109
RKPD PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013
Tabel 2.45
Jumlah Penduduk Usia Kerja yang Termasuk Bukan Angkatan Kerja di Jawa Timur
Tahun 2009 – 2011
Bukan Angkatan Kerja 2009
2010 2011
1. Sekolah 1.864.810
1.885.898 1.944.007
2. Mengurus Rumah tangga 5.500.513
5.437.150 5.381.202
3. Lainnya 1.567.651
1.418.726 1.353.058
Jumlah 8.932.974
9.032.564 8.678.267
Sumber : Hasil BPS Jawa Timur Th 2011
Hal lain yang juga perlu diperhatikan oleh pengambil kebijakan terkait dengan masalah ketenagakerjaan adalah dampak krisis ekonomi di pasar
tenaga kerja. Dampak yang paling nyata adalah turunnya pendapatan riil, baik bagi pekerja informal pendatang baru dalam pasar kerja maupun bagi
mereka yang berstatus karyawan. Penurunan pendapatan riil dapat disebabkan karena dampak langsung kenaikan harga barang dan jasa, atau
bukan akibat penurunan pendapatan nominal. Hal ini mengkonfirmasikan bahwa persoalan ketenagakerjaan tidak selesai
ketika seseorang sudah bekerja. Status sebagai pekerja tidak memberikan jaminan bahwa dia sejahtera, dan status sebagai penganggur tidak selalu
berarti bahwa dia miskin. Implikasinya, menjadikan penganggur sebagai kelompok sasaran utama dalam program penanggulangan krisis merupakan
langkah yang menyesatkan. Oleh karena itu kelompok yang paling memerlukan perhatian adalah yang sudah bekerja tetapi tidak mampu
keluar dari lingkaran kemiskinan.
2. Persentase Penduduk Miskin Terhadap Jumlah Penduduk Di Jawa Timur Tahun 2007
– 2011
Jumlah dan persentase penduduk miskin di Jawa Timur pada periode 2009-2011 dari tahun ke tahun menurun. Jumlah penduduk miskin nampak
terjadi penurunan dari 16,68 persen pada tahun 2009 turun menjadi 15,26 persen pada tahun 2010. Kemudian pada bulan Maret 2011 menjadi 14,23
persen dan menurun kembali pada bulan September 2011 sebesar 13,85 persen.
110
RKPD PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013
Grafik 2.15 Perkembangan Tingkat Kemiskinan dan Jumlah Penduduk
Miskin Provinsi Jawa Timur Tahun 2007 -2011
Selanjutnya dengan
adanya program
Jalan Lain
menuju Kesejahteraan JALIN KESRA pada tahun 2009 yang dilakukan secara
berturut-turut diduga memberikan andil penurunan persentase jumlah penduduk miskin, begitu pula pada tahun 2008-2009 terdapat banyak
program pemerintah Provinsi Jawa Timur seperti Koperasi Wanita Kopwan, Kredit Usaha Rakyat, Jamkrida, Cooper, Bosda Madin, Bantuan
Keuangan Siswa Miskin BKSM, BOS SLTA, Jaminan Kesehatan Daerah Jamkesda, Ponkesdes, program RTLH Rumah Tidak Layak Huni dan
lain-lain. Peningkatan Kesejahteraan Sosial Masyarakat selain ditandai
semakin menurunnya angka kemiskinan di Jawa Timur, juga ditandai peningkatan
taraf kesejahteraan
social Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial PMKS melalui program Pelayanan dan rehabilitasi
sosial serta serangkaian program bantuan dan perlindungan sosial terhadap 290 Ribu 562 PMKS pada tahun 2010 dan tahun 2011 sebanyak
291 Ribu 110 PMKS. Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Program Jalin Kesra, RTSM
telah dapat merasakan manfaat dari bantuan yang telah diterimanya, sehingga mereka memiliki harapan untuk meningkatkan kesejahteraannya
dan yang lebih penting mereka merasa “diorangkan”. Hal ini disebabkan karena Program Jalin Kesra dilakukan dengan prinsip partisipatoris, dimana
orang miskin diberi bantuan sesuai dengan permintaan dan kebutuhan
7,535 7,020
6,023 5,529
5,356
19.98 18.51
16.68 15.26
14.23
5 10
15 20
25
1,000 2,000
3,000 4,000
5,000 6,000
7,000 8,000
2007 2008
2009 2010
2011
T in
g k
at K
em is
k in
an
Ju m
lah P
en d
u d
u k
M is
k in
Perkembangan Tingkat Kemiskinan dan Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Jawa Timur Tahun 2007-2011
Jumlah Penduduk Miskin 000 Persentase Penduduk Miskin
111
RKPD PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013
mereka sendiri. Yang perlu difahami oleh kita bersama adalah bahwa program ini merupakan amanat Undang-Undang yang harus dilakukan
dengan “hati” dan tidak bisa hanya diukur dari aspek efisiensi anggaran semata.
3. Pertumbuhan Ekonomi Adhk Tahun 2000 Jawa Timur Tahun 2007-2011