Keadaan Umum Kota Solo

commit to user BAB II GAMBARAN UMUM EVENT KEBUDAYAAN SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI KOTA SOLO

A. Keadaan Umum Kota Solo

Secara geografis Kota Solo terletak di dataran rendah di ketinggian kurang lebih 92 m dari permukaan laut. Kota dengan luas 44,06 km 2 ini berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali di sebelah utara, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah timur dan barat, dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah selatan. Kota Solo berada sekitar 65 km timur laut Yogyakarta dan 100 km tenggara Semarang serta dikelilingi oleh Gunung Merbabu dan Merapi tinggi 3115 m di bagian barat, dan Gunung Lawu tinggi 2806 m di bagian timur. Di sebelah selatan terbentang Pegunungan Sewu . Tanah di sekitar kota ini subur karena dikelilingi oleh Bengawan Solo , sungai terpanjang di Jawa , dengan beberapa anak sungai di sekitar sungai Bengawan Solo. Kota Solo terbagi menjadi 5 kecamatan yaitu : Kecamatan Laweyan, Serengan, Pasar Kliwon, Jebres dan Banjarsari Badan Pusat Statistik Kota Surakarta,2010:3. Jumlah penduduk Kota Solo berdasarkan hasil sementara Sensus Penduduk pada tahun 2010 adalah 500.642 jiwa dimana jumlah penduduk perempuan lebih banyak dari penduduk laki-laki yakni 257.279 jiwa perempuan dan 243.363 jiwa laki-laki. Perbandingan kelaminnya 96,06 yang berarti setiap 100 orang wanita terdapat 96 orang laki-laki. Pertumbuhan penduduk mencapai 1,01 per tahunya. Kehidupan beragama yang harmonis sangat didambakan 16 commit to user masyarakat. Hal ini terlihat dari tempat-tempat peribadatan yang ada di sekitar warga seperti masjid, gereja, dan pesantren. Sistem kepercayaan yang dianut di Kota Solo adalah 5 kepercayaan yang di anut di Indonesia yaitu Islam, Kristen Katholik, Kristen Protestan, Budha, dan Hindu. Kota Solo memiliki beberapa kelompok etnik terdapat etnik Arab yang bertempat di daerah Pasar Kliwon dan sekitarnya kelompok etnik Arab sering mengadakan event yang bersifat religi, Etnik Tiong Hoa yang tersebar di beberapa daerah di Kota Solo salah satu tempat yang sering dijadikan tempat untuk berbagai event yang dilaksanakan oleh etnik Tiong Hoa salah satunya adalah Pasar Gede dan etnik Jawa yang juga tersebar di seluruh Kota Solo. Etnik Jawa di Kota Solo masih menjunjung tinggi budaya sejarah nenek moyang oleh sebab itu tak dapat dipungkiri etnik Jawa sering mengadakan event-event kebudayaan yang bersifat religi dan sejarah Badan Pusat Statistik Kota Surakarta,2010:6,43.

B. Sejarah Singkat Kota Solo