PERAN MATAYA ARTS AND HERITAGE DALAM MENGEMBANGKAN EVENT BUDAYA DI KOTA SOLO

(1)

commit to user

PERAN MATAYA ARTS AND HERITAGE DALAM MENGEMBANGKAN EVENT BUDAYA DI KOTA SOLO

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata

Disusun Oleh: NUR MUJIANA C9408026

PROGRAM DIII USAHA PERJALANAN WISATA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

commit to user

ii

PENGESAHAN PEMBIMBING

PERAN MATAYA ARTS AND HERITAGE DALAM PENGEMBANGAN EVENT BUDAYA DI KOTA SOLO

( Study Dalam Tahun 2010-2011) Di susun Oleh

NUR MUJIANA C9408026

Telah Disetujui Oleh Pembimbing Pembimbing

Bambang Ary Wibowo,S.H

Mengetahui Ketua Program D III UPW

Dra. Isnaini WW, M. Pd NIP.195905091985032001


(3)

commit to user PENGESAHAN UJIAN

Judul Laporan Tugas Akhir : Peran Mataya Arts And Heritage Dalam Mengembangkan Event Budaya Di Kota Solo

Nama Mahasiswa : Nur Mujiana

Nomor Induk Mahasiswa : C9408026

Tanggal Ujian : 20 Juni 2011

DITERIMA DAN DISETUJUI OLEH PANITIA PENGUJI TUGAS AKHIR DIPLOMA III USAHA PERJALANAN WISATA

1. Dra. Isnaini WW, M.Pd (……….………..) Ketua

2. Umi Yuliati, S.S, M.Hum (……….…..) Sekertaris

3. Bambang Ary Wibowo, S.H (...………...) Penguji I

4. Insiwi Febriary Setiasih, S.S, M.A (.………..) Penguji II

Surakarta, 11 Juni 2011 Dekan

Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph. D NIP. 196003281986011001


(4)

commit to user

iv MOTTO

1. Manusia hanya bisa berencana, tetapi Tuhan yang berhak menentukan segalanya (Penulis).

2. Lakukan apa yang dapat kamu lakukan hari ini, jangan menunggu hari esok karena hari esok belum tentu mendapatkan kesempatan seperti hari ini (Penulis).


(5)

commit to user PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini penulis persembahkan untuk :

1. Almamater ( Universitas Sebelas Maret Surakarta )

2. Ayah, Ibu, Keluarga dan Kekasih hati Sertu

Muntarom yang selalu mensupport,

mendoakan dan tiada hentinya memberikan dorongan semangat baik moril, spiritual dan material.

3. Semua teman Penulis yang senantiasa memberi semangat disaat putus asa. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan kasih sayangNya untuk kalian semua amien.


(6)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin atas kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karuniaNya yang telah melindungi dan membimbing sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Laporan tugas akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk menyelesaikan studi bagi mahasiswa Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak, tugas akhir ini tidak akan mungkin dapat terselesaikan dengan lancer dan baik. Oleh karena itu, penulis penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, terutama kepada : 1. Bapak Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph. D ,selaku Dekan Fakultas Sastra

dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah berkenan memberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Ibu Dra. Isnaini WW, M.Pd, selaku Ketua Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata yang telah memberikan petunjuk dan saran – saran serta pengarahansehingga terselesaikannya tugas Akhir ini.

3. Bapak Drs. Suharyana, M.Pd, selaku sekretaris Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata yang telah memberikan bimbingan sehingga terselesaikan Tugas Akhir ini.

4. Bapak Bambang Ary Wibowo, S.H., selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar memberikan petunjuk dan bimbingan serta pengarahan sehingga terselesaikan Tugas Akhir ini.


(7)

commit to user

5. Ibu Insiwi Febriary Setiasih, S.S, M.A., Selaku Dosen penguji yang telah memberikan bimbingan sehingga terselesaikan Tugas Akhir ini. 6. Ibu Umi Yuliati, S.S, M.Hum., Selaku sekertaris penguji yang telah

memberikan bimbingan sehingga terselesaikan Tugas Akhir ini. 7. Bapak Heru Prasetyo selaku pimpinan Mataya Arts And Heritage

yang telah memberikan informasi sehingga terselesaikan Tugas Akhir ini. 8. Bapak Rey Tanjung selaku sekertaris Mataya Arts And Heritage

yang telah memberikan informasi sehingga terselesaikan Tugas Akhir ini. 9. Bapak Sudyanto Selaku Staf Kebudayaan Dinas Pariwisata Kota Solo. 10.Segenap staf Badan Pusat Statistik Kota Solo.

11.Ibu Syarifah Husna Barokah dan Ibu Heny Nur Hastuti selaku Tata Usaha Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata, terimakasih atas segala bantuan dan saran – sarannya sehingga terselesaikan Tugas Akhir ini.

12.Ayah, Ibu, Keluarga, dan Kekasih hati Sertu Muntarom yang selalu mensupport dan mendoakan sehingga saya dapat menyelesaiakan Tugas Akhir ini.

13.Seluruh mahasiswa – mahasiswi Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata angkatan 2008 yang telah membantu dalam menyelesaikan Tugas akhir ini khususnyaWarsini, Putry Ari Susantie, Dwi Supriyanti, Tri Novyanti, Aneke Selvia Jeney Rahmawati, Ferni Octaviane Tunas.

14.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini.


(8)

commit to user

viii

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan tugas Akhir ini masih belum sempurna, oleh karena itu semua kekurangan, kritik, dan saran dari pembaca akan diterima dengan senang hati demi penyempurnaan tulisan ini.

Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat.

Surakarta 12 Juli 2011


(9)

commit to user ABSTRAK

Nur Mujiana, C9408026, Peran Mataya Arts And Heritage Dalam Mengembangkan Event Budaya Di Kota Solo, Program D3 Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra Dan Seni Rupa Sebelas Maret Surakarta.

Laporan Tugas Akhir ini mengkaji tentang pengembangan event budaya oleh Mataya Arts And Heritage. Mataya Art And Heritage merupakan salah satu Event Organizer di Kota Solo yang bergerak di bidang Event Budaya. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen Mataya Arts And Heritage dalam membantu pemerintah mengembangkan event budaya untuk menambah daya tarik wisata Kota Solo.

Perumusan masalah dari laporan penulis ini adalah bagaimana keadaan event budaya yang terdapat di Kota Solo, bagaimana manajemen Mataya Arts And Heritage dalam melaksanakan event budaya, dan bagaimana peran masyarakat dalam mengikuti kegiatan event budaya yang dilaksanakan Mataya Arts And Heritage.

Penulisan laporan ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan Event Organizer Mataya Art And Heritage dalam membantu pemerintah Kota Solo untuk mengembangkan event budaya dan untuk menambah daya tarik wisata Kota Solo, mengetahui kerja sama Event Organizer Mataya Art And Heritage dalam menjalankan sebuah event budaya dan mengetahui manfaat yang diperoleh masyarakat terhadap pengetahuan mengenai event budaya di Kota Solo.

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi, wawancara ke Mataya Arts And Heritage, Dinas Pariwisata Kota Solo, Masyarakat Kota Solo dan study pustaka di Lab.Tour dan Gramedia.

Penelitian membahas sejarah, latar belakang, maksud dan tujuan sehingga masyarakat Kota Solo dapat mengetahui perkembangan event budaya di Kota Solo yang dilaksanakan oleh pihak Mataya Arts And Heritage.

Kesimpulan yang dapat diambil adalah Disimpulkan bahwa Mataya Arts And Heritage memiliki pengaruh terhadap event budaya di Kota Solo,dan masyarakat Kota Solo juga berperan dalam pelaksanaan event budaya yang diselenggarakan Mataya Arts And Heritage.


(10)

commit to user

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN...ii

HALAMAN PENGESAHAN PANITIA PENGUJI...iii

HALAMAN MOTTO...iv

HALAMAN PERSEMBAHAN...v

KATA PENGANTAR...vi

ABSTRAK...vii

DAFTAR ISI...ix

DAFTAR TABEL...xi

DAFTAR GAMBAR...xii

DAFTAR LAMPIRAN...xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...1

B. Perumusan Masalah...4

C. Tujuan Penelitian...5

D. Manfaat Penelitian...5

E. Tinjauan Pustaka...6

F. Metode Penelitian...12

G. Sistematika Penelitian...15

BAB II GAMBARAN UMUM EVENT KEBUDAYAAN SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI KOTA SOLO A. Keadaan Umum Kota Solo...16


(11)

commit to user

B. Sejarah Singkat Kota Solo...17 C. Tradisi Kebudayaan Kota Solo...18 D. Event Organizer Yang Bekerja Sama Dengan Pemerintah Kota

Solo...38 E. Syarat-Syarat Event Organizer Yang Dapat Bekerjasama Dengan

Pihak Pemerintah Kota Solo...39 F. Sistem Pembayaran Saat Pemerintah Kota Solo Bekerjasama Dengan Event Organizer...40 G. Evaluasi Event budaya yang dilaksanakan Pemerintah Kota Solo

dengan Event Organizer...41 BAB III USAHA PENGEMBANGAN EVENT KEBUDAYAAN

OLEH MATAYA ARTS AND HERITAGE

A. Deskripsi Profil Mataya Arts And Heritage...42 B. Program Kerja Sama Mataya Arts And Heritage dengan Pihak

Lain...54 C. Kendala-kendala yang di hadapi oleh Mataya Arts And

Heritage...54 D. Pengembangan event budaya oleh Mataya Arts And

Heritage...58 E. Peran Serta Masyarakat Dalam Mengikuti Kegiatan Mataya Arts

And Heritage...60 F. Kerja Sama Mataya Arts And Heritage Dengan Pemerintah Kota Solo...60 BAB IV PENUTUP

A. Simpulan...62 B. Saran...65 DAFTAR PUSTAKA...66


(12)

commit to user

xii

LAMPIRAN...f ...67

DAFTAR TABEL

Tabel.1 Pertumbuhan Penduduk Kota Solo Tahun 2000 – 2009

Tabel.2 Banyaknya Penduduk Menurut Agama Yang Dianut di Kota Solo 2009 Tabel.3 Laporan Survey Masyarakat Kota Solo Tentang Mataya Arts And


(13)

commit to user DAFTAR GAMBAR

Gambar.1, Festival Ketoprak Gambar.2, Solo Carnaval Gambar.3, Festival Tirtonadi Gambar.4, Mahesa Lawung Gambar.5, Bengawan Travel Mart Gambar.6, Solo Menari

Gambar.7, Mangkunegaran Performing Art Gambar.8, Solo Kampung Art

Gambar.9, Solo Batik Carnival Gambar.10, Keraton Art Festival

Gambar.11, Tinggalan Jumenengan Dalem Ke-7 XIII Gambar.12, Solo International Performing Art

Gambar.13, Solo Batik Fashion Gambar.14, Solo Culinary Festival

Gambar.15, Pentas Wayang Orang Gabungan Gambar.16, Solo Keroncong Festival

Gambar.17, Grand Final Cipta Lagu Keroncong Gambar.18, Bengawan Solo Gethek Festival Gambar.19, Pasar Seni Balekambang

Gambar.20, Javanesse Theatrical Gambar.21, Kirab Apem Sewu

Gambar.22, Wiyosan Jumeneng SP KGPAA Mangkoe Nagoro IX Gambar.23, Kirab Malam 1 Sura


