KESIMPULAN DAN SARAN 56 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKEMBANGKAN KREATIVITAS DAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM.

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.2 Skema Prosedur Penelitian Hasil Belajar 40 Gambar 3.3 Skema Prosedur Penelitian Nilai Karakter 41 Daftar Tabel Halaman Tabel 2.1. Fase – Fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 24 Tabel 3.1. Tabel 3.1 Klasifikasi Analisis Validitas isi 35 Tabel 3.2 Rancangan Penelitian 38 Tabel 4.1 Rata-rata, Standar Deviasi, Minimum, Maksimum Nilai 47 Kreativitas Siswa Kelompok Sampel Tabel 4.2 Rata-rata, Standar Deviasi, Minimum, Maksimum Data 47 Tes Awal Hasil Belajar kelompok Sampel Tabel 4.3 Rata-rata, Standar Deviasi, Minimum, Maksimum Data 48 Tes Akhir Hasil Belajar Kelompok Sampel Tabel 4.4 Rata-rata, Standar Deviasi, Minimum, Maksimum Data 48 Gain Hasil Belajar Kelompok Sampel Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data 49 Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Data 50 Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis kreativitas Siswa 51 Tabel 4.8 Hasil Uji Hipotesis Gain Hasil Belajar Siswa 51 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Silabus 60 Lampiran 2a. Rencana Program Pembelajaran Kooperatif Berbasis 63 Masalah Lampiran 2b. Rencana Program Pembelajaran Kooperatif tipe STAD 72 Kelas Eksperimen II Lampiran 3a. Lembar Analisis Masalah Eksperimen 1 pertemuan I 81 Lampiran 3b. Lembar Analisis Masalah Eksperimen II pertemuan II 85 Lampiran 4a. Kunci Jawaban Lembar Analisis Masalah Pertemuan I 87 Lampiran 4b. Kunci Jawaban Lembar Analisis Masalah Pertemuan II 89 Lampiran 5a. Tugas Diskusi Kelompok Sifat Garam Terhidrolisis 92 Pertemuan I Lampiran 5b. Tugas Diskusi Kelompok Tetapan Hidrolisis Dan pH 93 Garam Terhidrolisis Pertemuan II Lampiran 6a. Kunci Jawaban Bahan Diskusi I 94 Lampiran 6b. Kunci Jawaban Bahan Diskusi II 95 Lampiran 7. Kreativitas 96 Lampiran 8a. Kisi – Kisi Instrument Tes Sebelum Divalidasi 97 Lampiran 8b. Kisi – Kisi Instrument Tes Setelah Divalidasi 111 Lampiran 9a. Instrumen Penelitian Soal Sebelum Validasi 120 Lampiran 9b. Instrumen Penelitian Soal Setelah Validasi 128 Lampiran 10a. Kunci Jawaban Instrumen Tes Sebelum Validasi 133 Lampiran 10b. Kunci Jawaban Instrumen Tes Setelah Validasi 134 Lampiran 11. Format Lembar Jawaban 135 Lampiran 12. Validitas Instrument Penelitian 136 Lampiran 13. Reliabilitas 137 Lampiran 14. Perhitungan Tingkat Kesukaran Test 139 Lampiran 15. Perhitungan Daya Beda Test 141 Lampiran 16. Distruktor Hitung Test 142 Lampiran 17. Rekapitulasi Analisis Instrument Test 144 Lampiran 18. Lembar Observasi Nilai Kreativitas Siswa 146 Lampiran 19. Nilai Kreativitas Siswa Kelas Eksperimen 1 Dan 154 Kelas Eksperimen 2 Lampiran 20. Tabel Data Tes Awal, Tes Akhir dan Gain 157 Lampiran 21. Uji Normalitas 160 Lampiran 22. Uji Homogenitas 168 Lampiran 23. Uji Hipotesis Nilai Kreativitas 170 Lampiran 24. Uji Hipotesis Hasil Belajar 172 Lampiran 25. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 170 Lampiran 26. Tabel Produk Moment 174 Lampiran 27. Daftar Istilah 175 Lampiran 28. Jadwal Penelitian 176 Lampiran 29. Dokumentasi 178

