Yeni Sulistiani, 2014 Penerapan Model Van Hielle Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis Materi Bangun Ruang Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 6 Cibogo Kabupaten Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
5. Angket
Angket yang dimaksud adalah angket yang dibagikan kepada siswa untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan.
G. Analisis dan Interpretasi Data
Penelitian ini
menggunakan analisis
data kualitatif
dan kuantitatif.Untuk data kualitatif adalah dengan mendeskripsikan hasil angket
dan catatan lapangan yang telah ditulis oleh siswa dan observer.Sedangkan untuk data kuantitatifnya sendiri yaitu dengan menghitung hasil tes
pemecahan masalah siswa.Penghitungan yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1. Nilai rata-rata kelasdengan rumus:
X =
�
Keterangan: ∑N
= total nilai yang diperoleh siswa n
= jumlah siswa X
= nilai rata-rata kelasZainal, 2011, hlm. 40. 2.
Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dengan rumus:
TB =
� ≥ 69
100 Keterangan:
∑S ≥ 69 = jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau
sama dengan 69. 69 merupakan nilai KKM Matematika kelas V di SDN 6 Cibogo Kabupaten Bandung Barat
n = banyak siswa
100 = bilangan tetap
TB = ketuntasan
Adapun skala indikator ketuntasan belajar seperti yang dikutip dari Zainal 2011, hlm. 41 adalah sebagai berikut.
Yeni Sulistiani, 2014 Penerapan Model Van Hielle Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis Materi Bangun Ruang Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 6 Cibogo Kabupaten Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1 Skala Ketuntasan Belajar
Skala Keterangan
80 Sangat tinggi
60 – 79
Tinggi 40
– 59 Sedang
20 – 39
Rendah 20
Sangat rendah 3.
Menghitung skor gain Menurut Prabawanto dalam Fitriani, 2013, hlm. 45 untuk
menghitung nilai gain dapat menggunakan rumus sebagai berikut. �
1
=
2
-
1
�
2
=
3
-
2
Keterangan : �
1
= gain peningkatan siklus I ke siklus II
2
= skor siklus II �
2
= gain peningkatan siklus II ke siklus III
3
= skor siklus III
1
= skor siklus I 4.
Menghitung skor gain ternomalisasi Menurut Prabawanto dalam Fitriani, 2013, hlm. 45 untuk
menghitung nilai gain ternormalisasi dapat menggunakan rumus sebagai berikut.
�
1
=
2
-
1
SMI -
1
�
2
=
3
-
2
SMI -
2
Keterangan : �
1
= indeks gain peningkatan siklus I ke siklus II
1
= skor siklus I �
2
= indeks gain peningkatan siklus II ke siklus III
2
= skor siklus II SMI = skor maksimal ideal yaitu 100
3
= skor siklus III