(14)

commit to user

xiv

Gambar.24, Pesta Budaya Dan Kembang Api Gambar.25, Grebeg Sudiro

Gambar.26, Sekaten

Gambar.27, Malem Selikuran Gambar.28, Grebeg Mulud

Gambar.29, Bakdan Ing Balekambang Gambar.30, Grebeg Syawalan

Gambar.31, Pekan Syawalan Jurog Gamabr.32, Festival Dolanan Bocah Gambar.33, Kreatif Anak Sekolah Solo Gambar.34, Kemah Budaya

Gambar.35 Wayang Bocah


(15)

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Informan

Lampiran 2 Bangunan Mataya Arts And Heritage Lampiran 3 Festival Seni Jelajah Pasar

Lampiran 4 Festival Jelajah Museum Lampiran 5 Jelajah Kampung Lampiran 6 Srawung Batik Lampiran 7 Jelajah Pusaka

Lampiran 8 Wayang Lintang Johar Lampiran 9 Solo Batik Carnival Lampiran 10 Jelajah Pasar

Lampiran 11 Solo City Guide Map Lampiran 12 Surat – Surat Observasi


(16)

PERAN MATAYA ARTS AND HERITAGE DALAM MENGEMBANGKAN EVENT BUDAYA DI KOTA SOLO

Nur Mujiana1 Bambang Ary Wibowo,S.H2

ABSTRAK

2011. Program D3 Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra Dan Seni Rupa Sebelas Maret Surakarta.

Laporan Tugas Akhir ini mengkaji tentang pengembangan event budaya oleh Mataya Arts And Heritage. Mataya Art And Heritage merupakan salah satu Event Organizer di Kota Solo yang bergerak di bidang Event Budaya. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen Mataya Arts And Heritage dalam membantu pemerintah mengembangkan event budaya untuk menambah daya tarik wisata Kota Solo.

Perumusan masalah dari laporan penulis ini adalah bagaimana keadaan event budaya yang terdapat di Kota Solo, bagaimana manajemen Mataya Arts And Heritage dalam melaksanakan event budaya, dan bagaimana peran masyarakat dalam mengikuti kegiatan event budaya yang dilaksanakan Mataya Arts And Heritage.

Penulisan laporan ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan Event Organizer Mataya Art And Heritage dalam membantu pemerintah Kota Solo untuk mengembangkan event budaya dan untuk menambah daya tarik wisata Kota Solo, mengetahui kerja sama Event Organizer Mataya Art And Heritage dalam menjalankan sebuah event budaya dan mengetahui manfaat yang diperoleh masyarakat terhadap pengetahuan mengenai event budaya di Kota Solo.

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi, wawancara ke Mataya Arts And Heritage, Dinas

1

Mahasiswa Jurusan D III Usaha Perjalanan Wisata dengan NIM C9408026

2

Dosen Pembimbing

Pariwisata Kota Solo, Masyarakat Kota Solo dan study pustaka di Lab.Tour dan Gramedia.

Penelitian membahas sejarah, latar belakang, maksud dan tujuan sehingga masyarakat Kota Solo dapat mengetahui perkembangan event budaya di Kota Solo yang dilaksanakan oleh pihak Mataya Arts And Heritage.

Kesimpulan yang dapat diambil adalah Disimpulkan bahwa Mataya Arts And Heritage memiliki pengaruh terhadap event budaya di Kota Solo,dan masyarakat Kota Solo juga berperan dalam pelaksanaan event budaya yang diselenggarakan Mataya Arts And Heritage.


(17)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Budaya adalah jantung dari suatu daerah. Budaya juga merupakan pembeda antar suku. Manusia sangat erat hubunganya dengan budaya karena menjadi identitas diri, tingkah laku dan pandangan hidup mereka dalam bermasyarakat. Hal itu disebabkan oleh karena kebudayaan mencakup lingkup dimana manusia sebagai mahkluk Tuhan, selain hidup sebagai individu pribadi, juga sebagai mahkluk sosial yang hidup berirama dengan masyarakat, lingkungan serta alam sekitar. Budaya sendiri sangat komplek, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan sarana hasil karya manusia. Tinggi rendahnya suatu kebudayaan menunjukan seberapa tingkat peradapan dalam suatu bangsa. Kebudayaan adalah sifat untuk kehidupan suatu bangsa.

Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman budaya dan tradisi. Dalam perkembangannya budaya di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat terutama pada masyarakat Jawa. Budaya lokal yang masih dijunjung dan warisan budaya yang masih tetap dijaga menjadi kunci utama masyarakat Jawa agar tetap eksis di dunia pariwisata nasional maupun internasional. Peradaban yang makin modern dengan segala bentuk kecanggihan teknologinya keberadaan adat istiadat,


(18)

commit to user

tradisi, dan budaya yang telah mengakar dalam diri masyarakat Jawa sedikit demi sedikit mulai pudar dan terlupakan.

Solo adalah sebuah kota di Provinsi Jawa tengah, Indonesia. Solo merupakan kota peringkat kesepuluh terbesar setelah Yogyakarta. Sisi timur kota ini dilewati sungai yang terabadikan dalam salah satu lagu keroncong, Bengawan Solo. Kota ini dulu juga tempat kedudukan dari residen, yang membawahi karisidenan Surakarta sejak jaman Belanda. Jabatan residen sekarang dihapuskan dan menjadi “ Pembantu Gubernur untuk wilayah Surakarta ”. Kota Solo mempunyai semboyan BERSERI yang merupakan akronim dari Bersih, Sehat, Rapi, dan Indah. Untuk kepentingan pemasaran pariwisata Solo mengambil slogan pariwisata “ Solo The Spirit Of Java ” yang diharapkan citra kota Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa.

Penyebutan Solo sebagai Kota Budaya salah satunya adalah karena mempunyai masa lalu sebagai salah satu pusat kerajaan di Jawa. Sikap ini membuat hasil budaya dan kebudayaan di Solo masih tetap bertahan, termasuk beberapa karya fisik/arsitektur masa lampau mulai dari bangunan ibadah,bangunan umum, keraton, hingga bangunan militer. Selain Keraton Surakarta dan Keraton Mangkunegaran, terdapat pula Benteng Vastenburg peninggalan Belanda. Pada tahun 1997 telah didata 70 peninggalan sejarah di Solo yang meliputi tempat bersejarah, rumah tradisional, bangunan kolonial, tempat ibadah, pintu gerbang, monumen, furnitur, jalan, dan taman kota.

Pelestarian terhadap hal tesebut berkaitan erat dengan wawasan identitas yang tebentuk dari sosok arsitektur dan lingkungan budaya yang beraneka ragam


(19)

seperti warisan arsitektur traditional tedapat pada Keraton Surakarta dan Istana Mangkunegaraan, warisan peninggalan kolonial terdapat pada Benteng Vastenburg, warisan tempat bersejarah terdapat pada rumah tradisional, tempat ibadah, warisan arsitektur modern terdapat pada gedung pencakar langit yaitu Solo Paragon.

Citra Solo sebagai salah satu kota wisata dan kota budaya di Indonesia selain peninggalan berupa bangunan masih ada peninggalan budaya lain salah satunya adalah batik. Pada perjalanan kulturalnya, Batik Solo menjadi satu akar pertumbuhan tradisi batik nusantara.” Batik is live, Solo is Batik ” begitu kira -kira menyebut Kota Solo yang tidak bisa dilepaskan dengan batik. Saat ini Pemerintah Daerah Surakarta melaui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo berusaha untuk melestarikan budaya dengan mengadakan beberapa event-event kebudayaan salah satunya adalah Event Budaya Solo Batik Carnival. Pengadaan event tersebut tidak terlepas oleh campur tangan event organizer. Salah satu event orgainazer yang terlibat adalah Mataya Arts And Haritage.

Mataya Arts and Heritage terletak Jl.Jawa No 18 Timuran Solo adalah event organizer yang bergerak dibidang budaya dan tujuan terbentuknya event organizer ini adalah melestarikan dan mendukung budaya Kota Solo. Mataya Arts And Heritage telah menangani ratusan bahkan ribuan acara yang berhubungan dengan budaya. Kegiatan budaya Mataya Arts And Heritage terdiri dari :

1. Event hiburan yang terdiri dari event pentas seni, karnaval budaya. 2. Event edukasi yang terdiri dari workshop-workshop budaya.


(20)

commit to user

3. Event pameran yang terdiri dari beberapa kegiatan srawung batik yang ditampilkan di beberapa daerah dan masih banyak event budaya lainya.

Kegiatan budaya yang dilaksanakan event organizer tidak hanya dari Pemerintah kota Surakarta melainkan dari masyarakat dan kerja sama dengan pihak lain. Mataya Arts And Heritage akan menyinergikan antara budaya dan masyarakat dan dalam setiap event yang dilaksanakan sepenuhnya untuk masyarakat. Alasan pengambilan judul ini karena Mataya Arts And Heritage mempunyai potensi untuk mengembangkan event budaya yang ada di Kota Solo, karena Solo adalah kota pariwisata yang kaya akan budaya, dan budaya tersebut harus dilestarikan dan dikembangkan menjadi salah satu daya tarik wisata kota Solo. Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan diatas maka judul yang

akan diambil adalah “ PERAN MATAYA ARTS AND HERITAGE DALAM

MENGEMBANGKAN EVENT BUDAYA DI KOTA SOLO ”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah ditulis di atas maka masalah yang akan dianalisis dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana kondisi event budaya yang ada di Kota Solo untuk menambah daya tarik wisata Kota Solo?

2. Bagaimana manajemen Mataya Arts and Heritage dalam menyelenggarakan event budaya?


(21)

3. Apakah manfaat yang diperoleh masyarakat saat mengikuti event yang diselenggarakan Mataya Arts and Heritage?

C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kondisi event budaya yang ada di Kota Solo untuk menambah daya tarik wisata Kota Solo.

2. Untuk mengetahui manajemen Mataya Arts And Heritage dalam menyelenggarakan event budaya.

3. Untuk mengetahui manfaat yang diperoleh masyarakat saat mengikuti event yang diselenggarakan Mataya Arts And Heritage.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Praktis

a. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca kaitanya manajemen Mataya Arts And Heritage.

b. Bagi kalangan akademik dapat digunakan sebagai referensi tambahan dalam melakukan penelitian sejenis atau yang berkaitan di masa mendatang.


(22)

commit to user

c. Bagi pemilik Mataya Arts And Heritage dapat digunakan sebagai salah satu acuan dalam usaha pengembangan event budaya.

2. Manfaat Teoritis

a. Menambah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan dunia pariwisata khususnya pusaka budaya Kota Solo.

b. Menambah ilmu pengetahuan baik secara praktis, teoritis, maupun akademik dan pengembangan diri.

E. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Pariwisata

Usaha pariwisata adalah usaha padat karya yang menuntuk kualitas tinggi dan saling berhubungan satu dengan yang lainya, yang bertujuan memuaskan wisatawan dengan fasilitas yang mendukung, yang ditunjang dengan sumber daya, manusia yang handal dari setiap lini.

Pariwisata merupakan peluang bisnis yang cukup potensial bagi negara kita karena negara kita merupakan negara kepulauan dengan kekayaan bumi dan hayati yang luar biasa ditambah keanekaragaman seni dan budaya, adat istiadat yang kental serta pesona alam. Pariwisata juga diartikan perjalanan orang ke suatu tujuan untuk bersenang-senang yang didukung berbagai fasilitas dan layanan yang disediakan oleh masyarakat dan pemerintah.


