DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT
59
ditemukan, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah yang merupakan perubahan dari Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2014 dimana pengelolaan wilayah laut 0 sd 4 mil merupakan kewenangan KabKota sesuai dengan Undang-Undang nomor 23
tahun 2014 menjadi kewenangan Provinsi, sehingga pengawasan sd Kelautan dan Perikanan sampai dengan 12 mill baik di darat maupun laut sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Provinsi Sumatera Barat.
2.1.1 Perbandingan antara Target dengan Realisasi Kinerja
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 3.3 sebagai berikut :
Tabel 3.3 Hasil Pengukuran Pencapaian Target Indikator Kinerja Sasaran 1 Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
Sumatera Barat Tahun 2015
No. Indikator Kinerja
Target Realisasi Capaian
Kategori
1. -
Kasus Illegal Fishing yang ditemukan
73 58.24
120,22 Sangat
Baik
Indikator target kinerja pada sasaran ini berhasil dicapai, dengan tingkat capaian 120,22 Sangat Baik. Capaian kinerja di atas diperoleh dengan cara
membandingkan jumlah kasus yang ditemui dari jumlah kapal yang diperiksa melalui kegiatan operasional pengawasan baik dilaut maupun diperairan
umum. Realisasi indikator kinerja kasus illegal fishing yang ditemukan tahun 2015
dihitung sebagai berikut : Kasus
Illegal Fishing
yang ditemukan
= =
= 2 x target- realisasi
Target 2 x 73 - 58,24
73 120,22
x 100
x 100
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT
60
Selama Tahun 2015 telah dilakukan pemeriksaaan terhadap pelanggaran tindak pidana perikanan di Perairan Sumatera Barat dan Pantai
Barat Sumatera Barat, dimana jumlah kapal yang diperiksa sebanyak 443 baik yang diperiksa dilaut maupun diperairan umum. Pelanggaran yang
dilihat adalah pelanggaran alat dan kapal penangkap ikan, pelanggaran terhadap ketidak sesuaian izin dan daerah penangkapan, serta pelanggaran
administrasi dimana yang dilihat adalah kelengkapan surat-surat yang di perlukan. Dari 443 kapal yang diperiksa, kebanyakan adalah pelanggaran
administrasi yaitu dokumen yang dimiliki tidak lengkap sebanyak 258 kapal 58,24. Dengan demikian tingkat pelanggaran yang ditemui lebih sedikit
dari yang ditargetkan yaitu 73. Dari hasil pemeriksaan dan pengawasan yang dilakukan baik di laut maupun di perairan umum, dapat dikatakan
bahwa kasus illegal fishing yang ditemukan berkurang dari tahun sebelumnya dimana pada tahun 2013 kasus illegal fishing yang ditemukan sebesar 77,93,
tahun 2014 kasus illegal fishing yang ditemukan sebesar 64,47 dan tahun 2015 kasus illegal fishing yang ditemukan sebesar 58,24 maka dapat dikatakan
bahwa kasus illegal fishing semakin berkurang.
2.1.2 Perbandingan antar Realisasi Kinerja dengan Capaian Kinerja Tahun Sebelumnya