Namun, bisa saja janin dengan ukuran kurang dari 4.000 gram dilahirkan dengan operasi. Dengan berat janin yang diperkirakan sama, tetapi terjadi pada
ibu yang berbeda maka tindakan persalinan yang dilakukan juga berbeda. Misalnya, untuk panggul ibu yang terlalu sempit, berat badan janin 3 kg sudah
dianggap besar karena bayi tidak dapat lewat jalan lahir. Demikian pula pada posisi sungsang dengan berat janin lebih dari 3,6 kg sudah bisa dianggap besar
sehingga perlu dilakukan kelahiran dengan operasi. Keadaan ini yang disebut bayi besar relative.
Selain janin besar, janin dengan berat badan kurang 2,5 kg, lahir premature, dan dismatur intrauterine growth retardation atau pertumbuhan janin
terhambat, juga menjadi pertimbangan dilakukan persalinan dengan operasi.
b. Kelainan Letak Bayi
Ada dua kelainan letak janin dalam rahim, yaitu letak sungsang dan letak lintang.
1. Letak sungsang
Sekitar 3-5 atau 3 dari 100 bayi terpaksa lahir dalam posisi sungsang. Keadaan janin sungsang. Keadaan janin sungsang apabila letak janin di dalam
rahim memanjang dengan kepala berada dibagian atas rahim, sedangkan yang dimaksud dengan “posisi” adalah keadaan bagian terendah bayi.
Resiko bayi lahir sungsang pada persalinan alami diperkirakan 4 kali lebih besar dibadingkan lahir dengan letak kepala yang normal. Oleh karena itu,
biasanya langkah terakhir untuk mengantisipasi hal terburuk karena persalinan yang te rtahan akibat janin sungsang adalah operasi. Namun, tindakan operasi
Universitas Sumatera Utara
untuk melahirkan janin sungsang baru dilakukan dengan beberapa pertimbangan, yaitu poisis janin yang beresiko terjadinya “macet” di tengah proses persalinan.
Beberapa posisi janin sungsang, misalnya bokong dibagian bawah rahim dengan kedua kaki terangkat keatas kaki di depan wajahnya atau disamping
telinga. Posisi sungsang lainnya, yaitu posisi bokong di bawah rahim dengan kaki menekuk atau mungkin disilangkan seperti duduk bersaling, kaki ditekuk
kebadan. Pada posisi ini, persalinan bisa dilakukan secara alami atau seksio sesarea tergantung pada tiga hal, yaitu dokter, kondisi ibu, dan kondisi janin.
Apabila posisi bokong di bawah rahim dengan satu atau dua kaki menjuntai maka kelahiran bayinya harus dengan seksio sesarea.
2. Letak Lintang
Kelainan lain yang paling sering terjadi adalah letak lintang atau miring oblique. Letak yang demikian menyebabkan proses janin tidak sesuai dengan
arah jalan lahir. Pada keadaan ini, letak kepala pada posisi yang satu dan bokong pada sisi yang lain. Pada umumnya, bokong akan berada sedikit lebih tinggi dari
pada kepala janin, sementara bahu berada pada bagian atas panggul. Lalu panggul dapat berada didepan, belakang atas, maupun bawah. Kelainan letak lintang ini
hanya terjadi sebanyak 1. Letak lintang ini biasanya ditemukan pada perut ibu yang menggantung atau karena adanya kelainan bentuk rahimnya.
Penanganan untuk kelainan letak lintang ini juga sifatnya sangat individual. Apabila dokter memutuskan untuk melakukan tindakan seksio sesarea,
sebelumnya ia sudah memperhitungkan sejumlah faktor dengan keselamatan ibu dan bayinya.