(23)

Selain pendapat di atas juga terdapat berbagai pendapat mengenai pariwisata antara lain sebagai berikut :

a. Pariwisata adalah suatu perjalanan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat yang lain, dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tapi semata–mata untuk meniknati perjalanan tersebut guna bertamasya dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beranekaragam (Oka A.Yoeti,2001:109).

b. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan obyek dan daerah tujuan wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut (Ramaini Kodhyat,1992:85).

c. Pariwisata merupakan manifestasi gejala naluri manusia sejak purbakala, yaitu hasrat untuk mengadakan perjalanan. Lebih dari itu pariwisata dengan ragam motivasinya akan menimbulkan permintaan-permintaan dalam bentuk jasa-jasa ini terus meningkat dengan perkembangan kehidupan manusia (Samsuridjal D.Kaelany HD,1997 : 11).

2. Pengertian Kebudayaan

Budaya adalah sebuah sistem yang mempunyai koherensi. Bentuk-bentuk simbolis berupa kata, benda, milik, sastra, lukisan, nyanyian, musik, kepercayaan mempunyai kaitan erat dengan konsep-konsep epistemologis dari sistem pengetahuan masyarakatnya (Kuntowijoyo,2006:2).


(24)

commit to user

Kebudayaan adalah suatu entitas yang otonom dalam kehiupan manusia, betapapun dia dapat dipengaruhi perkembangannya oleh faktor-faktor tertentu dalam konstelasi sosial maupun lingkungan alamiah (Oka A.Yoeti,2006:26).

Kebudayaan sangat terkait dengan suatu sistem yang dikenal dengan nama sistem sosial budaya. Masing-masing memiliki cakupan pengertian sendiri-sendiri. Kebudayaan mengacu pada hal-hal yang bersifat abstrak berupa sistem nilai, gagasan, kepercayaan, simbol-simbol, idiologi yang dibayangkan oleh suatu komunitas atau masyarakat tertentu. Komunitas itu bisa berupa sekumpulan manusia yang hidup dalam wilayah yang lebih luas yang disebut bangsa (Nina Witasari.dkk,2009:2).

Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar (Koentjaraningrat,1984:180).

Sebagai sebuah nilai yang dihayati kebudayaan diwariskan secara turun-temurun, dari generasi ke generasi. Proses pewarisan budaya disebut sebagai proses enkulturasi. Proses enkulturasi berlangsung mulai dari kesatuan yang terkecil ,yakni keluarga, kerabat, masyarakat, suku bangsa hingga kesatuan yang lebih besar lagi (Nina Witasari,dkk,2009:3).

Media pewarisan kebudayaan memiliki bermacam-macam bentuk. Pada masyarakat yang sudah mengenal tulisan, media pewarisan berupa tulisan. Dan media pewarisan berupa lisan yang berkembang dalam masyarakat berupa nyanyian rakyat, puisi rakyat serta upacara traditional.

Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia,


(25)

sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan bersifat abstrak (Nina Witasari,dkk,2009:4).

Kebudayaan dapat digolongkan menjadi 7 kelompok yang berdasarkan asas-asas pemikiranya, yaitu :

a. Pengelompokan berdasarkan deskripsi. b. Pengelompokan berdasarkan hal-hal sejarah. c. Pengelompokan menurut norma – norma. d. Pengelompokan menurut ilmu jiwa. e. Pengelompokan menurut struktur. f. Pengelompokan menurut asasnya.

g. Pengelompokan definisi yang tidak lengkap.

Dari ketujuh pengelompokan tersebut diatas kemudian dibuat kesimpulan berupa sebuah kaonsepsi sebagai yaitu kebudayaan terdiri dari pola - pola yang nyata maupun tersembunyi dari dan untuk perilaku yang diperoleh dan dipindahkan dengan simbol–simbol yang menjadi hasil–hasil yang tegas dari kelompok–kelompok manusia termasuk perwujudanya dalam barang-barang buatan manusia, inti yang pokok dari kebudayaan terdiri dari gagasan tradisional yaitu yang diperoleh dan dipilih secara historis yang dapat dianggap sebagai hasil-hasil tindakan,di pihak lain sebagai unsure-unsure yang mempengaruhi tindakan selanjutnya (www.definisi kebudayaan.com, diakses tanggal 28 Mei 2011).

Dengan tujuh pengelompokan yang salah satu diantaranya menyebutkan pengelompokan berdasarkan hal–hal yang berhubungan dengan sejarah yang


(26)

commit to user

merupakan gagasan–gagasan tradisional yang telah menjadi adat dan tradisi dalam masyarakat.

3. Pengertian Wisata Budaya

Wisata Budaya adalah perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan ketempat lain atau keluar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara hidup mereka, budaya dan seni mereka. Jenis wisata budaya ini adalah paling populer bagi tanah air kita (Nyoman S.Pendit 1986:26,31).

Dari kajian di atas dapat diketahui bahwa pusaka budaya semestinya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Khususnya kota yang diteliti oleh penulis yaitu Kota Solo.

4. Pengertian Menajemen

Dalam mengertikan dan mendefinisikan manajemen ada berbagai ragam, ada yang mengartikan dengan ketatalaksanaan, manajemen, manajemen pengurusan dan lain sebagainya. Bila dilihat dari literatul– literatul yang ada pengertian manajemen dapat dilihat dari 3 pengertian :

a. Manajemen sebagai suatu proses.

b. Manajemen sebagai suatu kolektifitas manusia.


(27)

Manajemen sebagai suatu proses, melihat bagaimana cara orang mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Pengertian manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat dari pengertian menurut :

a. Encylopedia of the social science yaitu suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan diawasi.

b. Haiman, manajemen yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain, mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan.

c. George R.Terry, yaitu cara mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang lain.

Manajemen suatu kolektifitas yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang– orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kolektifitas atau kumpulan orang-orang inilah yang disebut dengan manajemen, sedang orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalanya aktifitas manajemen disebut manajer.

Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana aktifitas manajemen dihubungkan dengan prinsip–prinsip dari manajemen. Pengertian manajemen sebagai suatu ilmu dan seni dari :

Chaster I Bernard dalam bukunya yang berjudul The Function of the Executive, menyatakan bahwa manajemen yaitu seni dan ilmu. Marry Parker Follett menyatakan bahwa manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan


(28)

commit to user

Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen yaitu koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu (Oey Liang Lee, Pengertian Manajemen. Balai Pustaka Administrasi,UGM,Buletin no 1.p.15).

F. Metode Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di dua tempat, yaitu di event organizer Mataya Arts And Heritage dan masyarakat Kota Solo. Lokasi penelitian pertama terletak di Jalan Jawa No 18 Timuran, Surakarta. Telepon : (0271) 3020255, buka : 08.00-16.00 setiap hari. Penelitian yang kedua adalah Kota Solo.

2. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi

Observasi adalah cara pengumpulan data dengan mengamati ,meneliti ,atau mengukur kejadian yang sedang berlangsung. Dengan cara ini data yang diperoleh adalah data faktual dan aktual, dalam arti data yang dikumpulkan diperoleh pada saat peristiwa berlangsung (Kusmayadi dan Endar Sugiarto,2000:84-85).

Observasi langsung ini digunakan untuk mengamati secara langsung manajemen yang dilakukan staf Mataya Arts And Heritage Solo dalam mengolah sebuah acara mulai dari perencanaan sampai dengan evaluasi


(29)

event yaitu dengan cara pengamatan langsung. Pengamatan langsung dilakukan dengan cara ikut terjun langsung menjalankan manajemen serta mengumpulkan informasi serta data-data. Objek yang diamati dan diteliti adalah proses manajemen dalam melaksanakan sebuah event serta peran serta masyarakat dalam mengikuti sebuah event.

b. Wawancara

Wawancara yaitu percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh pihak kedua, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan.Wawancara dapat dilakukan secara langsung dengan bertatap muka atau melalui telepon.

Dalam penulisan ini wawancara dilakukan dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan yang telah disusun sebagai pedoman wawancara dengan penentuan nara sumber/informan yang dilakukan dengan teknik porposif. Wawancara ini diperoleh dari bebepara informan, antara lain Staf Mataya Arts And Heritage serta Masyarakat Kota Solo.

c. Studi Pustaka

Adalah mempelajari buku buku referensi yang berhubungan dengan naskah untuk mendapatkan data sebagai landasan dalam membahas kenyataan penelitian sehingga nantinya dapat mendukung kegiatan penelitian. Studi pustaka dilakukan dengan mengunjungi Perpustakaan Pusatdi Universitas Sebelas Maret, Lab.Tour, Gramedia.


(30)

commit to user

Studi Dokumen adalah metode pengumpulan data yang ditunjukan untuk memperoleh data secara langsung dari tempat penelitian meliputi laporan-laporan yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumen dan data yang relevan untuk penelitian (Sugiarto,2002:86).

Studi Dokumen ini diperoleh dari beberapa informan,yaitu antara lain Staf Event Orgenaizer Mataya Arts And Heritage dan masyarakat yang berpartisipasi dalam event tersebut.

3. Analisis Data

Pada tahap ini data dikumpulkan dan dimanfaatkan untuk menjawab persoalan yang diajukan dalam rumusan masalah. Analisa yang digunakan adalah analisa deskriptif kualitatif. Metode analisa deskriptif kualitatif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau menggambarkan atau melukiskan fenomena atau hubungan antar fenomena yang diteliti dengan sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Kusmayadi dan Endar Sugiarto,2000:29).

Analisis yang digunakan dalam penulisan ini adalah teknik analisis diskriptif kualitatif dimana dalam penelitian ini penulis dapat memberikan gambaran secara sistematis dan akurat tentang data-data manajemen event budaya Mataya Arts And Heritage.


(31)

G.Sistematika Penelitian

Bab I, pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data dan sistematika penelitian.

Bab II, pada bab ini membahas landasan teori tentang keadaan umum Kota Solo, sejarah singkat Kota Solo, tradisi event kebudayaan Kota Solo, Event Organizer yang bekerjasama dengan Pemerintah Kota Solo, Syarat-syarat Event Organizer yang dapat bekerja sama dengan pemerintah, sistem pembayaran yang ada pada Pemerintah Kota Solo, Evaluasi event yang ada di Pemerintah Kota Solo.

Bab III, pada bab ini membahas sejarah Mataya Arts And Heritage, Struktur organisasi Mataya Arts And Heriatage, manajemen Mataya Arts And Heritage, membahas peran serta masyarakat dalam mengikuti event budaya yang dilaksanakan oleh Mataya Arts And Heritage, membahas pengembangan event budaya oleh Mataya Arts And Heritage, dan kendala-kendala yang dihadapi oleh Mataya Arts And Heritage.


