Analisis Keberhasilan Pencapaian Kinerja

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 72 10. Pulau Tangah, 11 Pulau Tamiang, 12. Pulau Pigago, 13. Pulau Talua, 14. Pulau Angso dan 15. Pulau Cubadak

2.2.3. Analisis Keberhasilan Pencapaian Kinerja

Untuk pencapaian target kinerja diatas hal-hal yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Penanaman pohon pelindung pantai berupa cemara laut sebanyak 1.300 batang di Kab. Pasaman Barat dan 500 batang di Kota Pariaman untuk mencegah terjadinya abrasi pantai. b. Penanaman Mangrave atau pohon bakau sebanyak 15.000 batang di Kab. Pasaman Barat. c. Penanaman Transplantasi Terumbu Karang sebanyak 260 unit di Kab. Pesisir Selatan d. Restocking perairan umum yaitu telah ditebarnya 357.000 ekor bibit ikan mas garing, gurami dan nila di perairan umum lubuk larangan di 10 KabKota. e. Terbinanya kelompok pengelola kawasan konservasi lubuk larangan dan terkelolanya lingkungan perairan umum sehingga pelestarian ikan terutama ikan asliendemik dapat terjaga dengan baik. Keberhasilan pencapaian kinerja untuk Indikator sasaran 2, salah satunya adalah karena didukung oleh KabKota untuk menetapkan atau mencadangkan kawasan konservasi. Kemudian Provinsi secara rutin melakukan pembinaan bagi kawasan konservasi yang telah dicadangkan, meningkatkan sosialisasi di kawasan konservasi pada masyarakat pesisir dan melakukan koordinasi dan melakukan pendataan yang lebih baik. Untuk mencapai indikator kinerja di atas diupayakan dengan beberapa kegiatan yaitu dengan penanaman pohon pelindung pantai di 2 dua lokasi yaitu Nagari Sasak Kab. Pasaman Barat sebanyak 1.300 batang bibit cemara laut dan di Kelurahan Pasia nan Tigo Kota Padang ditanam bibit cemara laut sebanyak 500 batang. Dan juga dilakukan sosialisasi kepada masyarakat disekitar lokasi masing-masing 30 orang peserta. Dengan adanya penanaman pohon pelindung ini menjadikan kawasan pantai hijau dan rindang serta DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 73 terlindung dari bahaya abrasi pantai serta bertambahnya kawasan pesisir yang rusak pulih kembali. Dari target 10 Ha telah teralisasi 2 Ha untuk tahun 2015. Akan tetapi untuk kegiatan penghijauan pantai dari target 50 Ha selama RPJM 2011 – 2015 secara keseluruhan telah melebihi dari target 62 Ha sd 2015. Juga dillakukan penanaman mangrove sebanyak 15.000 batang di Nagari Air Bangis Kab. Pasaman Barat dan juga dilakukan sosialisasi kepada masyarakat disekitarnya. Bertambahnya jumlah mangrove di kawasan pantai dan bermanfaat untuk melindungi pantai dari abrasi serta ekosistem mangrove yang rusak dapat dipulihkan kembali. Bila dikaitkan dengan target RPJM 2011 – 2015 untuk kegiatan rehabilitasi hutan mangrove 50 Ha dengan penumbuhan tahun 2015 sebanyak 15.000 batang maka target RPJM sebesar 50 Ha telah terealisasi. Untuk pencapaian target kinerja juga dilaksanakan transplantasi terumbu karang sebanyak 260 unit di Pulau Angso Duo Kota Pariaman. Dan dilakukan sosialisasi kepada masyarakat yang dilibatkan dalam kegiatan. Hasil dengan terlaksana rehabilitasi terumbu karang, sehingga dapat memperbaiki kondisi ekosistem yang sudah mulai rusak. Akibatnya luasan tutupan terumbu karang juga bertambah. Untuk target rehabilitasi terumbu karang sebesar 15 Ha sampai 2015 telah terealisasi sebesar 19,5 Ha atau lebih dari target RPJM. Untuk pencapaian target kinerja di atas, juga dilakukan dengan pengelolaan dan penataan pulau - pulau kecil seperti rehabilitasi terumbu karang di pulau-palau kecil yang telah ditetapkan sistem pengelolaannya melalui keputusan kepala Daerah KabupatenKota seperti pendataan potensi pulau-pulau kecil yang ada di Sumatera Barat, meningkatkan pengembangan sarana dan prsarana yang dibutuhkan, melakukan rehabilitasi lingkungan serta meningkatkan koordinasi intensif dan terintegrasi dengan Kabupaten Kota dan Instansi terkait. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan capaian indikator kinerja persentase pulau-pulau kecil yang terkelola dengan baik yaitu dengan meningkatkan pendataan potensi pulau-pulau kecil yang ada di Sumatera DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 74 Barat, meningkatkan peluang pengembangan terhadap pulau kecil yang telah diidentifikasi potensinya dan melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan serta meningkatkan koordinasi dengan KabKota.

2.2.4. Analisis Efiensi Penggunaan Sumber Daya.