Imma Fretisari, 2012 Pembelajaran Tari Nimang Padi Untuk Meningkatkan Apresiasi Terhadap Nilai - Nilai Seni Budaya
Lokal Di SMPN 2 Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi secara tradisi. Budaya terbentuk dari banyak unsur, seperti sistem agama dan politik, adat
istiadat, bahasa, pakaian, bangunan, dan karya seni. Kebudayaan sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia
sebagai masyarakat. Kebudayaan mengandung nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan
lainnya yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Sama halnya dengan kebudayaan menurut Tylor 2011 merupakan keseluruhan kompleks yang
di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat
seseorang sebagai anggota masyarakat. Sebagai masyarakat yang berbudaya selayaknya kita tidak hanya sekedar mengetahui, tetapi maksud
dari kebudayaan tersebut seperti kebermanfaatan dan kebermakanaan dari nilai-nilai yang terdapat di dalamnya haruslah dipahami lebih lanjut, dan
diwujudkan dalam kehidupan selama nilai-nilai tesebut bersifat positif bagi masyarakatnya.
3. Apresiasi dan Kreasi
Apresiasi menurut bahasa yaitu 1 kesadaran terhadap nilai seni dan budaya; 2 penilaian atau penghargaan terhadap sesuatu
http:bahasa.kemdiknas.go.idkbbiindex.php, 2008. Dengan demikian berapresiasi yaitu mempunyai apresiasi atau ada apresiasi terhadap sesuatu
yang mempunyai nilai positif, sedangkan mengapresiasi yaitu melakukan
Imma Fretisari, 2012 Pembelajaran Tari Nimang Padi Untuk Meningkatkan Apresiasi Terhadap Nilai - Nilai Seni Budaya
Lokal Di SMPN 2 Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
pengamatan, kemudian melakukan penilaian, dan selanjutnya memberikan
penghargaan.
Kegiatan apresiasi yang dilakukan dalam penelitian ini melalui dua tahap yaitu apresiasi melalui media di dalam kelas kemudian dilanjutkan
dengan apresiasi langsung di lapangan. Tahapan-tahapan ini dimaksudkan agar siswa tidak hanya sekedar mengetahui dan mengenal budaya tradisi
lokal saja, tetapi mereka juga dapat lebih memahami dan mencerna maksud dan nilai-nilai yang terdapat di dalamnya dengan cara mereka
terlibat langsung serta ikut serta dalam kegiatan budaya tersebut.
Berbeda halnya dengan kreasi, menurut bahasa merupakan hasil daya cipta; ciptaan buah pikiran atau kecerdasan akal manusia, maka
berkreasi yaitu menghasilkan sesuatu sebagai hasil buah pikiran; mencipta http:bahasa.kemdiknas.go.idkbbiindex.php, 2008. Dalam penelitian ini
kreasi yang dimaksud tidak hanya membuat karya tari, namun mencakup ketiga ranah baik yang meliputi kognitif, afektif, dan psikomotor dalam
peningkatan kreativitas dan sensitivitas pembelajaran seni. Bentuknya bukan hanya bisa dengan eksplorasi dan ekspresi gerak tari saja tetapi
dapat juga melalui tulisan serta lisan.
Kegiatan kreasi disini merupakan aplikasi hasil pemahaman mereka dari kegiatan apresiasi yang telah mereka lakukan. Diharapkan
tidak hanya sampai pada tahap ini saja, tetapi penanaman nilai-nilai budaya tersebut terus melekat dalam diri siswa serta dapat mereka
aplikasikan dalam kehidupan mereka.
Imma Fretisari, 2012 Pembelajaran Tari Nimang Padi Untuk Meningkatkan Apresiasi Terhadap Nilai - Nilai Seni Budaya
Lokal Di SMPN 2 Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
E. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan dengan harapan memberikan manfaat bagi semua pihak yang terkait dengan bidang pendidikan. Namun secara spesifik,
penelitian ini lebih memberikan manfaat bagi pihak-pihak tertentu,
diantaranya:
1.