(32)

commit to user

BAB II

GAMBARAN UMUM EVENT KEBUDAYAAN SEBAGAI

DAYA TARIK WISATA DI KOTA SOLO

A. Keadaan Umum Kota Solo

Secara geografis Kota Solo terletak di dataran rendah di ketinggian kurang lebih 92 m dari permukaan laut. Kota dengan luas 44,06 km2 ini berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali di sebelah utara,

Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah timur dan barat, dan

Kabupaten Sukoharjo di sebelah selatan. Kota Solo berada sekitar 65 km timur laut Yogyakarta dan 100 km tenggara Semarang serta dikelilingi oleh Gunung Merbabu dan Merapi (tinggi 3115 m) di bagian barat, dan Gunung Lawu (tinggi 2806 m) di bagian timur. Di sebelah selatan terbentang Pegunungan Sewu. Tanah di sekitar kota ini subur karena dikelilingi oleh Bengawan Solo, sungai terpanjang di Jawa, dengan beberapa anak sungai di sekitar sungai Bengawan Solo. Kota Solo terbagi menjadi 5 kecamatan yaitu : Kecamatan Laweyan, Serengan, Pasar Kliwon, Jebres dan Banjarsari (Badan Pusat Statistik Kota Surakarta,2010:3).

Jumlah penduduk Kota Solo berdasarkan hasil sementara Sensus Penduduk pada tahun 2010 adalah 500.642 jiwa dimana jumlah penduduk perempuan lebih banyak dari penduduk laki-laki yakni 257.279 jiwa perempuan dan 243.363 jiwa laki-laki. Perbandingan kelaminnya 96,06% yang berarti setiap 100 orang wanita terdapat 96 orang laki-laki. Pertumbuhan penduduk mencapai 1,01 % per tahunya. Kehidupan beragama yang harmonis sangat didambakan


(33)

masyarakat. Hal ini terlihat dari tempat-tempat peribadatan yang ada di sekitar warga seperti masjid, gereja, dan pesantren. Sistem kepercayaan yang dianut di Kota Solo adalah 5 kepercayaan yang di anut di Indonesia yaitu Islam, Kristen Katholik, Kristen Protestan, Budha, dan Hindu. Kota Solo memiliki beberapa kelompok etnik terdapat etnik Arab yang bertempat di daerah Pasar Kliwon dan sekitarnya kelompok etnik Arab sering mengadakan event yang bersifat religi, Etnik Tiong Hoa yang tersebar di beberapa daerah di Kota Solo salah satu tempat yang sering dijadikan tempat untuk berbagai event yang dilaksanakan oleh etnik Tiong Hoa salah satunya adalah Pasar Gede dan etnik Jawa yang juga tersebar di seluruh Kota Solo. Etnik Jawa di Kota Solo masih menjunjung tinggi budaya sejarah nenek moyang oleh sebab itu tak dapat dipungkiri etnik Jawa sering mengadakan event-event kebudayaan yang bersifat religi dan sejarah (Badan Pusat Statistik Kota Surakarta,2010:6,43).

B. Sejarah Singkat Kota Solo

Eksistensi kota ini dimulai di saat Kesultanan Mataram memindahkan kedudukan raja dari Kartasura ke Desa Sala, di tepi Bengawan Solo. Secara resmi, keraton mulai ditempati tanggal 17 Februari 1745. Akibat perpecahan wilayah kerajaan, di Solo berdiri dua keraton : Kasunanan Surakarta dan Praja Mangkunegaran, menjadikan Kota Solo sebagai kota dengan dua administrasi. Status Susuhunan Surakarta dan Adipati Mangkunegara menjadi rakyat biasa di masyarakat dan Keraton diubah menjadi pusat pengembangan seni dan budaya


(34)

commit to user

membawahi Karesidenan Surakarta ( Residentie Soerakarta ). Tanggal 16 Juni

diperingati sebagai hari jadi Kota Solo era modern

(www.google/wikipedia.org.com, diakses tanggal 2 Juni 2011).

Sejarah membawa Kota Solo memiliki banyak bangunan bersejarah di Surakarta, mulai dari bangunan ibadah, bangunan umum, keraton, hingga bangunan militer. Selain Keraton Surakarta ( dibangun 1675 ) dan Keraton

Mangkunegaran ( dibangun 1757 ), terdapat pula Benteng Vastenburg

peninggalan Belanda. Pada tahun 1997 telah didata terdapat beberapa peninggalan sejarah di Solo yang meliputi tempat bersejarah, rumah tradisional, bangunan kolonial, tempat ibadah, pintu gerbang, monumen, furnitur jalan, dan taman kota dan sekarang sering dijadikan tempat untuk mengadakan event-event budaya Kota Surakarta (www.google/wikipedia.org.com, diakses tanggal 2 Juni 2011).

C. Tradisi Budaya Kota Solo

Pengertian kebudayaan dijelaskan sebagai hasil kegiatan dan penciptaan batin ( akal budi ) manusia seperti kepercayaan, kesenian dan adat istiadat, sedangkan istilah budaya sebagai : pikiran, akal budi, hasil budaya, adat istiadat, mengenai kebudayaan yang telah berkembang dan sesuatu yang sudah menjadi kebiasaanyang sudah sukar diubah (Budiono Kusumohamidjojo,2009:34,35).

Pengertian event kebudayaan adalah kegiatan yang bersifat budaya yang dilakukan pada saat tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang terkadang terselip makna sejarah, religi, budaya, seni, dan kreasi. Pemerintah Kota Solo


(35)

dalam mengembangkan pariwisata khususnya dibidang event budaya sering mengadakan event budaya untuk menarik minat wisatawan lokal dan mancanegara dan penyelenggaraan event budaya tersebut tidak terlepas dengan pihak-pihak yang membantu salah satunya adalah event organizer. Berbagai event budaya diselenggarakan di Kota Solo dibagi menjadi 3 klasifikasi diantaranya :

1. Event Budaya

Event budaya tidak dapat lepas kaitannya dengan sejarah dan seni di Kota Solo. Event budaya diselenggarakan untuk mengenang, memperingati suatu proses sejarah dan menggelar event yang memiliki nilai seni yang dapat dipromosikan menjadi daya tarik wisata di Kota Solo. Adapun Even budaya yang diselenggarakan di Kota Solo antara lain adalah :

a. Festival Ketoprak

Festival Ketoprak digelar di Gedung Kesenian Balekambang, yaitu pementasan group-group ketoprak yang ada di Kota Solo.

Gambar.1


(36)

commit to user b. Solo Carnaval

Solo Carnaval yaitu Karnaval Budaya dalam rangka peringatan Hari Jadi ke-266 Kota Solo dan digelar di Jalan Slamet Riyadi.

Gambar.2

Solo Carnaval.<http://media.photobucket.com/solo carnaval> .(diakses tanggal 8 Juli 2011 pukul 18.15).Solo Carnaval di Jalan Slamet Riyadi. c. Festival Tirtonadi

Festival Tirtonadi yaitu pagelaran seni budaya berupa tari, seni lukis, instalasi bertema air. Dimeriahkan juga dengan pasar rakyat dan karnaval budaya. Diselenggarakan di pelataran Sungai Kalianyar.

Gambar.3

Festival Tirtonadi.<http://nasionalisrakyatmerdeka.files.wordpress.com> .(diakses tanggal 8 Juli 2011 pukul 18.15).Festifal Tirtonadi yang diselenggarakan di pelataran Sungai Kalianyar.


(37)

d. Mahesa Lawung

Mahesa Lawung adalah Ritual adat Keraton Kasunanan Surakarta untuk memohon keselamatan dan supaya terhindar dari segala macam marabahaya. Peserta upacara berangkat dari Gondorasan ke Bangsal Sewayana Keraton Surakarta kemudian seterusnya menuju ke Hutan Krendawahana di Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar ( 14 km arah utara Kota Solo ). Tempat ini dianggap sakral dan merupakan tempat semedi para leluhur Keraton Mataram.

Gambar.4

Mahesa Lawung.<http://files-solo.files.webnote.com>.(diakses tanggal 8 Juli 2011 pukul 18.15).Mahesa Lawung di Keraton Surakarta.

e. Bengawan Travel Mart

Gambar.5

Bengawan Travel Mart.<http://www.solopos.com/dokumen>.(diakses tanggal 8 Juli 2011 pukul 18.15).Peserta Bengawan Travel berada di


(38)

commit to user f. Solo Menari

Solo Menari adalah pertujukan seni tari sehari penuh di sepanjang jalan utama Kota Solo.

Gambar.6

Solo Menari.<http://www.solopos.com/dokumen>.(diakses tanggal 8 Juli 2011 pukul 18.15).Peserta Solo Menari sedang menampilkan atraksi tari di Jalan Slamet Riyadi.

g. Mangkunegaraan Performing Art

Mangkunegaraan Performing Art adalah pentas seni budaya karya adi luhung Dinasti Mangkunegaran yang diselenggarakan di Pura Mangkunegaran.

Gambar.7

Media Indonesia. Mangkunegaran Performing Art.

<http://www.mediaindonesia.com.dokumen/2011>.(diakses tanggal 8 Juli 2011 pukul 18.15).


(39)

h. Solo Kampung Art

Solo Kampung Art adalah pementasan seni yang menampilkan seniman-seniman kampung dan memperingati hari jadi Kota Solo. Diselenggarakan di Kawasan Monumen 45 Banjarsari.

Gambar.8

Solo Kampung Art. <http.www.solopos.com/dokumen>.(diakses tanggal 8 Juli 2011 pukul 18.15). Walikota Solo Jokowi melihat hasil kerajianan tangan salah satu stand yang ada di pameran.

i. Solo Batik Carnival

Karnaval yang diselenggarakan di Jalan Slamet Riyadi. SBC digelar untuk mengangkat citra batik dan Kota Solo sebagai Kota Batik.

Gambar.9

Solo Batik Carnival.<http://icankkecil.files.wordpress.com>.(diakses tanggal 8 Juli 2011 pukul 18.15).Peserta Solo Batik Carnival


(40)

commit to user j. Keraton Art Festival

Keraton Art Festival adalah ajang yang mempertunjukan warisan budaya Keraton yang tangible ( koleksi pusaka, peninggalan artefak, dll ) serta yang intangible ( upacara adat, peragaan busana keraton ) yang diselenggarakan di Keraton Kasunanan Surakarta.

Gambar.10

Keraton Art Festival.<http://s3.hubimg.com>.(diakses tanggal 8 Juli 2011 pukul 18.15).Pementasan seni pembukaan Keraton Art Festival. k. Tinggalan Jumenengan Dalem Ke-7 XIII

Upacara peringatan kenaikan tahta SISKS Paku Buwono XIII. Dalam acara ini dipergelarkan tarian sakral Bedaya Ketawang yang diselenggarakan di Keraton Kasunanan Surakarta.

Gambar.11

Tinggalan Jumenengan Dalem Ke-7 XIII.

<http://2.bp.blogspot.com>.(diakses tanggal 8 Juli 2011 pukul 18.15).Abdi dalem Keraton melaksanakan upacara penghormatan.


(41)

l. Solo International Performing Art

Sebuah pentas seni pertunjukan yang digelar di Pamedan Mangkunegaran yang menampilkan kekayaan pusaka non bendawi (intangible heritage), tidak hanya dari Solo tetapi juga dari daerah-daerah lain di Indonesia serta dari mancanegara.

Gambar.12

Solo International Performing Art.<http://www.solopos.com>.(diakses tanggal 8 Juli 2011 pukul 18.15).Kemeriahan Solo International Performing Art.

m.Solo Batik Fashion

Penampilan busana berbahan dasar batik dari para desainer yang diselenggarakan di Komplek Balai Kota.

Gambar.13

Solo Batik Fashion.<http://www.tokobatikmodern.com>.(diakses tanggal 8 Juli 2011 pukul 18.15).Pementasan Solo Batik Fashion di


(42)

commit to user n. Solo Culinary Festival

Menampilkan keanekaragaman makanan dan minuman Khas Jawa khususnya Solo. Ditampilkan pula makanan khas daerah-daerah lain di Indonesia serta mancanegara.

