Keberadaan Multietnis di Kalimantan Barat

Imma Fretisari, 2012 Pembelajaran Tari Nimang Padi Untuk Meningkatkan Apresiasi Terhadap Nilai - Nilai Seni Budaya Lokal Di SMPN 2 Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu C. LOKASI DAN SUBJEK PENELITIAN

1. Propinsi Kalimantan Barat

a. Keberadaan Multietnis di Kalimantan Barat

Gambar 6 Peta Propinsi Kalimantan Barat Dokumen di http:saripedia.wordpress.com20101119peta-33- provinsi-indonesia-terbaru-22 Secara etnografi, penduduk Kalimantan Barat terdiri dari berbagai komunitas yang beragam yaitu etnis Dayak, Melayu Sambas, Keturunan Tionghoa Cina, Melayu Pontianak, Jawa, Madura, Bugis, Sunda, dan lainnya. Penduduk Kalimantan Barat memiliki berbagai komunitas masyarakat ini biasa disebut dengan multietnis. Jika komunitas tersebut di klasifikasi menjadi kelompok etnis besar maka penduduk Kalimantan Barat terdiri atas tiga etnis besar yang mendiami propinsi tersebut, yaitu etnis Dayak, Melayu, dan Tionghoa Imma Fretisari, 2012 Pembelajaran Tari Nimang Padi Untuk Meningkatkan Apresiasi Terhadap Nilai - Nilai Seni Budaya Lokal Di SMPN 2 Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Cina. Masing-masing etnis tersebut memiliki ciri khas budaya yang berbeda dan unik serta memperkaya budaya tradisi di Kalimanatan Barat. Begitu juga dengan seni-seni budaya yang menjadi tradisi dari masyarakatnya, seperti pada masyarakat dayak khususnya masyarakat Dayak Kanayatn memiliki upacara adat tahunan yaitu Upacara Naek Dango, sedangkan pada masyarakat melayu khususnya masyarakat Melayu Kabupaten Mempawah selalu melaksanakan pesta Robo-Robo yang dilakukan setahun sekali pula. Begitu halnya dengan masyarakat etnis Cina yang selalu merayakan pesta tahun barunya yaitu Imlek dan Cap Gome yang mana di dalamnya terdapat seni tradisi yang kita kenal yaitu Barongsai dan pertunjukan para Tatung serta lampion naga. Pada dasarnya seni tradisi dari etnis-etnis tersebut merupakan seni ritual. Langer dalam Taum 2009: 4 memperlihatkan bahwa ritual merupakan ungkapan yang lebih bersifat logis daripada hanya bersifat psikologis. Ritual memperlihatkan tatanan atas simbol-simbol yang diobjekkan. Faktor utama dalam tari upacara bukan semata keindahan, melainkan mencari kekuatan yang dapat mempengaruhi atau mengatur alam sekitarnya sesuai dengan yang dikehendaki. Salah satu etnis yang masih mempertahankan keaslian ritualnya sampai saat ini yaitu masyarakat dayak khususnya masyarakat Dayak Kanayatn dengan Pesta Adat tahunannya yaitu Upacara Naek Dango. Mulai dari Imma Fretisari, 2012 Pembelajaran Tari Nimang Padi Untuk Meningkatkan Apresiasi Terhadap Nilai - Nilai Seni Budaya Lokal Di SMPN 2 Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu syarat-syarat persiapan, pelaksanaan, dan penutupan upacara tersebut masih terkait dengan hukum adat ritual kepercayaan, yang harus mereka taati. Gambar 7 Tari Tiga Etnis pada Pembukaan Pekan Gawai Dayak 2012 Kabupaten Sambas dokumen di http:sambas-borneo.blogspot.com201205jc-oevaang- oeray-dari-kapuas-hulu.html Dari ketiga etnis yang terdapat di Kalimantan Barat tersebut, etnis dayak memiliki populasi yang terbesar dibanding yang lain, karena mereka hidup secara menyebar di pedalaman wilayah Kalimantan Barat. Etnis Melayu lebih banyak berada di pesisir Kalimantan Barat, sedangkan etnis Tionghoa dan yang lainnya berada di kota Pontianak dan sekitarnya termasuk kota Singkawang yang menjadi pusat komunitas masyarakat Tionghoa Cina. Komunitas Imma Fretisari, 2012 Pembelajaran Tari Nimang Padi Untuk Meningkatkan Apresiasi Terhadap Nilai - Nilai Seni Budaya Lokal Di SMPN 2 Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Dayak merupakan suku asli kalimantan yang sebagian besar bermata pencaharian bertani dan berladang, khususnya pada masyarakat pedalaman. Dahulu masyarakat Dayak ini merupakan masyarakat yang nomaden. Mereka selalu berpindah tempat untuk terus memenuhi kebutuhan hidup mereka, sampai akhirnya mereka menetap di suatu tempat. Hal inilah yang menyebabkan kehidupan komunitas mereka menyebar termasuk di Propinsi Kalimantan Barat. Walaupun pada masa sekarang masyarakat Dayak tidak lagi hidup secara nomaden khususnya bagi masyarakat Dayak Kanayatn, sebagian besar mereka masih bermata pencaharian sebagai petani dan berladang. Mereka percaya akan kekuatan alam sebagai pendamping hidup mereka yang diberikan oleh Jubata untuk memenuhi kehidupan mereka. Sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil alam yang mereka peroleh, secara tradisi setiap tahunnya selalu diadakan upacara adat besar yang disebut dengan Upacara Adat Naek Dango.