Peneliti
Penelitian ini memberikan pencerahan atas fenomena yang terjadi dalam dunia pendidikan khususnya pendidikan seni tari. Memberikan
motivasi bagi peneliti dalam upaya pemahaman atas pendidikan seni baik dari fenomena yang sedang maupun yang akan terjadi, sehingga
memungkinkan peneliti untuk dapat memberikan sumbangan terhadap peningkatan kualitassumber daya manusia SDM Indonesia.
2. Siswa
Peneliti berharap dengan adanya aplikasi pembelajaran ini dapat membantu siswa dalam upaya pengenalan dan pemahaman isi
konten serta nilai-nilai yang terkandung di dalam seni tradisi budaya lokal, khususnya pada Tari Nimang Padi dalam Upacara Adat Naek
Dango.
3. Guru dan Seniman
Hasil penelitian ini diharapkan bisa dimanfaatkan oleh guru sebagai bahan masukan dan perbandingan dalam mengajar, khususnya bagi
Imma Fretisari, 2012 Pembelajaran Tari Nimang Padi Untuk Meningkatkan Apresiasi Terhadap Nilai - Nilai Seni Budaya
Lokal Di SMPN 2 Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
guru seni tari dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Peneliti juga berharap dengan dimanfaatkannya seni tradisi dalam proses
pembelajaran di sekolah, para seniman termotivasi untuk lebih antusias dalam menjaga kelestarian seni tradisi.
4. Lembaga Pendidikan.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian dan referensi bahan ajar, sehingga dapat dijadikan alternatif yang diaplikasikan.
Imma Fretisari, 2012 Pembelajaran Tari Nimang Padi Untuk Meningkatkan Apresiasi Terhadap Nilai - Nilai Seni Budaya
Lokal Di SMPN 2 Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang pemecahan masalahnya dengan menggunakan data empiris. Dalam penelitian
awal, peneliti menghimpun data-data tentang fenomena serta masalah yang terdapat dilapangan. Hal itu mencakup tentang fenomena alienansi budaya
keterasingan budaya, yaitu terkait keberadaan sekolah, kesiapan guru dalam proses pembelajaran, prilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran Seni
Budaya, serta kegiatan pembelajarannya. Selain itu peneliti juga mendeskripsikan fenomena yang terjadi di
lingkungan masyarakat fenomena eksternal seperti keasingan anak-anak usia sekolah terhadap seni budaya lokal yang ada di daerahnya. Hal ini
mempengaruhi pola hidup dari para generasi penerus bangsa ini yang lebih suka meniru budaya luar yang sedang berkembang dengan mode dan trend-
nya. Semakin menipisnya seni budaya tradisi yang melekat dalam kehidupan sosial masyarakat muda, mengakibatkan para gerenasi sebelum mereka merasa
kehilangan akan pembelajaran kebermaknaan nilai-nilai positif yang terdapat dalam seni budaya lokal.
Untuk menindaklanjuti dari hasil observasi awal, peneliti menggunakan metode penelitian action research. Seperti yang dijelaskan oleh Masyhuri
2008: 42 bahwa penelitian action research merupakan penelitian untuk
Imma Fretisari, 2012 Pembelajaran Tari Nimang Padi Untuk Meningkatkan Apresiasi Terhadap Nilai - Nilai Seni Budaya
Lokal Di SMPN 2 Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
mengembangkan keterampilan-keterampilan baru atau cara pendekatan baru untuk memecahkan suatu masalah. Action research dianggap sebagai cara yang
tepat dan efektif untuk mengembangkan profesionalisme para guru sebagai tenaga pendidik serta memperbaiki proses belajar mengajar.
Dalam hal ini peneliti mencoba untuk memecahkan masalah yang terjadi. Berdasarkan pemaparan Sukmadinata 2010 penelitian tindakan secara
alamiah memberikan perbaikan-perbaikan langsung sesuai dengan kondisi dan situasi nyata, maka diharapkan dengan penelitian tindakan ini adanya
perubahan yang mengarah perbaikan dalam mengatasi aleinsi budaya baik secara internal maupun eksternal. Murtiyasa 2008, menjelaskan bahwa action
research merupakan bentuk kolektif dari penyelidikan refleksi dan evaluasi bagi para dosen, mahasiswa, orangtua, dan anggota masyarakat lainnya pada
situasi sosial tertentu dalam rangka memperbaiki rasionalitas serta menilai praktek sosialpraktek pendidikan.