Gambar.14

Solo Culinary Festival.<http://files.explore-solo.webnote.com>.(diakses tanggal 8 Juli 2011 pukul 18.15).Pelaksanaan Solo Culinary Festival. o. Pentas Wayang Orang Gabungan

Diselenggarakan di Gedung Wayang Orang Sriwedari yang menampilkan pagelaran gabungan kelompok-kelompok wayang orang yang masih lestari hingga saat ini.

Gambar.15

Pentas Wayang Orang Gabungan di Teater Sriwedari Solo .<http://files.exploresolo.webnote.com>.(diakses tanggal 8 Juli 2011 pukul 18.15).Pelaksanaan Pentas Wayang Orang Gabungan.


(43)

p. Solo Keroncong Festival

Solo Keroncong Festival diselenggarakan di kawasan Mangkunegaran dan menampilkan para seniman keroncong nasional maupun lokal, dalam upaya melestarikan musik tradisi dan memupuk rasa nasionalisme.

Gambar.16

Solo Keroncong Festival.<http://lintassolo.com>.(diakses tanggal 8 Juli 2011 pukul 18.15).Pelaksanaan Solo Keroncong Festival di Kawasan Mangkunegara.

q. Grand Final Cipta Lagu Keroncong

Puncak acara lomba cipta lagu-lagu keroncong yang digelar dalam upaya untuk melestarikan seni keroncong.

Gambar.17

Grand Final Cipta Lagu Keroncong.<http://gopergi.com>.(diakses tanggal 8 Juli 2011 pukul 18.15).Pelaksanaan Grand Final Cipta Lagu


(44)

commit to user r. Bengawan Solo Gethek Festival

Bertempat di Langenharjo Jurog yaitu kontes gethek untuk mengenang dan melestarikan masa-masa Bengawan Solo sebagai alat transportasi utama.

Gambar.18

Bengawan Solo Gethek Festival .<http://gopergi.com>.(diakses tanggal 8 Juli 2011 pukul 18.15).Pelaksanaan Bengawan Solo Gethek Festival. s. Pasar Seni Balekambang

Menyuguhkan pentas seni, budaya maupun lukisan yang merupakan rangkaian peringatan HUT Taman Balekambang.

Gambar.19

Pasar Seni Balekambang .<http://melayuonline.com>.(diakses tanggal 8 Juli 2011 pukul 18.15).Pembukaan Pasar Seni Balekambang.


(45)

t. Javanesse Theatrical Pementasan teater Jawa.

Gambar.20

Javanesse Theatrical.<http://melayuonline.com>.(diakses tanggal 8 Juli 2011 pukul 18.15).Pementasan Javanesse Theatrical.

u. Kirap Apem Sewu

Kirap yang digelar warga Kampung Sewu, Jebres, sebuah kawasan di tepian Bengawan Solo. Ada 1000 apem yang di kirabkan di sekeliling kampung.

Gambar.21

Kirap Apem Sewu.<http://www.pasarsolo.com>.(diakses tanggal 8 Juli 2011 pukul 18.15).Pelaksanaan Kirab Apem Sewu.


(46)

commit to user

v. Wiyosan Jumeneng SP KGPAA Mangkoe Nagoro IX

Diselenggarakan di Pura Mangkunegaran yaitu event budaya peringatan naik tahta Kanjeng Gusti Pangeran Arya Adipati ( KGPAA ) Mangkoe Nagoro (MN) IX, penguasa Pura Mangkunegaran Solo.

Gambar.22

Wiyosan Jumeneng SPKGPAA Mangkoe Nagoro

IX.<http://2.bp.blogspot.com>.(diakses tanggal 8 Juli 2011 pukul 18.15).Pelaksanaan Wiyosan Jumeneng SPKGPAA Mangkoe Nagoro IX. w.Kirab Malam 1 Sura

Diselenggarakan di Keraton Kasunanan Surakarta dan di Pura Mangkunegaran yaitu perayaan tahun baru menurut Kalender Jawa.

Gambar.23

Kirab Malam 1 Sura.<http://3.bp.blogspot.com>.(diakses tanggal 8 Juli 2011 pukul 18.15).Pelaksanaan Kirab Malam 1 Sura.


(47)

x. Pesta Budaya Dan Kembang Api Malam Tahun Baru

Menampilkan atraksi budaya dan pesta kembang api menyongsong pergantian tahun 2012 (Calender of cultural event solo,2011,3-9).

Gambar.24

Pesta Budaya Dan Kembang Api Malam Tahun Baru

.<http://halosolo.com>.(diakses tanggal 8 Juli 2011 pukul 18.15).Pelaksanaan Pesta Budaya Dan Kembang Api Malam Tahun Baru.

2. Event Religi

Kota Solo terdiri dari masyarakat yang beragam dan memiliki etnik yang berbeda-beda oleh karena itu tidak dipungkiri terdapat masyarakat yang berasal dari etnik Jawa, Arab, Tiong Hoa, Batak, Bugis dan memiliki kepercayaan sendiri-sendiri. Setiap etnik memiliki tradisi yang berbeda-beda untuk memperingati event yang bersifat religi. Adapun even religi yang dilaksanakan


(48)

commit to user a. Grebeg Sudiro

Bertempat di Pasar Gede adalah acara yang digelar untuk memeriahkan tahun baru Imlek Gunungan dari ribuan kue keranjang dikirabkan di sekitar pasar Gede.

Gambar.25

Grebeg Sudiro.<http://pasarsolo/kotasolo.com>.(diakses tanggal 8 Juli 2011 pukul 18.15).Pelaksanaan Grebeg Sudiro.

b. Sekaten

Sekaten adalah ritual untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhamad SAW yang dimeriahkan berbagai pertunjukan dan pasar rakyat yang memasarkan souvenir dan kerajinan tangan lainnya bertempat di Alun-Alun Utara Keraton Kasunanan Kota Solo.

Gambar.26

Sekaten.<http://wisatasolo.netne.net.com>.(diakses tanggal 8 Juli 2011 pukul 18.15).Pelaksanaan Sekaten.


(49)

c. Malem Selikuran

Bertempat di Keraton Kasunanan Surakarta dan Taman Sriwedari merupakan ritual traditional Keraton Kasunanan Surakarta dan masyarakat untuk memperingati Nuzurul Qur’an yang ditandai dengan kirab 1000 tumpeng.

Gambar.27

Malem Selikuran.<http://www.solopos.com>.(diakses tanggal 8 Juli 2011 pukul 18.15).Pelaksanaan Malem Selikuran di Keraton Kasunanan Surakarta.

d. Grebeg Mulud

Diselenggarakan di Keraton Kasunanan Surakarta dan Masjid Agung adalah puncak dari perayaan sekaten dengan keluarnya gunungan dari Keraton menuju Masjid Agung.

Gambar.28

Grebeg Mulud.<http://www.solopos.com>.(diakses tanggal 8 Juli 2011 pukul 18.15).Pelaksanaan Grebeg Mulud di Keraton Kasunanan


(50)

commit to user e. Bakdan Ing Balekambang

Pementasan seni pasca lebaran di Taman Balekambang.

Gambar.29

Bakdan Ing Balekambang.<http://www.solopos.com>.(diakses tanggal 8 Juli 2011 pukul 18.15).Pelaksanaan Bakdan Ing Balekambang di Pelataran Balekambang.

f. Grebeg Syawalan

Bertempat di Keraton Kasunanan Surakarta dan Masjid Agung yaitu upacara traditional yang digelar berkaitan dengan Hari Raya Idhul Fitri.

Gambar.30

Grebeg Syawalan.<http://www.solopos.com>.(diakses tanggal 8 Juli 2011 pukul 18.15).Pelaksanaan Grebeg Syawalan.


(51)

g. Pekan Syawalan Jurog

Rangkaian peringatan syawalan yang dipusatkan di Taman Satwa Taru Jurog. (Calender of cultural event solo,2011,1-3)

Gambar.31

Pekan Syawalan Jurog.<http://www.solopos.com>.(diakses tanggal 8 Juli 2011 pukul 18.15).Pelaksanaan Pekan Syawalan Jurog.

3. Event Kreasi Anak

Event Kreasi Anak adalah kegiatan yang bertujuan untuk menampilkan kreatifitas anak-anak sekolah, pentas seni, unjuk prestasi dan memberi pelajaran kemandirian pelajar dalam nuansa budaya. Adapun Event Kreasi Anak diantaranya adalah :

a. Festival Dolanan Bocah

Diselenggarakan di Kawasan Gladak yaitu atraksi permainan anak-anak tempo dulu yang hingga kini tetap dimainkan.


(52)

commit to user Gambar.32

Festival Dolanan Bocah.<http://media.photo.bucket.com>.(diakses tanggal 8 Juli 2011 pukul 18.15).Spanduk Festival Dolanan Bocah di Jalan Slamet Riyadi.

b. Kreatif Anak Sekolah Solo

Bertempat di Kawasan Mangkunegaran yaitu ajang untuk menampilkan kreatifitas anak-anak sekolah, pentas seni, dsb.

Gambar.33

Kreatif Anak Sekolah Solo.<http://www.solopos.com>.(diakses tanggal 8 Juli 2011 pukul 18.15).Peserta Kreatif Anak Sekolah Solo.

c. Kemah Budaya

Diselenggarakan di Lapangan Kota Barat yaitu sebuah pembelajaran kemandirian pelajar sekolah ( SD, SMP, SMA ).


(53)

Gambar.34

Kemah Budaya.<http://4.bp.blogspot.com>.(diakses tanggal 8 Juli 2011 pukul 18.15).Peserta Kemah Budaya.

d. Wayang Bocah

Bertempat di Gedung Wayang Orang Sriwedari yaitu pentas wayang orang yang dimainkan oleh anak-anak dari kelompok-kelompok seni dan sanggar-sanggar di Kota Solo dan daerah-daerah sekitarnya (Calender of cultural event solo,2011,9-11).

Gambar.35

Wayang Bocah.<http://2.bp.blogspot.com>.(diakses tanggal 8 Juli 2011 pukul 18.15).Pelaksanaan Wayang Bocah yang di selenggarakan di


(54)

commit to user

D. Event Organizer Yang Bekerja Sama Dengan Pemerintah Kota Solo

Pemerintah Kota Solo dalam menyelenggarakan sebuah event budaya dilaksanakan dengan jalan kerja sama dengan event organizer yang bergerak dibidang pariwisata khususnya event kebudayaan. Event organizer menjalankan tugasnya sebagai pelaksana sebuah event, selain bekerja sama dengan event organizer Pemerintah Kota Solo juga bekerjasama dengan pihak-pihak lain yang bergerak dibidang event budaya seperti komunitas seniman. Komunitas seniman yang terpilih adalah komunitas yang memenuhi syarat dari Pemerintah Kota Solo untuk dapat mengadakan kontrak kerja dengan Pemerintah Kota Solo. Komunitas seniman tersebut memiliki tugas yang sama dengan event organizer yaitu melaksanakan event budaya yang ada di Kota Solo. Komunitas seniman tersebut adalah perkumpulan dari seniman - seniman yang ada di Kota Solo, dan mempunyai bakat di bidang seni dan budaya.

