Jenis Instrumen Penelitian Instrumen Penelitian

Ari Kurniawan, 2014 EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK TEMAN SEBAYA DALAM MEREDUKSI PERILAKU AGRESIF SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu b. Aspek melawan perintah, yaitu perilaku yang menunjukkan adanya keinginan untuk menentang atau tidak mengikuti aturan ditunjukkan dengan indikator; 1 Tidak mengikuti perintahaturan; dan 2 Membangkang atas perintah guru dan orang tua. c. Aspek merusak, merupakan tindakan-tindakan yang bertujuan untuk merusak ditunjukkan dengan indikator; 1 Membuat keonaran; 2 Merusak barang-barang pribadi; 3 Merusak barang-barang milik orang lain. d. Aspek permusuhan, yaitu tindakan-tindakan yang menunjukkan permusuhan ditunjukkan dengan indikator; 1 Suka bertengkar; 2 Berlaku kejam terhadap orang lain; dan 3 Menaruh rasa dendam.

2. Konseling Kelompok Teman Sebaya

Konseling kelompok teman sebaya merupakan layanan bantuan yang diberikan oleh konselor ahli terhadap konseli secara tidak langsung tetapi melalui teman sebaya konseli konselor sebaya yang mempunyai kriteria kualitas kondisi humanistik seperti karakteristik hangat, memiliki minat pada kegiatan layanan bantuan, dapat diterima orang lain, toleran terhadap perbedaan sistem nilai, dan energik. Dan yang telah diberikan pelatihan-pelatihan kecakapan konselor oleh konselor ahli dengan maksud agar dapat lebih diterima oleh konseli dengan menggunakan kelompok atau dalam bentuk dinamika kelompok.

D. Instrumen Penelitian

Sebelum instrumen diberikan pada pada peserta didik, terlebih dahulu melalui proses pengembangan instrumen yang dilakukan dengan langkah-langkah ,antara lain sebagai berikut.

1. Jenis Instrumen Penelitian

Arikunto 2010:133, menjelaskan bahwa “instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan dalam penelitian kuantitatif dalam mengumpulkan data.” Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner. Sugiyono 2012: 194 m enjelaskan bahwa “angket atau kuesioner adalah sejumlah Ari Kurniawan, 2014 EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK TEMAN SEBAYA DALAM MEREDUKSI PERILAKU AGRESIF SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu pertanyaan atau pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal- hal yang diketahuinya.” Tujuan penyebaran angket adalah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pernyataan Riduwan, 2002:26. Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis angket tertutup. Riduwan 2002:27 menjelaskan “angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa angket berstruktur sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan memberikan tanda silang X atau checklist √.” Skala yang digunakan sebagai pedoman pemberian skor pada angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Penggunaan Skala Likert biasanya digunakan untuk pernyataan dan jumlah besar di mana skala nilai psycological continuum tidak diketahui, maka di dalam memberi respons, subyek diizinkan memberi dalam lima kategori: a Sangat Sesuai, b Sesuai, c Kurang Sesuai, d Tidak Sesuai, dan e Sangat Tidak Sesuai. Dalam mengkontrukskian Skala Sikap. Azwar 2011: 144 menyatakan Likert menemukan bahwa skor didasarkan pada hubungan integral korelasi 0,99 dengan sistem deviasi normal yang komplikasi pertimbangannya. ” Jadi statment favorable yang direspons Sangat Setuju diberi nilai pertimbangan= 5, Setuju= 4, Bingung= 3, Tidak Setuju= 2, dan Sangat Tidak Setuju= 1. Demikian juga untuk pernyataan yang tidak favorable diberi penilaiaan untuk Sangat Tidak Setuju= 5, sampai ke yang Sangat Setuju= 1 Angka 0 atau angka 1 semua dapat dipilih sebagai titik awal asalkan semua pernyataan dalam Skala Sikap yang bersangkutan diperlakukan sama sehingga peneliti memiliki sebaran range nilai skala pada kontinum yang sama. Azwar 2011: 107 menyatakan cara menyeleksi item dalam metoda ini yaitu “dengan analisa item; misalnya 25 dari subjek mempunyai total skor rendah, kedua Ari Kurniawan, 2014 EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK TEMAN SEBAYA DALAM MEREDUKSI PERILAKU AGRESIF SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu kelompok ini kemudian dilengkapi dengan kelompok kriteria untuk mengevaluasi respons kelompok tinggi sampai rendah yaitu rasio .” Prosedur pengskalaan dengan metode rating yang dijumlahkan didasari oleh dua asumsi, yaitu: a. Setiap pernyataan sikap yang telah ditulis dapat disepakati sebagai termasuk pernyataan yang favorable atau pernyataan yang tidak favorable. b. Jawaban yang diberikan oleh individu yang mempunyai sikap positif harus diberi bobot atau nilai yang lebih tinggi dari pada jawaban yang diberikan oleh responden yang mempunyai sikap negatif Azwar, 2011: 139 Jawaban favorable adalah respon setuju terhadap pernyataan yang favorable dan respon yang tidak setuju terhadap pernyataan yang tidak-favorabel. Jawaban tidak favorable adalah respon setuju terhadap pernyataan yang tidak favorabel. Azwar 2011: 141 menyatakan tujuan penentuan skala dengan deviasi normal adalah “untuk memberikan bobot yang tertinggi bagi kategori jawaban yang paling favorable dan memberikan bobot rendah bagi kategori jawaban yang tidak favorable .” Tujuan kategorisasi ini adalah menempatkan individu ke dalam kelompok- kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasar atribut yang diukur. Adapun kriteria penyekoran untuk mendapatkan skor angket perilaku agresif siswa dapat dilihat pada tabel 3.2 Tabel 3.2 Ketentuan Pemberian Skor Instrumen Perilaku Agresif Siswa Pernyataan Skor Sangat Sesuai Sesuai Bingung Tidak Sesuai Sangat Tidak Sesuai Negatif 5 4 3 2 1 Ari Kurniawan, 2014 EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK TEMAN SEBAYA DALAM MEREDUKSI PERILAKU AGRESIF SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

2. Pengembangan Kisi-kisi Instrumen