Universitas Sumatera Utara
Kelaianan letak janin dapat disebabkan oleh banyaknya faktor baik dari janinnya sendiri maupun keadaan ibu. Di antaranya, adanya tumor di jalan lahir,
panggul sempit, kelainan dinding rahim, kelainan bentuk rahim, plasenta previa, cairan ketuban yang banyak, kehamilan keluarnya bayi terhenti dan macet dengan
persentasi tubuh janin di dalam jalan lahir. Apabila dibiarkan terlalu lama, keadaan kerusakan pada otak janin. Oleh karena itu, harus segera dilakukan
operasi untuk mengelurkannya.
c. Ancaman Gawat Janin fetal distress
Keadaan gawat janin pada tahap persalinan, memungkinkan dokter memutuskan untuk segera melakukan operasi. Apalagi jika ditunjang oleh kondisi
ibu yang kurang menguntungkan. Seperti diketahui, sebelum lahir, janin mendapat oksigen dari ibunya melalui ari-ari dan tali pusat. Apabia terjadi gangguan pada
ari-ari akibat ibu menderita tekanan darah tinggi atau kejang rahim. Serta gangguan pada tali pusat akibat tali pusat terjepit atau antara tubuh bayi maka
jatah oksigen yang disalurkan ke bayi menjadi berkurang. Akibatnya, janin akan tercekik karena kehabisan napas, kondisi ini biasanya menyebabkan janin
mengalami kerusakan otak, bahkan tidak jarang meninggal dalam rahim. Keadaan kekurangan oksigen pada janin dapat diketahui dari bentuk
denyut jantungnya yang dapat dilihat pada perekaman alat kordiotografi CTG maupun aliran darah tali pusat yang dipantau dengan alat Doppler senografi.
Diagnosis gawat janin berdasarkan pada denyut jantung janin yang abnormal. Gangguan pada bayi juga dapat diketahui dari adanya kotoran meconium adalah
air ketuban. Normalnya, air ketuban pada bayi cukup buan berwarna agak putih keruh, seperti air cucian beras yang encer. Akan tetapi, jika janin ketuban
Universitas Sumatera Utara
sehingga warnanya menjadi kehijauan. Apabila proses persalinan jalan keluar satu-satunya.
d. Janin abnormal
Janin sakit atau abnormal, misalnya gangguan Rh, kerusakan genetik, dan hidrosefalus kepala besar karena otak berisi cairan, dapat menyebabkan dokter
memutuskan dilakukan operasi.
e. Faktor plasenta
Ada beberapa kelainan plasenta yang menyebabkan keadaan gawat darurat pada ibu atau janin sehingga harus dilakukan persalinan dengan operasi.
1. Plasenta previa
Salah satu gangguan tali pusat yang sangat dikenal adalah plasenta previa. Posisi plasenta terletak dibawah rahim dan menutupi sebagian atau seluruh jalan
lahir. Tentu saja, keadaan ini akan mengakibatkan kepala janin tidak bisa turun dan masuk ke jalan lahir. Janin dengan plasenta previa, umumnya juga akan
memilih letak sungsang atau letak melintang. Keadaan ini menyulitkan janin lahir secara alami. Sebenarnya, angka kejadian plasenta previa sangat rendah yaitu
kurang dari 1. Selain itu, dalam keadaan plasenta previa, posisinya memungkinkan ia
lahir dahulu. Padahal, dalam keadaan normal, plasenta keluar setelah janin lahir atau kala tiga. Hal ini membahayakan janin mengingat fungsi plasenta sebagai
“teman” janin. Artinya, plasenta sebagai tempat janin mendapat oksigen dan makanan. Bagaimana nasib janin, apabila plasenta keluar dahulu sebelum ia
dilahirkan? Apabila tidak dilakukan seksio sesarea pada kelainan plasenta previa, dikhawatirkan terjadi perdarahan karena adanya perbedaan vaskularisasi
Universitas Sumatera Utara
pembuluh-pembuluh darah dan susunan serabut otot dengan korpus uteri badan rahim. Hal ini dapat membahayakan ibu. Keadaan vaskularisasi pada tempat
menempelnya implantasi plasenta previa, menyebabkan serviks uteri dan segmen bawah rahim menjadi tipis dan mudah robek.
Kelainan plasenta ada beberapa macam: plasenta letak rendah, yaitu plasenta tidak sampai menutupi 1-2 dari mulut rahim: plasenta previa marginal
ujung plasenta terletak sangat dekat dengan mulut rahim:plasenta previa parsial sebagian plasenta menutupi jalan lahir: plasenta previa total seluruh jalan lahir
atau mulut rahim benar-benar tertutup oleh plasenta. Tindakan pada dua jenis kelainan plasenta previa yang terakhir, biasanya dilakukan dengan operasi.
2. Plasenta lepas solution plasenta