untuk meningkatkan kemampuan guru bahasa Indonesia merencanakan pembelajaran di SMK Kabupaten Karo.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka perumusan masalah penelitian adalah apakah dengan supervisi akademik dengan teknik pelatihan on-
the-job training dapat meningkatkan kemampuan guru bahasa Indonesia merencanakan pembelajaran di SMK Kabupaten Karo?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah supervisi akademik dengan teknik pelatihan On-The-Job
Training dapat meningkatkan kemampuan guru bahasa Indonesia merencanakan pembelajaran di SMK Kabupaten Karo.
F. Manfaat Penelitian Tindakan
Hasil penelitian peningkatan kompetensi guru merencanakan pembelajaran melalui supervisi akademik melalui On-The-Job Training diharapkan memberikan
manfaat, antara lain: 1. Manfaat teoretis
Manfaat teoretis berguna berguna untuk pengembangan teori kompetensi guru dan teori supervisi. Teknik supervisi yang dikembangkan dalam
penelitian ini dapat memberikan jawaban terhadap permasalahan kompetensi guru.
2. Manfaat praktis,
Hasil penelitian ini dapat digunakan berbagai pihak, untuk pengawas sekolah, kiranya hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membimbing
guru baik secara individu maupun kelompok untuk meningkatkan kompetensinya, untuk kepala sekolah pelatihan on-the-job training dapat
digunakan membimbing guru baik individual maupun kelompok, untuk guru sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kemampuannya dalam
menyusun perangkat pembelajaran, untuk peneliti lain sebagai bahan rujukan dalam penelitian selanjutnya untuk meningkatkan kompetensi
guru dalam melaksanakan pembelajaran dan mengevaluasi pembelajaran.
88
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh beberapa simpulan sebagai berikut: 1.
Pada Prasiklus, tidak ada guru yang memiliki skor penilaian silabus dalam kategori baik, 33,33 guru memiliki skor cukup baik dan 66,66 guru memiliki kategori
kurang baik. Pada skor penilaian RPP tidak ada guru yang memiliki nilai dalam kategori baik, 73 dalam kategori cukup baik dan 27 dalam kategori kurang
baik. 2.
Pada siklus pertama tidak ada guru yang memiliki skor penilaian silabus dalam kategori baik, 100 guru memiliki skor cukup baik. Pada skor penilaian RPP
13,33 guru memiliki kategori baik, 86,67 guru memiliki skor cukup baik. 3.
Pada siklus kedua 100 guru memiliki skor penilaian silabus dalam kategori baik, 80 guru memiliki skor penilaian RPP dalam kategori baik dan 20 guru
memiliki skor penilaian dalam kategori cukup baik. 4.
Hasil temuan dari penelitian ini menemukan bahwa supervisi akademik dengan teknik pelatihan on-the-job training dapat meningkatkan kemampuan guru
merencanakan pembelajaran.