BAB I PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam kemajuan peradaban suatu bangsa karena pendidikan merupakan suatu upaya yang tepat untuk menyiapkan sumber daya manusia SDM yang berkualitas dan satu-satunya wadah yang dapat dipandang dan seyogianya berfungsi sebagai alat untuk membangun SDM yang bermutu tinggi Trianto, 2009 . Hal ini sejalan dengan yang dinyatakan dalam Undang-Undang Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 bab I pasal 1 dan ayat 1 yaitu: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.” Untuk dapat mewujudkan itu, ada banyak hal yang harus diperhatikan mulai dari pengadaan tenaga pendidik sampai usaha peningkatan mutu pendidikan. Dalam hal ini, kualitas pendidikan dipengaruhi oleh penyempurnaan sistematik terhadap seluruh komponen pendidikan seperti peningkatan kualitas, kurikulum yang disempurnakan, sumber belajar, sarana dan prasarana yang memadai iklim pembelajaran yang kondusif, serta didukung oleh kebijakan pemerintah, baik di pusat maupun di daerah. Mulyasa, 2007. Dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan yang ada pemerintah terus- menerus melakukan perbaikan baik itu secara konvensional ataupun inovatif. Titik fokusnya dititikberatkan pada Undang – Undang No. 20, Tahun 2003 pada pasal 3 yaitu; “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” Implementasi dari UU No. 20 Tahun 2003 diatas mengarah pada terciptanya sebuah out-put pembelajaran yang bukan hanya mengasah segi kognitif saja, namun juga diimbangi dengan berkembangnya aspek afektif dan psikomotorik dari siswa, salah satunya tumbuh dan berkembangnya karakter pada diri siswa. Untuk mewujudkan amanah dari undang – undang tersebut, maka seorang pendidik harus berusaha mengembangkan kegiatan pembelajaran yang tidak hanya mencerdaskan peserta didik secara intelektual namun juga dapat mengembangkan karakter yang dituntut dalam undang – undang tersebut. Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru dan asli, yang sebelumnya belum dikenal ataupun memecahkan masalah baru yang dihadapi. Karakter ini perlu dikembangkan dalam pendidikan dengan berbagai upaya yang dapat mempertahankan dan meningkatkan jiwa kreativitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Ilmu kimia merupakan salah satu bidang kajian Ilmu Pengetahuan Alam IPA yang sudah diperkenalkan kepada siswa sejak dini. Mata pelajaran kimia menjadi sangat penting kedudukannya dalam masyarakat karena kimia selalu berada di dalam kehidupan sehari-hari Situmorang, 2003. Pada penyelenggaraan proses belajar mengajar di sekolah, seringkali mata pelajaran kimia dianggap sebagai pelajaran yang paling sulit, sehingga hasil belajar siswa menjadi rendah. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, kurangnya minat baca siswa, kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran, guru yang terlalu mendominasi, terbatasnya buku panduan yang dimiliki, serta pengajaran yang masih bersifat tradisional khususnya pengajaran tentang sains. Observasi yang dilakukan di sekolah SMA Negeri 3 Medan pada bulan Februari tahun 2014 dengan mengambil subyek observasi siswa kelas XI pada beberapa kelasnya menghasilkan data bahwa proses pembelajaran yang dilakukan di SMA Negeri 3 Medan khususnya mata pelajaran kimia masih menggunakan

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM.

0 3 23

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KREATIVITAS SISWA SMA KELAS XI IPA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM.

0 1 26

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA PADA KELARUTAN.

0 3 20

PENGARUH BAHAN AJARAN DAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA DALAM HIDROLISIS.

2 5 26

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA PADA REAKSI REDOKS.

0 4 21

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS MASALAH TERINTEGRASI BUKU AJAR DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA.

3 10 31

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DENGAN MEDIA MICROSOFT OFFICE POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM.

0 3 29

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN PEMBELAJARAN INKUIRI YANG DIINTEGRASIKAN DENGAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER DAN PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KREATIVITAS SISWA PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA.

0 0 29

PENGEMBANGAN KEGIATAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM.

3 12 35

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS

0 0 25