Meskipun penelitian ini bukan merupakan penelitian pengembangan tetapi dalam penelitian ini menggunakan sebuah produk berupa bahan ajar
untuk uji coba yang dilengkapi dengan media pembelajaran sebagai alat bantu dalam meningkatkan apresiasi dan kreasi siswa. Penelitian ini menggunakan
pendekatan etnopedagogik yang menekankan pada pendekatan kultural. Pendekatan ini berusaha untuk mengetahui dan menggali potensi yang ada
dalam diri siswa untuk dapat mengapresiasi serta mengembangkan nilai-nilai budaya.
Imma Fretisari, 2012 Pembelajaran Tari Nimang Padi Untuk Meningkatkan Apresiasi Terhadap Nilai - Nilai Seni Budaya
Lokal Di SMPN 2 Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
B. PROSEDURLANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
Lewin Murtiyasa, 2008 menggambar action research sebagai awal dari langkah yang berbentuk spiral dimana terdiri dari perencanaan, tindakan,
dan evaluasi hasil suatu tindakan. Kemmis dalam Sukmadinata 2011: 145 mengembangkan bagan spiral penelitian tindakan dibuat oleh Lewin. Model
Kemmis tersebut meliputi 1 pengamatan; 2 perencanaan; 3 tindakan pertama; 4 monitoring; 5 refleksi; 6 berfikir ulang; dan 7 evaluasi.
Dari kedua model penelitian tindakan yang utarakan, Arikunto 2010: 17
– 20 menyederhanakannya menjadi empat langkah yaitu 1 perencanaan; 2 pelaksanaan; 3 pengamatan; dan 4 refleksi. Ke-empat langkah tersebut
merupakan langkah-langkah penelitian yang sering dilakukan oleh peneliti lainnya dalam sebuah penelitian tindakan. Adapun gambaran siklus model
penelitian action research menurut Arikunto, sebagai berikut.
Imma Fretisari, 2012 Pembelajaran Tari Nimang Padi Untuk Meningkatkan Apresiasi Terhadap Nilai - Nilai Seni Budaya
Lokal Di SMPN 2 Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Gambar 3 Model Penelitian Tindakan Kelas
Model oleh Arikunto, 2010
Unsur-unsur dalam siklus action research dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Plan rencanaperencanaan
Rencana adalah tindakan yang tersusun, dengan kata lain harus terdapat kemungkinan untuk ditindaklanjuti. Rencana merupakan tindakan
untuk memperbaiki apa yang telah terjadi. Dalam hal ini rencana awal yang peneliti lakukan adalah membuat RPP dan mempersiapkan materi
Imma Fretisari, 2012 Pembelajaran Tari Nimang Padi Untuk Meningkatkan Apresiasi Terhadap Nilai - Nilai Seni Budaya
Lokal Di SMPN 2 Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
serta media pembelajaran sekaligus pembagian alokasi waktu dalam setiap kegiatan pembelajaran.
2. Action tindakanpelaksanaan
Berupa implementasi dari perencanaan yang telah dibuat. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan, yaitu: a apakah
ada kesuaian antara pelaksanaan dengan perencanaan; b apakah proses tindakan yang dilakukan siswa cukup lancar; c bagaimanakah situasi
proses tindakan; d apakah siswa-siswa melaksanakan dengan bersemangat; e bagaimanakah hasil keseluruhan dari tindakan tersebut.
Pada tahap action, peneliti berusaha menjalankan semua yang telah direncanakan dalam proses tahapan sebelumnya, meskipun terkadang
terdapat tindakanaction yang bersifat situasional. Hal ini dilakukan agar tetap menjaga adanya interaksi dan komunikasi antara siswa dengan
peneliti sebagai guru, siswa dengan siswa, serta siswa dengan lingkungan sosial.
