Pembelajaran PENGEMBANGAN MATERI ANTROPOLOGI

4 Kegiatan Pembelajaran 1: Penyusunan Bahan Ajar

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi Penyusunan bahan Ajar, peserta diklat mampu mengembangkan bahan ajar yang sesuai dengan ketentuan dan mekanisme yang telah ditetapkan

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah mengikuti diklat ini, peserta diharapkan mampu dan berhasil: 1. Menjelaskan keberadaan bahan ajar dalam pembelajaran 2. Menjelaskan pengertian dan jenis bahan ajar 3. Menjelaskan prinsip dan teknik langkah-langkah penyusunan bahan ajar 4. Menyusun bahan ajar yang dapat dimanfaatkannya dalam pembelajaran di kelas

C. Uraian Materi Latar belakang

Permendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, mengatur berbagai kompetensi yang harus dimiliki oleh pendidik, baik yang bersifat kompetensi inti maupun kompetensi mata pelajaran. Bagi guru pada satuan pendidikan jenjang Sekolah Menengah Atas SMA, baik dalam tuntutan kompetensi pedagogik maupun kompetensi profesional, berkaitan erat dengan kemampuan guru dalam mengembangkan sumber belajar dan bahan ajar. Dalam penyajian materi ajar pada proses pembelajaran dan tingkat kemudahan peserta didik untuk mempelajarinya, maka guru perlu mengorganisasikan materi ajar yang telah dikembangkan ke dalam bahan ajar. Namun masih banyak guru yang masih belum mampu mengembangkan bahan ajar secara mandiri. Kondisi-kondisi yang sering terjadi adalah: - Guru lebih banyak mengandalkan buku paket atau bahan ajar yang disusun pihak lainguru lain 5 - Guru kurang menyadari akan pentingnya menyusun bahan ajar yang sesuai kebutuhan, manfaat bahan ajar dalam penyiapan perangkat pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran - Guru kurang memahami mekanisme dan teknis menyusun bahan ajar yang benar - Terbatasnya sarana TIK di sekolah dan terbatasnya kemampuan guru dalam pemanfaatannya Sebagai respon atas permasalahan tersebut, maka dalam upaya membantu guru dalam mengembangkan bahan ajar, perlu adanya informasi tentang penyusunan bahan ajar. Berdasarkan Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 8 disebutkan bahwa “Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikasi pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.” Kompetensi Guru sebagaimana dimaksud dalam undang-undang tersebut meliputi kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian, kompetensi social, dan kompetensi professional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Kompetensi-kompetensi inti yang wajib dimiliki seorang guru atau dosen di antaranya adalah “mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu” dan “menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik” untuk kompetensi pedagogis, serta “mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif” dan “memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dan mengembangk an diri” untuk kompetensi profesional. Berdasarkan tuntutan-tuntutan tersebut, maka guru ataupun dosen dituntut mampu menyusun bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum, perkembangan kebutuhan peserta didik, maupun perkembangan teknologi informasi. Pengertian Bahan Ajar Beberapa pengertian bahan ajar sebagai berikut Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan bahan Ajar: Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guruinstruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.