Prosedur Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

Yeni Sulistiani, 2014 Penerapan Model Van Hielle Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Materi Bangun Ruang Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 6 Cibogo Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 Pembuatan instrumen 3 Pembuatan SK penelitian untuk penelitian dengan waktu yang relatif lama. 3. Pelaksanaan Pelaksanaan penelitian terdiri dari tiga siklus.Penjelasan mengenai setiap siklusnya adalah sebagai berikut. a. Siklus I Siklus I direncanakan dengan bahasan materi kubus.Adapun tahapan pelaksanaannya adalah sebagai berikut. 1 Perencanaan, terdiri dari beberapa kegiatan yang dilakukan, yakni: a Menyusun instrumen berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dengan menggunakan langkah pembelajaran van hiele. b Menyusun instrumen pengumpul data berupa lembar observasi, angket, dan tes untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi bangun ruang sederhana. c Konsultasi instrumen kepada dosen pembimbing. d Merevisi instrument RPP dan instrument pengumpul data jika diperlukan. e Membuat alat peraga. 2 Pelaksanaan Pada tahap ini peneiliti melaksanankan tindakan dengan menerapkan model van hiele, sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Pelaksanaan tindakan siklus I ini direncanakan akan dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama adalah pembahasan mengenai luas permukaan kubus, sedangkan pertemuan kedua adalah mengenai volume kubus.Adapun langkah- langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut. a Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini dan memotivasi siswa untuk belajar dengan semangat. Yeni Sulistiani, 2014 Penerapan Model Van Hielle Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Materi Bangun Ruang Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 6 Cibogo Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b Guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang telah dipelajarinya, yakni mengenai sisi, luas persegi, dan volume kubus. c Siswa diberikan tugas kelompok untuk mengamati model bangun ruang yang telah disediakan oleh guru. Pengamatan dilakukan sesuai dengan petunjuk dan tugas pada lembar kerja siswa. d Siswa diminta untuk mengemukakan hasil temuannya. e Siswa diberikan tugas mandiri yang lebih kompleks. f Siswa dan guru membahas pekerjaan siswa. Guru memberikan penguatan dan meluruskan kesalahpahaman jika ada. g Guru memberikan pekerjaan rumah dan menyampaikan materi yang akan dipelajari siswa di pertemuan selanjutnya. 3 Observasi terdiri dari beberapa kegiatan yang dilakukan, yakni: a Observer melakukan observasi menggunakan lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui aktivitas guru maupun siswa selama pembelajaran berlangsung. b Melakukan tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa di akhir pembelajaran siklusuntuk mendapatkan data mengenai bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi bangun ruang sederhana. c Menyebarkan angket kepada siswa setelah pembelajaran selesai. Penyebaran angket dilakukan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran van Hiele. 4 Refleksi Refleksi dilakukan dengan menganalisis data yang telah diperoleh guna dijadikan dasar pertimbangan untuk perbaikan di siklus berikutnya. Data dianalisis dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan, seperti pemberian skor hasil tes siswa yang Yeni Sulistiani, 2014 Penerapan Model Van Hielle Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Materi Bangun Ruang Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 6 Cibogo Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu disesuaikan dengan pedoman penyekoran kemampuan pemecahan masalah matematis. b. Siklus II Siklus II dilakukan melalui dua pertemuan dengan bahasan materi berbeda, yakni tentang balok.Siklus II ini dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut. 1 Perencanaan, terdiri dari beberapa kegiatan yang dilakukan, yakni: a Menyusun instrumen berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dengan menggunakan langkah pembelajaran van hiele. b Menyusun instrumen pengumpul data berupa lembar observasi, angket, dan tes untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi bangun ruang sederhana. c Konsultasi instrumen kepada dosen pembimbing. d Merevisi instrument RPP dan instrument pengumpul data jika diperlukan. e Membuat alat peraga. 2 Pelaksanaan Pada tahap ini peneiliti melaksanankan tindakan dengan menerapkan model van hiele, sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Pelaksanaan tindakan siklus II direncanakan akan dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama adalah pembahasan mengenai luas permukaan balok, sedangkan pertemuan kedua adalah volume balok.Adapun langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut. a Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini dan memotivasi siswa untuk belajar dengan semangat. b Guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang telah dipelajarinya, yakni mengenai sisi balok, luas persegi panjang, dan volume balok. Yeni Sulistiani, 2014 Penerapan Model Van Hielle Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Materi Bangun Ruang Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 6 Cibogo Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c Siswa diberikan tugas kelompok untuk mengamati model bangun ruang yang telah disediakan oleh guru. Pengamatan dilakukan sesuai dengan petunjuk dan tugas pada lembar kerja siswa. d Siswa diminta untuk mengemukakan hasil temuannya. e Siswa diberikan tugas mandiri yang lebih kompleks. f Siswa dan guru membahas pekerjaan siswa. Guru memberikan penguatan dan meluruskan kesalahpahaman jika ada. g Guru memberikan pekerjaan rumah dan menyampaikan materi yang akan dipelajari siswa di pertemuan selanjutnya. 3 Observasi terdiri dari beberapa kegiatan yang dilakukan. Kegiatan yang dimaksud adalah sebagai berikut. d Observer melakukan observasi menggunakan lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui aktivitas guru maupun siswa selama pembelajaran berlangsung. e Melakukan tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa di akhir pembelajaran siklusuntuk mendapatkan data mengenai bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi bangun ruang sederhana. f Menyebarkan angket kepada siswa setelah pembelajaran selesai. Penyebaran angket dilakukan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran van Hiele. 