Event organizer dan komunitas seniman yang bekerjasama dengan Pemerintah Kota Solo yang bergerak dibidang event budaya antara lain adalah :

1. Event organizer Mataya Arts And Heritage. 2. CV Beat Production.

3. Komunitas seniman Rumah Budaya.

4. Komunitas seniman Sanggar Sarutama (Wawancara dengan Sudyanto,27 Juni 2011).


(55)

E. Syarat-Syarat Event Organizer Yang Dapat Bekerjasama Dengan Pihak Pemerintah Kota Solo

Pemerintah Kota Solo dalam melaksanakan kerja sama dengan event organizer memiliki beberapa syarat yang wajib dipenuhi oleh event organizer, apabila event organizer tersebut belum melengkapi syarat tersebut berarti tidak dapat bekerjasama dengan Pemerintah Kota Solo. Syarat-syarat tersebut antara lain :

1. Legal

Legal artinya event organizer tersebut telah mendapatkan rekomendasi sebagai event organizer resmi yang bergerak dibidang budaya.

2. Memiliki NPWP ( Nomor Penduduk Wajib Pajak )

Event Organizer wajib memiliki NPWP. NPWP adalah surat yang dikeluarkan oleh direktorat perpajakan yang menerangkan bahwa Event Organizer tersebut telah membayar pajak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia.

3. Memiliki SIUP ( Surat Ijin Usaha Perdagangan )

SIUP adalah dokumen yang menerangkan bahwa event organizer tersebut bergerak dibidang pariwisata khususnya event budaya.

4. Memiliki TDP ( Tanda Daftar Perusahaan )

Event organizer yang dapat bekerjasama dengan Pemerintah Kota Solo wajib memiliki TDP yang terdaftar di Kota Solo ( Wawancara dengan Sudyanto,27 Mei 2011 ).


(56)

commit to user

F. Sistem Pembayaran Saat Pemerintah Kota Solo Bekerjasama Dengan Event Organizer

Pemerintah Kota Solo sebelum melaksanakan event budaya terlebih dahulu mengadakan pertemuan dengan pihak event organizer untuk mendapatkan persetujuan atau kontrak kerja sama. Event organizer sebelumnya telah membuat proposal event budaya yang harus mendapatkan persetujuan oleh pihak Pemerintah Kota Solo, sebelum menyetujui proposal event yang diselenggarakan oleh pihak event organizer. Pemerintah Kota Solo memeriksa dan menyinergikan dengan anggaran yang ada dalam melaksanakan sebuah event. Proposal yang diajukan oleh event organizer apabila telah disetujui akan terbentuk kontrak kerja sama antara pihak event organizer dengan pihak Pemerintah Kota Solo dan akan menyelenggarakan event budaya sesuai dengan ketentuan kedua belah pihak.

Pemerintah Kota Solo dalam menyelenggarakan event budaya telah memiliki anggaran dana yang terdapat di DPASKPD ( Dokumen Pelaksana Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah ). Dalam DPASKPD tersebut terdapat prediksi anggaran dari Dinas Pariwisata Kota Solo untuk menyelenggarakan event budaya, yang mempertimbangkan faktor opimalisasi dan minimalisasi anggaran untuk mewujudkan event budaya yang berhasil. Faktor optimalisasi dan faktor minimalisasi dilihat dari kepentingan dalam pembuatan event budaya ada anggaran yang perlu dikurangi dan ada juga yang perlu ditambah tergantung pembuatan event budaya tersebut ( Wawancara dengan Sudyanto,27 Mei 2011 ).


(57)

G. Evaluasi Event budaya yang dilaksanakan Pemerintah Kota Solo dengan Event Organizer

Pemerintah Kota Solo memiliki Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan ( PPHP ) dan Pejabat Pembuat Komitmen untuk membuat dan mengeveluasi setiap event budaya yang diselenggarakan oleh event organizer. Panitia tersebut bertugas memantau kegiatan event budaya di lapangan dan hasil pantauan event budaya akan dipertanggung jawabkan pada saat event budaya tersebut berakhir oleh event organizer ( Wawancara dengan Sudyanto,27 Mei 2011 ).


(58)

commit to user

BAB III

USAHA PENGEMBANGAN EVENT KEBUDAYAAN OLEH

MATAYA ARTS AND HERITAGE

A. Deskripsi Profil Mataya Arts And Heritage

1. Sejarah berdirinya Mataya Arts And Heritage

Mataya Arts And Heritage didirikan pada 8 Oktober 1996 sebagai organisasi jaringan kerja untuk kebudayaan yang bertempat di Solo, dan sampai saat ini aktif dalam penyelenggaraan event kebudayaan. Dalam perjalanannya sejak tahun 2006

Mataya Arts And Heritage menyadari dan menganggap penting

menyelenggarakan kesenian di tempat umum (public space) sebagai bagian dari membangun dan mencintai warisan budaya (heritage). Mataya Arts And Heritage menilai penting mengadakan event budaya di tempat-tempat yang memiliki nilai sejarah di Kota Solo (Wawancara dengan Heru Prasetyo,10 Mei 2011).

Mataya Arts And Heritage menganggap peninggalan seni dan budaya dapat menjadi komunikasi kultural yang sangat bermanfaat untuk pelesterian budaya. Permasalahan perkotaan yang semakin kompleks dimana banyak tangible heritage banyak yang hilang/rusak diakibatkan oleh arus urbanisasi makin meningkat, kerusuhan kota, pembongkaran bangunan bersejarah, bencana alam, dan lain-lain akan mengakibatkan warisan budaya tersebut semakin terkikis dan hilang. Tangible heritage adalah warisan budaya yang berupa benda yang masih dapat kita lihat berupa arsitektur bangunan bersejarah, candi, museum, situs dan lain-lain (Wawancara dengan Heru Prasetyo,10 Mei 2011).


(59)

Mataya Arts And Heritage beranggapan saat era masyarakat audiovisual sekarang ini yang mulai menggunakan akses-akses dunia dengan cepat, masyarakat semakin menjauhi intangible heritage. Intangible heritage adalah warisan budaya yang tidak berwujud tetapi dapat kita nikmati keberadaanya. Intangible Heritage contohnya adalah tari, musik, tradisi lisan, perayaan seni tradisi, dan lain-lain.

Mataya Arts And Heritage akan memberi makna kembali kedua jenis heritage tersebut di dalam pertumbuhan masyarakat kota dalam perspektif modern lewat penyelenggaraan peristiwa kesenian sekitar, misalnya kampung-kampung, museum, bangunan arsitektur bersejarah, pasar tradisional dll. Dengan demikian heritage bukan hanya sebagai masa lalu saja, namun memaknai kembali heritage dengan nilai-nilai baru sebagai pusaka untuk generasi mendatang. Tahun 2006 Mataya Production berganti nama menjadi Mataya Arts And Heritage yang sampai saat ini setiap tahun mengelola dan menggelar 3 Festival kesenian di ruang-ruang Publik di Kota Solo secara aktif yaitu Temu Koreografer Wanita, Solo Dance Festival dan Festival Seni Pasar Kumandang (Wawancara dengan Heru Prasetyo, 10 Mei 2011).

Mataya Arts And Heritage sepanjang tahun 2007-2011 setiap sebulan sekali menggelar program-program Workshop seni ( batik, keramik, tari, janur ) untuk anak-anak dan menggelar pementasan kesenian Tradisional di ruang-ruang publik Kota Solo setiap bulan sepanjang tahun 2008-2009 sebagai gerakan pelestarian dan pengembangan pusaka budaya Solo. Untuk mendorong tumbuhnya industri kreatif di Kota Solo khususnya untuk UKM-UKM, Mataya tahun 2008 –


(60)

commit to user

kreatif antara lain : Srawung Batik, One Day Solo Creative Industry & Solo Power Design Festival (Wawancara dengan Heru Prasetyo, 10 Mei 2011).

2. Stuktur Organisasi Mataya Arts And Heritage

Mataya Arts And Heritage sebagai event organizer perlu mempunyai struktur organisasi yang jelas. Struktur organisasi yang dimiliki adalah sebagai berikut :

Gambar.36 Struktur Organisasi Mataya Arts And Heritage

Tugas dan tanggung jawab setiap bagian di Mataya Arts And Heritage

a. Direktur : Bertanggung jawab terhadap semua mekanisme kerja sebuah event budaya. Direktur Mataya Arts And Heritage saat ini dijabat oleh Bapak Heru Prasetya.

b. Sekertaris : bertugas dan bertanggung jawab menangani bagian surat menyurat. Sekertaris Mataya Arts And Heritage saat ini dijabat oleh Bapak Rey Tanjung.

Direktur

Koordinator pelaksana

Seksi Publikasi & Dokumentasi

Seksi Acara

Seksi Artistik

seksi Hubungan Masyarakat

Freeland


(61)

c. Bendahara : bertugas dan bertanggung jawab menangani aliran keuangan. Bendahara Mataya Arts And Heritage saat ini dijabat oleh Ibu Endang Pujiastuti.

d. Koordinator Pelaksana : bertanggung jawab pada bagian pelaksanaan event budaya dan bertugas memantau jalanya event budaya di lapangan. Koordinator Mataya Arts And Heritage adalah Taufik Achmad.

e. Seksi Publikasi dan dokumentasi : bertugas menangani pemasangan baliho, famlet, poster, sebelum diadakanya event budaya dan bertugas mendokumentasikan kegiatan yang dilakukan saat event budaya berlangsung. Seksi publikasi dan dokumentasi Mataya Arts And Heritage adalah Adi.

f. Seksi acara : bertugas pada saat pelaksanaan event budaya, mengatur kegiatan sesuai dengan proposal event budaya yang dibuat. Seksi Acara MatayaArts And Heritage adalah Danu Putra Wijaya.

g. Seksi artistik : bertugas menangani pembuatan dekorasi seni baik yang di gunakan untuk iklan maupun pada saat event berlangsung.Seksi Artistik Mataya Arts And Heritage adalah Kris Wahyudi.

h. Seksi hubungan masyarakat : bertugas mencari peserta yang mengikuti kegiatan event budaya. Seksi hubungan masyarakat adalah Adi.

i. Freelance : bertugas membantu penyelenggaraan event budaya mulai dari membantu menangani tempat registrasi sampai tahap eveluasi event budaya. Freelance Mataya Arts And Heritage mulai dari pelajar sampai mahasiswa lain (Wawancara dengan Heru Prasetyo,10 Mei 2011).


(62)

commit to user 3. Manajemen Mataya Arts And Heritage

Pelaksanaan event budaya tidak akan berjalan dengan lancar apabila tidak memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi pembuatan event budaya. Mataya Arts And Heritage adalah event organizer yang juga menerapkan fungsi dasar dalam manajemen diantaranya adalah :

a. Planning

Planning yaitu perencanaan yang meliputi penentuan tujuan dan tindakan, prosedur, rencana pengembangan, dan mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan. Mataya Arts And Heritage sebelum mengadakan event budaya terlebih dahulu merencanakan gagasan ide yang akan dituangkan dalam event budaya, merencanakan dengan stakeholders mana saja yang akan bekerjasama, dan merencanakan pengembangan event budaya yang akan dilaksanakan.

b. Organising

Organising yaitu pengorganisasian meliputi pembagian tugas dan wewenang, membuat jaringan kerja dan penyusunan aktifitas-aktifitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Mataya Arts And Heritage setelah merencanakan gagasan event budaya kemudian mengorganisasi jaringan kerja agar tercapai suatu tujuan yang diinginkan.

c. Actuating.

