Pengembangan Program Pengembangan dan Pelaksanaan Program

Ari Kurniawan, 2014 EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK TEMAN SEBAYA DALAM MEREDUKSI PERILAKU AGRESIF SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu Rendah 37-52 Sedang 53-68 Tinggi 69-84 tinggi sekali 85-100

G. Pengembangan dan Pelaksanaan Program

1. Pengembangan Program

Dalam rangka menghasilkan program konseling kelompok teman sebaya untuk mereduksi perilaku agresif siswa yang layak dilaksanakan, maka disusun tahapan kegiatan sebagai berikut. a. Tahap pemotretan tentang need assesment siswa terhadap layanan konseling kelompok diungkap melalui angket perilaku agresif yang disebarkan kepada seluruh siswa. Angket dapat dilihat pada lampiran di halaman 27 b. Tahap pengkajian hasil need assesment yang diperoleh dari hasil angket dan sosiometri untuk dijadikan bahan masukan pengembangan program, pemilihan konseli, dan pemilihan konselor sebaya. Perhitungan statistik dan hasil sosiometri dapat dilihat pada lampiran di halaman 32 c. Tahap pengembangan program konseling kelompok teman sebaya untuk mereduksi perilaku agresif siswa. Berdasarkan kajian terhadap data hasil angket disertai analisis terhadap konsep konseling kelompok teman sebaya dan teori mengenai perilaku agresif, maka dikembangkan sebuah program konseling kelompok teman sebaya. d. Tahap judgement program. Untuk mengkaji kelayakan sebuah program adalah dilakukan judgement program kepada pakar atau ahli bimbingan dan konseling di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia yaitu bapak Dr. Mubiar Agustin, M.Pd. dan Nandang Budiman, S.Pd.,M.Si. . Judgement program juga dilakukan kepada praktisi bimbingan dan konseling di sekolah yaitu ibu Tri Windarwati S.Pd yang merupakan guru bimbingan dan konseling di SMK Negeri 3 Cimahi. Judgement atau validasi program tersebut bertujuan untuk memperoleh rumusan program konseling kelompok teman sebaya yang layak untuk dilaksanakan terhadap Ari Kurniawan, 2014 EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK TEMAN SEBAYA DALAM MEREDUKSI PERILAKU AGRESIF SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu kelompok eksperimen di sekolah baik dari sisi bahasa, isi maupun konstruk. Dengan demikian diperoleh saran-saran yang dapat dijadikan pertimbangan dalam pengembangan program, sehingga tersusunlah program konseling kelompok teman sebaya untuk mereduksi perilaku agresif siswa. Hasil dan kesimpulan dari masukan pakar dan praktisi bimbingan dan konseling dapat dilihat pada lampiran di halaman 86 e. Uji coba lapangan. Kegiatan uji coba yang berbentuk penelitian pra-eksperimen one group pre test-post test melibatkan siswa yang menjadi konselor sebaya yaitu siswa yang popular dan skor rata-rata agresifnya tidak tinggi yaitu dalam rentang 20-68 dan melibatkan sampel penelitian dengan skor rata-rata perilaku agresif tinggi yaitu dalam rentang 69-84. Pelatihan calon konselor sebaya dilakukan selama 4 minggu dengan 10 materi pertemuan pada bulan April-Mei dan intervensi terhadap konseli dilakukan selama 3 minggu yaitu pada bulan Mei-Juni. f. Analisis dan revisi program. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas program konseling kelompok teman sebaya dalam upaya mereduksi perilaku agresif siswa. Revisi program dilakukan atas hasil analisis pada uji coba yaitu dampak dan reaksi siswa selama proses konseling kelompok, sehingga terwujud program akhir konseling kelompok teman sebaya yang mampu mereduksi perilaku agresif siswa. Hasil Program dapat dilihat pada lampiran di halaman 86

2. Pelaksanaan Program