3. Observation observasipengamatan
Pengamatan merupakan proses mencermati jalannya pelaksanaan tindakan. Hal-hal yang diamati merupakan hal-hal yang telah disebutkan
dalam proses pelaksanaantindakan. Pengamatan yang peneliti lakukan memiliki fungsi dalam mendokumentasikan proses tindakan, efek baik dari
Imma Fretisari, 2012 Pembelajaran Tari Nimang Padi Untuk Meningkatkan Apresiasi Terhadap Nilai - Nilai Seni Budaya
Lokal Di SMPN 2 Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
tindakan yang dituju maupun yang di luar tujuan. Peneliti selalu melakukan tahapan observasi ini pada setiap pertemuan.
Dalam hal ini, ada dua yang melakukan pengamatan, antara lain: a Pengamatan yang dilakukan oleh orang lain, yaitu oleh guru mata
pelajaran sebagai pendamping peneliti dan siswa; serta b Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti sebagai guru dalam pelaksanaan tindakan.
Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai participant observer, dimana dalam proses observasipengamatan, peneliti bertindak sebagai
guru mata pelajaran dalam mengaplikasikan konsep pembelajaran serta terlibat langsung dalam kegiatan objek yang diamati.
4. Reflection melakukan refleksi
Refleksi dilakukan atas efek sebagai dasar dari perencanaan selanjutnya. Refleksi berhubungan dengan masa lalu karena refleksi
mengingat kembali tindakan yang tercatat dalam pengamatan. Dalam hal ini kegiatan refleksi yang peneliti lakukan merupakan sebuah rekomendasi
untuk menuju tahapan siklus selanjutnya.
Berdasarkan data-data hasil observasi awal terhadap masalah dan fenomena yang ditemukan, maka peneliti memilih langkah-langkah ini untuk
dijadikan dasar dalam proses pelaksanaan penelitian tindakan yang peneliti lakukan. Langkah-langkah tersebut terdiri dari satu siklus dengan empat kali
pertemuan, yang mana setiap pertemuan di dalamnya terdapat tahapan-tahapan
Imma Fretisari, 2012 Pembelajaran Tari Nimang Padi Untuk Meningkatkan Apresiasi Terhadap Nilai - Nilai Seni Budaya
Lokal Di SMPN 2 Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
tersebut. Jika divisualkan dalam bentuk grafik, maka siklus tersebut akan tergambar sebagai berikut.
[Type text]
Gambar 4 Siklus tindakan penelitian dalam peningkatan apresiasi pada pembalajaran
Tari Nimang Padi
konsep oleh Imma, 2012 Observasi Awal
penelitian awal Pertemuan I
kegiatan Eksplorasi
- Perencanaan - Pelaksanaan
- Pengamatan - Refleksi
Pertemuan II dan III
kegiatan apresiasi
- Perencanaan - Pelaksanaan
- Pengamatan - Refleksi
Pertemuan IV
kegiatan kreasi
- Perencanaan - Pelaksanaan
- Pengamatan - Refleksi
Kesimpulan
[Type text]
Berikut ini merupakan bagan dari penggambaran proses penerapan bahan ajar Tari Nimang Padi.
Gambar 5 Bagan tahapan proses pembelajaran Tari Nimang Padi
Konsep Imma, 2012
KEGIATAN EKSPLORASI
• Pemahaman unsur-unsur tari
• Eksplorasi unsur tari berdasarkan pemahaman
awal
KEGIATAN APRESIASI
• Apresiasi Audio Visual • Pemahaman deskripsi
materi • Apresiasi langsung
melalui observasi lapangan
KEGIATAN KREASI
• Penggabungan pemahaman kompetensi apresiasi dan
kreasi • Aplikasi pembelajaran
dengan berkreasi dan berekspresi berdasarkan
pemahaman konsep
Imma Fretisari, 2012 Pembelajaran Tari Nimang Padi Untuk Meningkatkan Apresiasi Terhadap Nilai - Nilai Seni Budaya
Lokal Di SMPN 2 Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
C. LOKASI DAN SUBJEK PENELITIAN
1. Propinsi Kalimantan Barat