DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT
74
Barat, meningkatkan peluang pengembangan terhadap pulau kecil yang telah diidentifikasi potensinya dan melengkapi sarana dan prasarana yang
dibutuhkan serta meningkatkan koordinasi dengan KabKota.
2.2.4. Analisis Efiensi Penggunaan Sumber Daya.
Pencapaian indikator kinerja sasaran Meningkatnya penataan dan pengelolaan sumberdaya kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil serta
perairan umum dapat dicapai dengan adanya beberapa faktor sumberdaya yang berperan penting diantaranya adanya dukungan pendanaan melalui
anggaran baik APBD maupun APBN. Pada Tahun 2015 Dinas Kelautan dan Perikanan telah menganggarkan dana sebesar Rp. 1.495.007.900,- terealisasi
sebesar Rp. 1.394.706.000,- melalui APBD dan sebesar Rp. 1.954.000.000 melalui APBN. Selain itu juga ada kelompok masyarakat yang ikut mengelola
kawasan konservasi dan rehabilitasi di Kabupaten Kota Dampak yang dilihat dari pencapaian sasaran 2 ini adalah
meningkatnya kesadaran dan kepedulian masyarakat dan aparat pemerintah dalam pengelolaan kawasan konservasi dan pulau-pulau kecil
sebagai salah satu sumberdaya Kelautan dan Perikanan. Sehingga dapat terjaganya kawasan-kawasan yang menjadi sentra pengelolaan sumberdaya
hayati non ikan seperti penyu, terumbu karang, mangrove, dan lain-lain. Juga dilakukan penghijauan pantai, dampaknya mengurangi abrasi dalam jangka
panjang menahan gelombang.
2.2.5. Program Kegiatan yang Mendukung Sasaran 2
Untuk mencapai sasaran 2, pada tahun 2015 Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sum`atera Barat telah melaksanakan 3 Program dilihat
pada tabel dibawah ini:
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT
75
Tabel. 3.9 Program Kegiatan yang mendukung Sasaran
Sasaran Indikator
Kinerja ProgramKegiatan
Target capaian
Realisasi capaian
SASARAN II
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT
76
Meningkatnya penataan dan
pengelolaan sumberdaya
kelautan, pesisir, pulau-
pulau
kecil dan perairan
umum 1.
Luas Kawasan
Konservas i
dan Rehabilita
si Ha 2.
Jumlah pulau-
pulau kecil yang
terkelola dengan
baik pulau
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber
daya Alam
1. Sosialisasi
Pelestarian Penyu Program Pengelolaan
dan Rehabilitasi
Ekosistem Pesisir dan Laut
1. Penanaman Pohon
Pelindung Pantai
2. Sosialisasi
Pengelolaan dan
Rehabilitasi Mangrove
3. Rehabilitasi
Terumbu Karang
Program Pengelolaan Sumberdaya Perairan
Laut, Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil
1. Restocking
Perairan Umum 2.
Pembinaan Kawasan
Konservasi Lubuk
Larangan 3.
Gerakan Bersih
Pantai
4. Sosialisasi
Pelestarian Ikan
Bilih 2 x
pertemuan
1.800 btg, Kab.
Pasaman Barat dan
Kota Padang 15.000 btg, 1
kali sosialisasi, dan 1 x
pertemuan validasi data
mangrove Penanaman
260 unit Terumbu
Karang, 1 x sosialisasi
357.000 ekor Mas,
garing,gurami dan nila
Pertemuan di 3 KabKota
Bersih pantai di Kota
Pariaman 300 peserta
2 x pertemuan
2 x pertemuan
1.800 btg, Kab.
Pasaman Barat dan
Kota Padang 15.000 btg, 1
kali sosialisasi, dan 1 x
pertemuan validasi data
mangrove Penanaman
260 unit Terumbu
Karang, 1 x sosialisasi
357.000 ekor Mas,
garing,gurami dan nila
Pertemuan di 3 KabKota
Bersih pantai di Kota
Pariaman 300 peserta
2 x pertemuan
100
100
100
100
100
100
100
100
Dilihat dari tabel di atas, terlihat jelas program dan kegiatan yang telah di lakukan sangat mendukung keberhasilan kinerja sasaran 2. Hal ini juga
ditunjukkan dengan capaian program dan kegiatan yang terlaksana 100.
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT
77
Dampak yang dilihat dari pencapaian sasaran 2 ini adalah meningkatnya kesadaran dan kepedulian masyarakat dan aparat
pemerintah dalam pengelolaan kawasan konservasi dan pulau-pulau kecil sebagai salah satu sumberdaya Kelautan dan Perikanan. Sehingga dapat
terjaganya kawasan-kawasan yang menjadi sentra pengelolaan sumberdaya hayati non ikan seperti penyu, terumbu karang, mangrove, dan lain-lain. Juga
dilakukan penghijauan pantai, dampaknya mengurangi abrasi dalam jangka panjang menahan gelombang.
Dampak dari pelaksanaan Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam, Program Pengelolaan dan Rehabilitasi Ekosistem Pesisir
dan Laut dan Program Pengelolaan Sumberdaya Perairan Umum, Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil maka Luas Kawasan konservasi dan Rehabilitasi
di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Sumatera Barat semakin meningkat, hal ini terlihat dari luas kawasan Konservasi yang pada tahun 2010
hanya sebesar 405.911,79 Ha, meningkat menjadi 420.625,95 Ha sampai dengan tahun 2015, Keberhasilan ini dapat dilihat dari telah ditetapkannya 7
kawasan Konservasi Laut Daerah oleh masih masing KabupatenKota wilayah pesisir, meningkatnya luas tutupan Terumbu Karang dimana pada tahun 2010
sebesar 25.984 Ha telah berkembang menjadi 36.693,27 ha pada tahun 2015, disamping itu luas Hutan Mangrove pada tahun 2010 hanya seluas 39.842,1
telah bertambah menjadi 43.186,71 ha pada tahun 2015, kegiatan restocking dalam menjaga kelestarian Sumberaya Ikan Endemik dan penanaman pohon
pelindung pantai di sepanjang pantai Sumatera Barat dalam rangka mengurangi abrasi pantai dan dampak lingkungan juga berdampak
terhadap peningkatan sektor wisata bahari. Kemudian dalam pengelolaan pulau- pulau kecil diwilayah Sumatera Barat juga meningkat dimana pada
tahun 2010 belum terlihat adanya pengelolaan yang dilakukan secara khusus dipulau-pulau kecil namun sampai dengan tahun 2015 telah terkelola
sebanyak 15 pulau – pulau kecil di Sumatera Barat yang sangat potensi, tentunya di dilakukan melalui kegiatan APBD, APBN dan dukungan dari
KabKota. Dari uraian di atas jelas terlihat bahwa pelaksanaan program dan kegiatan yang dilakukan sangat berdampak positif dalam mendukung
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT
78
pencapaian sasaran meningkatnya penataan dan pengelolaan sumberdaya Kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil serta perairan umum di Sumatera
Barat.
2.3. Sasaran 3 Meningkatnya Produksi Perikanan