4 Refleksi Refleksi dilakukan dengan menganalisis data yang telah diperoleh guna dijadikan dasar pertimbangan untuk perbaikan di siklus berikutnya. Data dianalisis dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan, seperti pemberian skor hasil tes siswa yang disesuaikan dengan pedoman penyekoran kemampuan pemecahan masalah matematis. Yeni Sulistiani, 2014 Penerapan Model Van Hielle Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Materi Bangun Ruang Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 6 Cibogo Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Siklus III Siklus III dilakukan apabila hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada siklus II masih belum sesuai dengan harapan. Jika ada siklus III ini, maka rencananya fokus materi yang akan disampaikan adalah aplikasi langsung masalah-masalah yang berkaitan dengan balok dan kubus dalam kehidupan sehari-hari. Adapun tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut. 1 Perencanaan, terdiri dari beberapa kegiatan yang dilakukan sebagai berikut. a Menyusun instrumen berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dengan menggunakan langkah pembelajaran van hiele. b Menyusun instrumen pengumpul data berupa lembar observasi, angket, dan tes untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi bangun ruang sederhana. c Konsultasi instrumen kepada dosen pembimbing. d Merevisi instrument RPP dan instrument pengumpul data jika diperlukan. e Membuat alat peraga. 2 Pelaksanaan Pada tahap ini peneiliti melaksanankan tindakan dengan menerapkan model van hiele, sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Pelaksanaan tindakan siklus III direncanakan akan dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama adalah pembahasan mengenai luas permukaan dan volume pada materi bangun ruang gabungan, sedangkan pertemuan kedua adalah masalah-masalah yang berkaitan dengan balok dan kubus dalam kehidupan sehari-hari.Adapun langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut. a Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini dan memotivasi siswa untuk belajar dengan semangat. Yeni Sulistiani, 2014 Penerapan Model Van Hielle Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Materi Bangun Ruang Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 6 Cibogo Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b Guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang telah dipelajarinya, yakni mengenai kubus dan balok. c Siswa diberikan tugas kelompok untuk mengamati model bangun ruang yang telah disediakan oleh guru. Pengamatan dilakukan sesuai dengan petunjuk dan tugas pada lembar kerja siswa. d Untuk pertemuan kedua, siswa tidak bekerja secara kelompok, tetapi mandiri dan mendengarkan cerita yang disampaikan oleh guru. Siswa diminta untuk mencari penyelesaian masalah dari cerita tersebut. e Siswa diminta untuk mengemukakan hasil temuannya. f Siswa diberikan tugas mandiri yang lebih kompleks. g Siswa dan guru membahas pekerjaan siswa. Guru memberikan penguatan dan meluruskan kesalahpahaman jika ada. 3 Observasi terdiri dari beberapa kegiatan yang dilakukan, yakni: a Observer melakukan observasi menggunakan lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui aktivitas guru maupun siswa selama pembelajaran berlangsung. b Melakukan tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa di akhir pembelajaran siklusuntuk mendapatkan data mengenai bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi bangun ruang sederhana. c Menyebarkan angket kepada siswa setelah pembelajaran selesai. Penyebaran angket dilakukan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran van Hiele. 4 Refleksi Refleksi dilakukan dengan menganalisis data yang telah diperoleh guna dijadikan bahan deskripsi hasil penelitian. Data dianalisis dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan, seperti Yeni Sulistiani, 2014 Penerapan Model Van Hielle Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Materi Bangun Ruang Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 6 Cibogo Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pemberian skor hasil tes siswa yang disesuaikan dengan pedoman penyekoran kemampuan pemecahan masalah matematis.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP merupakan pedoman dalam melaksanakan pembelajaran. Di dalam RPP terdapat langkah-langkah pembelajaran yang akan kita kerjakan saat berada di kelas. RPP dibuat dengan menerapkan model pembelajaran van hiele, yang terdiri dari 5 kegiatan secara garis besar, yakni informasi, orientasi langsung, penjelasan, orientasi bebas, dan integrasi.RPP yang sudah dibuat dinilai oleh guru kelas. 2. Tes Dalam penelitian ini instrument pengumpulan data menggunakan tes.Tes itu sendiri adalah soal-soal yang berbentuk essay yang harus dikerjakan siswa.Soal yang dimaksud adalah bukan soal-soal biasa yang dikerjakan siswa, melainkan soal pemecahan masalah yang berkaitan dengan volume kubus, volume balok, luas permukaan kubus, luas permukaan balok dan masalah lain yang berkaitan dengan balok dan kubus. 3. Lembar Observasi Lembar observasi ini digunakan oleh observer ketika melakukan pengamatan pembelajaran di kelas, yaitu keterlaksanaan setiap langkah kegiatan pembelajaran sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya dalam RPP. 4. Catatan Lapangan Catatan lapangan diisi oleh penelitiuntuk menuliskan kejadian yang dianggap perlu selama kegiatan pembelajaran berlangsung ataupun kendala yang dialami serta evaluasi yang dapat dilakukan.Hasil catatan lapangan dipergunakan sebagai dasar dalam melaksanakan refleksi tindakan. Yeni Sulistiani, 2014 Penerapan Model Van Hielle Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Materi Bangun Ruang Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 6 Cibogo Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Angket Angket yang dimaksud adalah angket yang dibagikan kepada siswa untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