Actuating merupakan fungsi manajemen yang didalamnya terkait dengan

proses leading ( pemimpin ) dan staffing ( karyawan ). 1) Leading.


(63)

Leading yaitu mencakup perintah, motivasi, cara kepemimpinan. Mataya Arts And Heritage mempunyai ketua yang bertanggung jawab dan memiliki jiwa kepemimpinan.

2) Staffing

Staffing adalah penentuan jenis SDM yang akan direkrut, penyeleksian, dan pelatihan. Mataya Arts And Heritage setelah merencanakan gagasan event budaya, mengorganisasi jaringan kerja kemudian membuat panitia pembuatan event budaya yang terbagi menjadi seksi-seksi yang terlibat dalam pembuatan event budaya. Setiap orang memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan pembagian tugas dan kemampuan yang dimiliki.

d. Contolling

Controling yaitu fungsi pengawasan yang menentukan standarisasi dan evaluasi agar semua sasaran dan tujuan pembuatan event budaya sesuai dengan rencana yang disusun. Mataya Arts And Heritage dalam menyelenggarakan event budaya memberikan pengarahan terhadap staf yang terlibat dalam pembuatan event budaya serta memberikan perbaikan berupa saran kepada hal-hal yang menyimpang agar tidak terulang pada event budaya selanjutnya.

Manajemen pelaksanaan event budaya membutuhkan stakeholder yang mendukung pengembangan event tersebut. Stakeholder yang mendukung keberhasilan event budaya yaitu :

a. Seniman : seniman sangat berpengaruh dalam penyelenggaraan event budaya, tugas seniman adalah menampilkan kemampuan yang dimiliki


(64)

commit to user

agar menarik masyarakat untuk mengikuti pelaksanaan event budaya yang diadakan.

b. Instansi Pemerintah : tidak dapat dipungkiri bahwa berhasilnya event budaya tidak terlepas dari pihak - pihak yang membantu dalam memperlancar jalanya event budaya. Pihak yang terlibat adalah Pemerintah Kota Solo.

c. Masyarakat : Mataya Arts And Heritage sebagai bagian dari masyarakat juga memberikan dampak pada pelaksanaan sebuah event budaya. Mataya Arts And Heritage juga berperan sebagai penyelenggara yang harus bekerja sama dengan Pemerintah Kota Solo dan seniman yang menampilkan atraksi budaya lain (Wawancara dengan Heru Prasetyo,10 Mei 2011).

4. Visi Dan Misi Mataya Arts And Heritage a. Visi

Memaknai kembali nilai-nilai historis kemanusiaan dengan nilai-nilai baru pada tangible heritage dan intangible heritage sebagai bagian pertumbuhan masyarakat kota dalam perspektif kekinian.

b. Misi

1) Menghidupkan spirit masyarakat kota dalam mencintai heritage dalam bentuk penyelenggaraan peristiwa kesenian.

2) Membangun kesadaran bersama masyarakat untuk peduli dan merawat heritage demi generasi mendatang (wawancara dengan Heru Prasetyo, 10 Mei 2011).


(65)

5. Kegiatan Event Budaya Yang Diadakan Oleh Mataya Arts And Heritage

Adapun kegiatan yang dilakukan oleh Mataya Art And Heritage diantaranya adalah :

a. Festival Tari

Festival Tari yang diadakan antara lain : 1) Temu Koreografer Wanita ( 1998 – 2008 )

Temu Koreografer Wanita diselenggarakan dibeberapa tempat kesenian diantaranya Teater Besar STSI Surakarta, Taman Budaya Surakarta, Solo Grand Mall. Peserta Temu Koreografer Wanita ini diikuti oleh koreografer wanita seluruh Indonesia dan koreografer wanita Internasional.

2) Solo Dance festival ( 2001 – 2007 )

Solo Dance Festival digelar dibeberapa tempat di Kota Solo dan diikuti oleh penari dari seluruh Indonesia.

3) Festival Seni Pasar Kumandang ( 2005 – 2008 )

Pasar sebagai pusat budaya semakin terlihat ketika kita kembali menoleh keberadaan pasar tradisional pada konsep semula. Pasar tradisional tidak hanya menjadi ruang pemasaran kebutuhan praksis jasmaniah. Tetapi lebih dari itu pasar tadisional menjadi ruang ekspresi kesenian dan kebudayaan. Kita dapat melihat ketika pasar masih dalam bentuk aktivitas bazar pada ruang terbuka di desa-desa.


(66)

commit to user

berkunjung ke pasar tadisional tidak sekedar berbelanja. Tetapi lebih dari itu juga berekreasi. Seni dan budaya meruang dalam satu atap memenuhi kebutuhan lahir dan batin, di dalamnya cukup memiliki pesona pariwisata. Namun sisi ini masih belum tergarap secara serius untuk dikembangkan sebagai aset unggulan wisata yang menarik. Meskipun cukup banyak bukti menunjukkan cukup banyak pasar-pasar tradisional yang tersebar di nusantara memiliki nilai unggulan lebih untuk diperkenalkan dalam dunia pariwisata.

Komprehensip dalam manggagas strategi kebudayaan masa depan yang tak lepas dari akar tradisinya. Festival Seni Pasar Kumandang adalah program rutin setiap tahun yang dimulai sejak tahun 2005 yang melibatkan para seniman, budayawan,arsitek dan para penggiat kota dalam rangkaian Pementasan, sarasehan, jelajah dan Workshop. Diselenggarakan di beberapa tempat diantaranya Pasar Gede, Pasar legi, Pasar Windu Jenar, Pasar Jongke, Pasar Kabangan, Pasar Gading, Pasar Nusukan, Pasar kembang, Pasar Klewer.

4) Festival Penata Tari Muda ( 2002 – 2003 ) dilaksanakan di teater Arena Taman Budaya Surakarta yang menampilkan 8 penata tari muda dari Solo.

5) Pertunjukan tari Antara Tradisi dan Kontemporer 3 koregrafer Solo 23-24 Oktober 1996. Menampilkan : Eko Supriyanto, Bagus Djatmiko, Bejo Tri Kusuma.

6) Pertunjukan tari Gora-Goda (Indonesia-Amerika) program kerjasama, 30 Desember 1996 di teater Arena Taman Budaya Surakarta.


(67)

7) Pergelaran tari Ballet “Dwi” Surabaya. Teater Arena taman Budaya Surakarta, 1997.

8) Pergelaran Ballet Kontemporer Sanggar Maniratari Solo. Menampilkan Sendja Karya Wied Sendjayani, Teater Arena Taman Budaya Surakarta 1 November 1997.

9) Pergelaran Wayang Wong Menak ISI Jogjakarta-Program Kerjasama dengan pemerintah Kota Solo digelar 10 April 1999 di Pendopo STSI Surakarta.

10) Pertunjukan Tari Nanjommbang Group Padang

Progarm Kerjasama dengan Pemerintah Kota Solo dengan tema “Diamnya Minangkabau” Karya Ery Mefri 25-26 Juli 2000, di Teater Arena TBS.

11) Pertunjukan Tari The White Cloud Dance Kisah 5 Perempuan Menampilkan : Ni Kadek Yuliana, Fitri Setyaningsih, Kandhi wirastuti, Nurcahyani (Solo), Yuniarti (Jogjakarta) 15 Juli 2001 di Teater Gedhong Putih Mojosongo Solo.

12) Pertunjukan Tari NN Dance Studio Koreografer Rini Endah S Diselenggarakan tanggal 15 Oktober 2001 di Pendopo Ageng Istana Mangkunegaran Solo.

13) Flowing in Mugi’sWork

Pertunjukan 4 Repertoar tari karya Mugiono, diselenggarakan 6-7 November 2001, di Teater Besar STSI Surakarta.


(68)

commit to user

15) Pementasan dan Workshop di Teater Kecil STSI Surakarta 3-4 Februari 2003.

b. Festival Musik

1) Temu Musik September 1998, selain pertunjukan musik kontemporer dari 20 komponis Indonesia juga diadakan Seminar Musik dan pameran alat musik kontemporer.

2) Pergelaran musik Suitasuit bersama I Wayan Sadra dan Sono Seni Ensamble di Teater Arena Taman Budaya Surakarta 6-7 Juli 1999. 3) Pergelaran musik 11 komponis Mengenang Marto Pangrawit. Teater

Arena Taman Budaya Surakarta 8-9 Mei 2000.

4) Konser Ensamble Masa Depan menampilkan 7 Komponis Muda dari STSI Surakarta. Teater Kecil STSI Surakarta 24 November 2002. 5) Pergelaran Musik Unen - Unen bersama Djaduk Feriant dan Kue

Etnika. Teater Besar STSI Surakarta, 2 Juni 2001. 6) Pemutaran World Musik.

7) Jazz Etnik Honggaria di Teater Gedhong Putih Mojosongo Solo. 8) Musik Nias di Teater gedhong Putih Mojosongo Solo 2 September

2001.

9) Musik-musik Etnik Nusantara di Pendopo Istana Mangkunegaran 14-23 Oktober 2001.

10)Rites Of Passages Concert.

Di Teater Arena Taman Budaya Surakarta 17 Juli 2003. Menampilkan :


(69)

a) Sono Seni Ensamble – I Wayan Sadra. b) Kue Etnika –Djaduk Ferianto.

c) Genggong– Sawung Jabo

11)Klab Dengar –Pemutaran World Musik Setiap Jum’at 2003. 12)Explo JAZZ ( 2006 ).

Program ini di mulai pada bulan juli 2006 dan berlangsung setiap sabtu malam di Taman Sriwedari Solo.

c. Program FILM

1) Pemutaran 17 film Indie karya-karya Sienas Indonesia “Time Go On”. Teater Besar STSI Surakarta 5-6 Juli 2001.

2) Pemutaran Film Indie Institut Kesenian Jakarta. Teater Gedhong Putih Mojosongo Solo, 7 Agustus 2001.

3) Pemutaran film-film anti diskriminasi dan intoleransi. Teater Besat STSI Surakarta, 20-21 Agustus 2001.

4) Solo Art Film Festival – SAFF 2001.

5) Teater Besar STSI Surakarta 24 – 30 Oktober 2001. Porgram ini memutar 7 film seni dari Asia dan Eropa.

6) Festival Sinema Jepang dengan tema Forward Motion A century of British Dance on Film and Video. Program kerjasama dengan The Britihs Council bertempat di Kampus Fisip UNS & Teater Besar STSI Surakarta 9-13 September 2003.

7) Festival Sinema Perancis, program kerjasama dengan The Japan Foundation.


(70)

commit to user

9) Pemutaran Film Tari River Dance, bertempat di teater Kecil STSI Surakarta 24 Juni 2003.

10) Pemutaran Film Dokumenter bersama Rumah Dokumenter setiap bulan – tahun 2008, keliling di kampoeng-kampoeng Kota Solo lain (Wawancara dengan Heru Prasetyo,10 Mei 2011).

