai komponen sebagai berikut :
a Unsur – unsur pokok. Misalnya jumlah dan jenis individu serta tindakan
mereka. b
Hubungan antar unsur. Misalnya ikatan sosial, loyalitas, ketergantungan, hubungan antar individu dan integrasi.
c Berfungsinya unsur – unsur di dalam sistem. Misalnya peran pekerjaan
yang dimainkan oleh individu atau diperlukannya tindakan tertentu untuk menyelesaikan ketertiban sosial.
d Pemeliharaan batas. Misalnya kriteria untuk menetukan siapa saja yang
termasuk anggota sistem, syarat penerimaan individu dalam kelompok, prinsip rekrutmen dalam organisasi dan sebagainya.
e Subsistem. Misalnya jumlah dan jenis seksi, segmen, atau divisi khusus
yang dapat dibedakan. f
Lingkungan. Misalnya keadaan alam atau lokasi geopolitik. Terciptanya keseimbangan atau kegoncangan, konsensus atau pertikaian,
harmoni atau perselisihan, kerja sama atau konflik, damai atau perang, kemakmuran atau krisis dan sebagainya berasal dari sifat saling mempengaruhi dari keseluruhan
ciri – ciri sistem sosial yang kompleks. Jika dipisahkan menjadi komponen dan
dimensi utamanya, teori sistem secara tak langsung menyatakan kemungkinan perubahan berikut :
a Perubahan komposisi misalnya migrasi dari satu kelompok ke kelompok
lain, menjadi anggota satu kelompok tertentu, bubarnya suatu kelompok, demobilisasi gerakan sosial
b Perubahan struktur misalnya terciptanya ketimpangan, kristalisasi
kekuasaan, munculnya ikatan persahabatan, terbentuknya kerjasama atau hubungan kompetitif
c Perubahan fungsi misalnya spesialisasi dan diferensiasi pekerjaan,
hancurnya peran ekonomi keluarga, diterimanya peran yang di indoktrinasikan oleh sekolah atau universitas
d Perubahan batas misalnya penggabungan beberapa kelompok atau satu
kelompok oleh kelompok lain, mengendurnya kriteria keanggotaan kelompok dan demokratisasi keanggotaan
e Perubahan hubungan antarsubsistem misalnya penguasaan rezim politik
atas organisasi ekonomi, pengendalian keluarga dan keseluruhan kehidupan pribadi oleh pemerintah toaliter
f Perubahan lingkungan misalnya kerusakan ekologi, gempa bumi,
munculnya wabah atau virus HIV, lenyapnya sistem bipolar internasional Dalam penelitian ini peran Teori Sistem adalah untuk mendukung Teori
Dampak Pariwisata dalam menjawab permasalahan mengenai dampak pariwisata terhadap aspek ekonomi masyarakat lokal di Desa Sanur. Teori Sistem lebih melihat
perbedaan yang terjadi di waktu yang berbeda dalam jangka waktu penelitian.
2.3.3 Teori Pariwisata Berkelanjutan