G. Analisis dan Interpretasi Data

Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif.Untuk data kualitatif adalah dengan mendeskripsikan hasil angket dan catatan lapangan yang telah ditulis oleh siswa dan observer.Sedangkan untuk data kuantitatifnya sendiri yaitu dengan menghitung hasil tes pemecahan masalah siswa.Penghitungan yang dimaksud adalah sebagai berikut. 1. Nilai rata-rata kelasdengan rumus: X = � Keterangan: ∑N = total nilai yang diperoleh siswa n = jumlah siswa X = nilai rata-rata kelasZainal, 2011, hlm. 40. 2. Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dengan rumus: TB = � ≥ 69 100 Keterangan: ∑S ≥ 69 = jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama dengan 69. 69 merupakan nilai KKM Matematika kelas V di SDN 6 Cibogo Kabupaten Bandung Barat n = banyak siswa 100 = bilangan tetap TB = ketuntasan Adapun skala indikator ketuntasan belajar seperti yang dikutip dari Zainal 2011, hlm. 41 adalah sebagai berikut.

Dokumen yang terkait

Penerapan Metode Pemecahan Masalah dengan Pendekatan Reciprocal Teaching untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis dan Partisipasi Siswa pada Materi Bangun Ruang

0 3 8

Penerapan Strategi Problem Solving untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis di Sekolah Dasar.

0 3 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS PADA SISWA SEKOLAH DASAR MATERI BANGUN RUANG SEDERHANA :Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN 1 Cibogo Kabupaten Bandung Barat:.

0 5 40

PENERAPAN METODE INVESTIGASI KELOMPOK PADA PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN KERJA SAMA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 6 CIBOGO KABUPATEN BANDUNG BARAT.

0 2 32

PENERAPAN STRATEGI REACT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA SISWA SEKOLAH DASAR MATERI BANGUN RUANG SEDERHANA : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV di SDN 1 Cibogo Kab. Bandung Barat.

0 5 36

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP.

0 5 44

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS 3 SEKOLAH DASAR NEGERI 6 CIBOGO KABUPATEN BANDUNG BARAT.

0 0 43

Pengembangan prototipe perangkat pembelajaran geometri materi bangun datar berdasarkan teori van hiele untuk siswa kelas V sekolah dasar.

6 25 224

Pengembangan prototipe perangkat pembelajaran geometri materi bangun ruang berdasarkan model van Hiele untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 1 207

Pengembangan prototipe perangkat pembelajaran geometri materi bangun ruang sederhana berdasarkan teori van Hiele untuk siswa kelas IV sekolah dasar.

0 0 158