B. Program Kerja Sama Mataya Arts And Heritage dengan Pihak Lain Mataya Arts And Heritage dalam menangani sebuah event budaya juga bekerjasama dengan beberapa instansi lain yang membantu untuk mencapai keberhasilan. Adapun kegiatan event budaya program kerja sama antara lain :

1. Festival Batik Nusantara 2007 kerja sama Mataya Arts And Heritage dengan BPPI ( Badan Pelestarian Pusaka Indonesia).

2. Festival Batik Nusantara 2008 kerja sama Mataya Arts And Heritage dengan Deptemen Kebudayaan & Pariwisata RI.

3. Solo Design Power Festival 2009 kerja sama Mataya Arts And Heritage dengan Dinas Perindustrian Pemerintah Kota Solo.

4. Solo Batik Carnival 2008 – 2011 kerja sama Mataya Arts And Heritage dengan Dinas Pariwisata Pemerintah Kota Solo lain (Wawancara dengan Heru Prasetyo,10 Mei 2011).

C. Kendala-kendala yang di hadapi oleh Mataya Arts And Heritage Mataya Arts And Heritage dalam menyelenggarakan event budaya disusun secara terencana, tetapi semua itu tidak terlepas dari faktor-faktor yang


(71)

menghambat semua kegiatan Mataya Arts And Heritage tersebut. Meskipun telah banyak tindakan yang dilakukan oleh Mataya Arts And Heritage dalam meningkatkan dan mengembangkan event-event budaya yang diselenggarakanya, namun terdapat berbagai kendala yang dihadapi Mataya Arts And Heritage dalam melaksanakan event budaya tersebut. Sehingga dalam melaksanakan event budaya tidak mencapai hasil yang optimal. Adapun kendala yang dihadapi Mataya Arts And Heritage dalam menjalankan event budaya diantaranya:

1. Hambatan Eksternal ( Hambatan dari pihak luar ) a. Bencana alam

Keadaan alam yang tidak menentu dan tidak dapat dipastikan membuat Mataya Arts And Hertitage dan pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan event budaya harus bisa menyediakan solusi. Bencana alam yang datang sewaktu-waktu, seperti cuaca buruk yang sering terjadi di Kota Solo. Kondisi seperti ini kadang membuat acara menjadi tertunda dan ada kemungkinan batal.

b. Protes Warga

Saat melaksanakan sebuah event budaya Mataya Arts And Heritage terkadang membunyikan sound system yang terasa kencang. Pada saat itulah masyarakat merasa terusik oleh kegiatan event budaya yang diadakan oleh Mataya Arts And Heritage.Maka menimbulkan protes warga masyarakat sekitar area event budaya.

c. Perebutan lahan parkir


(72)

commit to user

menampilkan event budaya. Akibatnya petugas parkir merasa pendapatnya menurun dan menimbulkan protes lain (Wawancara dengan Heru Prasetyo,10 Mei 2011).

2. Hambatan Internal ( Berasal dari pihak Mataya Arts And Heritage ) a. Kapabilitas Staf

Staf / karyawan harus memiliki kemampuan menangani event budaya, tanggap menghadapi keluhan dan cerdas dalam memberi saran. Staf yang memiliki tingkat profesionalitas yang tinggi pasti mendapat tempat tersendiri dihati konsumen dan pimpinan. Sebaliknya staf yang masih memiliki kemampuan terbatas harus banyak diberi bimbingan dan pelatihan.

b. Aliran Dana

Dana dari Mataya Arts And Heritage belum dapat terkendali dengan baik, karena banyak pengeluaran yang harus dibayar dan pengeluaran yang tak terduga untuk peralatan Mataya Arts And Heritage maupun untuk kepentingan pembuatan event budaya.

c. Fasilitas pendukung seperti peralatan kantor.

Fasilitas yang mendukung untuk kelangsungan usaha yaitu komputer lengkap dengan internet, printer, telepon, dan kendaraan. Mataya Arts And Heritage sering mengadakan event budaya di tempat-tempat yang berbeda sehingga keberadaan fasilitas pendukung sangat diperlukan untuk mempermudah menuju lokasi event budaya. Sampai saat ini yang menjadi kendala adalah kendaraan dan komputer untuk menunjang kelancaran kerja lain (Wawancara dengan Heru Prasetyo,10 Mei 2011).


(1)

commit to user

dalam bidang dana dan bidang fasilitas. Program Mataya Arts And Heritage dibantu oleh Pemerintah Kota Solo yang berupa dana antara lain Festival Seni Pasar Panji, Solo Dance Festival, Temu Koreografer Wanita. Adapun Program Mataya Arts And Heritage yang berupa fasilitas antara lain Srawung Batik, Festival Sinema Jepang, Festival Sinema Perancis dll ( Wawancara dengan Heru Prasetyo,24 Mei 2011 ).

Pemerintah Kota Solo dalam mengembangkan pariwisata Kota Solo memberikan tugas kepada Mataya Arts And Heritage selaku Event organizer untuk melaksanakan sebuah event budaya di Kota Solo. Pemerintah memberikan bantuan yang di butuhkan Mataya Arts And Heritage berupa dana dan fasilitas, secara umum semua event budaya kota Solo di bantu oleh Event organizer. Mataya Arts And Heritage membantu pemerintah dengan standar yang di tetapkan oleh pemerintah Kota Solo. Pemerintah Kota Solo memiliki standart event yang harus dipatuhi oleh setiap event organizer yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota Solo ( Wawancara dengan Sudyanto,27 Mei 2011 ).


(2)

commit to user

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

1. Keadaan event budaya di Kota Solo

Pemerintah Kota Solo memiliki cara untuk menarik para wisatawan dalam dan luar negeri untuk berkunjung ke Kota Solo. Salah satu cara yang digunakan adalah pembuatan event budaya yang terbagi menjadi 3 kategori, 3 kategori tersebut adalah event budaya, event religi, dan event kreasi anak.Event budaya adalah event yang tidak dapat lepas kaitannya dengan sejarah dan seni di Kota Solo. Event budaya diselenggarakan untuk mengenang, memperingati suatu proses sejarah dan menggelar event yang memiliki nilai seni yang dapat dipromosikan menjadi daya tarik wisata di Kota Solo.

Adapun event budaya yang diselenggarakan Pemerintah Kota Solo diantaranya adalah Festifal Ketoprak, Solo Carnaval, Festival Tirtonadi, Mahesa Lawung, Solo Menari, Mangkunegaran Performing Art, Solo Kampung Art, Solo Batik Carnival, Keraton Art Festival, Solo International Performing Art, Solo Batik Fashion, Solo Culinary Festival, Solo Keroncong Festival, Bengawan Solo Gethek Festival, Javanesse Theatrical, Kirab Apem Sewu, Kirab Malam 1 Sura, Pesta Budaya dan Kembang Api Malam Tahun Baru. Event religi adalah tradisi untuk memperingati event yang bersifat religi. Event religi diselenggaran oleh beberapa etnik yang ada di kota solo.Event religi di Kota Solo diantaranya adalah


(3)

commit to user

Grebeg Sudiro, Sekaten, Malam Selikuran, Grebeg Mulud, Bakdan Ing Balekambang, Grebeg Syawalan, Pekan Syawalan Jurog.

Event kreasi anak adalah kegiatan yang bertujuan untuk menampilkan kreatifitas anak-anak sekolah, pentas seni, unjuk prestasi dan memberi pelajaran kemandirian pelajar dalam nuansa budaya.Adapun event kreasi anak adalah Festival Dolanan Bocah, Kreatif Anak Sekolah Solo, Kemah Budaya, dan Wayang Bocah.

2. Manajemen Mataya Art And Heritage

Mataya Arts and Heritage terletak Jl.Jawa No 18 Timuran Solo adalah Event Organizer yang bergerak dibidang budaya dan tujuan terbentuknya Event Organizer ini adalah melestarikan dan mendukung budaya Kota Solo.

Pelaksanaan event budaya yang dilaksanakan Mataya Arts And Heritage tidak akan berjalan dengan lancar apabila tidak memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi pembuatan event budaya. Mataya Arts And Heritage adalah juga menerapkan fungsi dasar dalam manajemen diantaranya adalah :

a. Planning

Planning yaitu perencanaan yang meliputi penentuan tujuan dan tindakan, prosedur, rencana pengembangan, dan mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan. Mataya Arts And Heritage sebelum mengadakan event budaya terlebih dahulu merencanakan gagasan ide yang akan dituangkan dalam event budaya, merencanakan dengan stakeholders mana saja yang akan bekerjasama, dan merencanakan pengembangan event budaya yang akan dilaksanakan.


(4)

commit to user

b. Organising

Organising yaitu pengorganisasian meliputi pembagian tugas dan wewenang, membuat jaringan kerja dan penyusunan aktifitas-aktifitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Mataya Arts And Heritage setelah merencanakan gagasan event budaya kemudian mengorganisasi jaringan kerja agar tercapai suatu tujuan yang diinginkan.

c. Actuating.

Actuating merupakan fungsi manajemen yang didalamnya terkait dengan

proses leading ( pemimpin ) dan staffing ( karyawan ).

1) Leading yaitu mencakup perintah, motivasi, cara kepemimpinan. Mataya Arts And Heritage mempunyai ketua yang bertanggung jawab dan memiliki jiwa kepemimpinan.

2) Staffing adalah penentuan jenis SDM yang akan direkrut,

penyeleksian, dan pelatihan. Mataya Arts And Heritage setelah merencanakan gagasan event budaya, mengorganisasi jaringan kerja kemudian membuat panitia pembuatan event budaya yang terbagi menjadi seksi-seksi yang terlibat dalam pembuatan event budaya. Setiap orang memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan pembagian tugas dan kemampuan yang dimiliki.

d. Contolling

Controling yaitu fungsi pengawasan yang menentukan standarisasi dan evaluasi agar semua sasaran dan tujuan pembuatan event budaya sesuai dengan rencana yang disusun. Mataya Arts And Heritage dalam menyelenggarakan event budaya memberikan pengarahan terhadap staf


(5)

commit to user

yang terlibat dalam pembuatan event budaya serta memberikan perbaikan berupa saran kepada hal-hal yang menyimpang agar tidak terulang pada event budaya selanjutnya.

3. Peran Masyarakat dalam mengikuti Kegiatan Mataya Arts And Heritage. Masyarakat ikut berperan serta dalam setiap event budaya yang diadakan oleh Mataya Arts And Heritage. Motivasi masyarakat khususnya anak-anak yang mengikuti lomba juga bermacam-macam diantaranya ingin mendapatkan tropi dan hadiah yang disediakan oleh panitia, ingin melihat atraksi budaya sebelum diadakan lomba, ingin bertemu dengan teman sekelasnya dan lain-lain.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas dapat dikemukakan beberapa saran yang sekiranya dapat bermanfaat bagi Mataya Arts And Heritage dan pihak-pihak yang terkait diantaranya adalah :

1. Membina hubungan baik dengan masyarakat, Pemerintah Kota Solo dan event organizer lain supaya tetap terus menggunakan jasa Mataya Arts And Heritage.

2. Meminta masyarakat, Pemerintah Kota Solo, dan event organizer lain dengan hormat untuk menyampaikan keluhan mengenai jasa yang diberikan dan mendengarkan keluhan tersebut. Segera meminta maaf apabila ada yang mengecewakan dan berusaha memperbaiki kesalahan.


(6)

commit to user

3. Perlu adanya pelatihan bagi staf/karyawan untuk meningkatkan kualitas jasa, ketrampilan, kecekatan, kedisiplinan dan etos kerja dalam menangani event budaya.

4. Membuat lebih banyak variasi, dan kraeasi dalam pembuatan event budaya sehingga tidak terkesan monoton.