commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Budaya adalah jantung dari suatu daerah. Budaya juga merupakan pembeda antar suku. Manusia sangat erat hubunganya dengan budaya karena
menjadi identitas diri, tingkah laku dan pandangan hidup mereka dalam bermasyarakat. Hal itu disebabkan oleh karena kebudayaan mencakup lingkup
dimana manusia sebagai mahkluk Tuhan, selain hidup sebagai individu pribadi, juga sebagai mahkluk sosial yang hidup berirama dengan masyarakat, lingkungan
serta alam sekitar. Budaya sendiri sangat komplek, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan sarana hasil
karya manusia. Tinggi rendahnya suatu kebudayaan menunjukan seberapa tingkat peradapan dalam suatu bangsa. Kebudayaan adalah sifat untuk kehidupan suatu
bangsa.
Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman budaya dan tradisi. Dalam perkembangannya budaya di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat
terutama pada masyarakat Jawa. Budaya lokal yang masih dijunjung dan warisan budaya yang masih tetap dijaga menjadi kunci utama masyarakat Jawa agar tetap
eksis di dunia pariwisata nasional maupun internasional. Peradaban yang makin modern dengan segala bentuk kecanggihan teknologinya keberadaan adat istiadat,
1
commit to user
tradisi, dan budaya yang telah mengakar dalam diri masyarakat Jawa sedikit demi sedikit mulai pudar dan terlupakan.
Solo adalah sebuah kota di Provinsi Jawa tengah, Indonesia. Solo merupakan kota peringkat kesepuluh terbesar setelah Yogyakarta. Sisi timur kota
ini dilewati sungai yang terabadikan dalam salah satu lagu keroncong, Bengawan Solo. Kota ini dulu juga tempat kedudukan dari residen, yang membawahi
karisidenan Surakarta sejak jaman Belanda. Jabatan residen sekarang dihapuskan dan menjadi “ Pembantu Gubernur untuk wilayah Surakarta ”. Kota Solo
mempunyai semboyan BERSERI yang merupakan akronim dari Bersih, Sehat, Rapi, dan Indah. Untuk kepentingan pemasaran pariwisata Solo mengambil slogan
pariwisata “ Solo The Spirit Of Java ” yang diharapkan citra kota Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa.
Penyebutan Solo sebagai Kota Budaya salah satunya adalah karena mempunyai masa lalu sebagai salah satu pusat kerajaan di Jawa. Sikap ini
membuat hasil budaya dan kebudayaan di Solo masih tetap bertahan, termasuk beberapa
karya fisikarsitektur
masa lampau
mulai dari
bangunan ibadah,bangunan umum, keraton, hingga bangunan militer. Selain Keraton
Surakarta dan Keraton Mangkunegaran, terdapat pula Benteng Vastenburg peninggalan Belanda. Pada tahun 1997 telah didata 70 peninggalan sejarah di Solo
yang meliputi tempat bersejarah, rumah tradisional, bangunan kolonial, tempat ibadah, pintu gerbang, monumen, furnitur, jalan, dan taman kota.
Pelestarian terhadap hal tesebut berkaitan erat dengan wawasan identitas yang tebentuk dari sosok arsitektur dan lingkungan budaya yang beraneka ragam
commit to user
seperti warisan arsitektur traditional tedapat pada Keraton Surakarta dan Istana Mangkunegaraan, warisan peninggalan kolonial terdapat pada Benteng
Vastenburg, warisan tempat bersejarah terdapat pada rumah tradisional, tempat ibadah, warisan arsitektur modern terdapat pada gedung pencakar langit yaitu
Solo Paragon.
Citra Solo sebagai salah satu kota wisata dan kota budaya di Indonesia selain peninggalan berupa bangunan masih ada peninggalan budaya lain salah
satunya adalah batik. Pada perjalanan kulturalnya, Batik Solo menjadi satu akar pertumbuhan tradisi batik nusantara.” Batik is live, Solo is Batik ” begitu kira-
kira menyebut Kota Solo yang tidak bisa dilepaskan dengan batik. Saat ini Pemerintah Daerah Surakarta melaui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo
berusaha untuk melestarikan budaya dengan mengadakan beberapa event-event kebudayaan salah satunya adalah Event Budaya Solo Batik Carnival. Pengadaan
event tersebut tidak terlepas oleh campur tangan event organizer. Salah satu event orgainazer yang terlibat adalah Mataya Arts And Haritage.
Mataya Arts and Heritage terletak Jl.Jawa No 18 Timuran Solo adalah event organizer yang bergerak dibidang budaya dan tujuan terbentuknya event
organizer ini adalah melestarikan dan mendukung budaya Kota Solo. Mataya Arts And Heritage telah menangani ratusan bahkan ribuan acara yang berhubungan
dengan budaya. Kegiatan budaya Mataya Arts And Heritage terdiri dari :
1. Event hiburan yang terdiri dari event pentas seni, karnaval budaya.
2. Event edukasi yang terdiri dari workshop-workshop budaya.
commit to user
3. Event pameran yang terdiri dari beberapa kegiatan srawung batik yang
ditampilkan di beberapa daerah dan masih banyak event budaya lainya.
Kegiatan budaya yang dilaksanakan event organizer tidak hanya dari Pemerintah kota Surakarta melainkan dari masyarakat dan kerja sama dengan
pihak lain. Mataya Arts And Heritage akan menyinergikan antara budaya dan masyarakat dan dalam setiap event yang dilaksanakan sepenuhnya untuk
masyarakat. Alasan pengambilan judul ini karena Mataya Arts And Heritage mempunyai potensi untuk mengembangkan event budaya yang ada di Kota Solo,
karena Solo adalah kota pariwisata yang kaya akan budaya, dan budaya tersebut harus dilestarikan dan dikembangkan menjadi salah satu daya tarik wisata kota
Solo. Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan diatas maka judul yang akan diambil adalah
“ PERAN MATAYA ARTS AND HERITAGE DALAM MENGEMBANGKAN EVENT BUDAYA DI KOTA SOLO
”.
B. Perumusan Masalah