Bidang Urusan Pendidikan PHP File Tree Demo 006 BAB II C

64 RKPD PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 itu, berdasarkan data yang tersedia di Bakesbangpol Kabupaten Kota se Jawa Timur, pada tahun 2009 terdapat 1.402 klub olah raga, yang terdiri dari klub olah raga sepak bola, bulu tangkis, bola volley, bola basket, dan lainnya. Keberadaan klub olah raga ini meningkat menjadi 1.420 klub pada tahun 2010, dengan jumlah klub terbanyak pada olah raga bola volley 44,01 persen, kemudian diikuti klub olah raga sepak bola dan bulu tangkis 23,31 persen dan 20,28 persen.

d. Pekan Olah Raga Nasional PON Remaja 2013

Pada tahun 2013 Provinsi Jawa Timur ditetapkan sebagai tuan rumah Pekan Olah Raga PON Remaja yang pertama. PON Remaja 2013 diselenggarakan untuk menindaklanjuti kegagalan Indonesia pada Youth Olympiade Games YOG atau Olimpiade Remaja Tahun 2010 di Singapura, dimana Indonesia hanya meraih satu perunggu. PON Remaja 2013 merupakan ajang kesempatan untuk menampilkan bibit-bibit baru unggulan berprestasi bagi atlet- atlet remaja berusia 18 tahun kebawah. Selain itu PON Remaja 2013 ini merupakan tantangan ditengah menurunnya atau kurangnya pembinaan atlet sejak usia dini untuk berbagai disiplin olah raga.

2.1.2 Aspek Pelayanan Umum

1. Bidang Urusan Pendidikan

Dalam rangka peningkatan akses dan mutu pelayanan pendidikan melalui jalur formal maupun non formal, Provinsi Jawa Timur telah melakukan berbagai macam program dan kegiatan pendidikan guna pencapaian pemerataan pendidikan yang bermutu dan terjangkau. Adapun indikator yang menunjukkan hasil kinerja bidang pendidikan adalah Angka Partisipasi Sekolah untuk jenjang SDMI pada tahun 2011 sebesar 112,67 meningkat sedikit dibandingkan tahun 2010 sebesar 112,53, untuk SMPMTS tahun 2011 sebesar 102,12 meningkat dibanding tahun 2010 sebesar 102,55, dan untuk SMAMA pada tahun 2011 juga mengalami peningkatan yaitu sebesar 73,78 dibanding tahun 2010 sebesar 73,70. 65 RKPD PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 Tabel 2.18 Angka Partisipasi Kasar APK Menurut Kelompok Umur NO. ANGKA PARTISIPASI KASAR APK MENURUT KELOMPOK UMUR TAHUN 2009 2010 2011 1 SD – MI Usia 7-12th 112,30 112,53 112,67 2 SMP – MTs Usia 13-15th 101,69 102,55 102,12 3 SMA – MA Usia 16-18th 71,43 73,70 73,78 Sumber: Dinas Pendidikan Prov. Jatim 2011 = angka sementara; =angka sngt sementara Sedangkan rasio ketersediaan sekolah dibandingkan dengan penduduk usia sekolah menurut data Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur adalah untuk jenjang SDMI pada tahun 2009 sebesar 72,20 turun pada tahun 2010 menjadi 68,75 dan pada tahun 2011 turun kembali menjadi 68,32. Jenjang SMPMTs tahun 2009 34,83 turun pada tahun 2010 menjadi 34,11 dan kembali terjadi penurunan pada tahun 2011 menjadi 33,97, sedangkan jenjang SMASMKMA mempunyai rasio 21,12 tahun 2009 turun pada tahun 2010 menjadi 20,68 dan turun kembali pada tahun 2011 menjadi 20,17. Tabel 2.19 Rasio Ketersediaan Sekolah Dibandingkan dengan Penduduk Usia Sekolah NO. Rasio Ketersediaan Sekolah Dibandingkan dengan Penduduk Usia Sekolah TAHUN 2009 2010 2011 1 SD – MI Usia 7-12th 72,20 68,75 68,32 2 SMP – MTs Usia 13-15th 34,83 34,11 33,97 3 SMA – MA Usia 16-18th 21,12 20,68 20,17 Sumber: Dinas Pendidikan Prov. Jatim 2011 =angka sngt sementara Adapun untuk rasio guru dengan murid pada jenjang SDMI tahun 2009 sebesar 13, pada tahun 2010 relatif meningkat menjadi 14 dan tahun 2011 turun kembali menjadi 13, jenjang SMPMTs tahun 2009 sebesar 12, pada tahun 2010 relatif tetap sebesar 12 sedangkan tahun 2011 tetap sebesar 12, dan jenjang SMASMKMA pada tahun 2009 sebesar 13, pada tahun 2010 turun menjadi 11, dan tahun 2011 kembali mengalami kenaikan menjadi sebesar 12. Tabel 2.20 Rasio Guru dengan Murid Menurut Kelompok Umur NO. RASIO GURU DENGAN MURID MENURUT KELOMPOK UMUR TAHUN 2009 2010 2011 1 SD – MI Usia 7-12th 13 14 13 2 SMP – MTs Usia 13-15th 12 12 12 3 SMA – MA Usia 16-18th 13 11 12 Sumber: Dinas Pendidikan Prov. Jatim 2011 =angka sngt sementara 66 RKPD PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 Kondisi ini menunjukan bahwa pelayanan pendidikan berupa penyediaan sekolah dan guru masih belum memadai sehingga perlu ditingkatkan. Selain itu, meskipun telah terjadi berbagai peningkatan yang cukup berarti, pembangunan pendidikan belum sepenuhnya mampu memberi pelayanan merata, berkualitas dan terjangkau. Sebagian masyarakat berpendapat bahwa biaya pendidikan masih relatif mahal dan pendidikan belum sepenuhnya mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat sehingga belum dinilai sebagai bentuk investasi. Fenomena yang tidak dapat dikesampingkan dan memerlukan perhatian adalah semakin tingginya angka Anak Berkebutuhan Khusus ABK, meskipun tidak dapat dipastikan angkanya. Sebagaimana dijelaskan dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa anak yang mengalami keterbatasankeluarbiasaan fisik, mental-intelektual, sosial, emosional, memeliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa secara signifikan dalam proses pertumbuhanperkembangannya dibandingkan dengan anak-nak lain seusianya, sehingga Anak Berkebutuhan Khusus memerlukan pelayanan khusus. Data terakhir menunjukkan Provinsi Jawa Timur mempunyai tingkat ABK yang tinggi, yaitu terdapat 179,344 penyandang cacat sumber: Depsos 2010. Salah satu hal penting terkait pendidikan ABK adalah bagaimana ABK mendapatkan perlakuan pendidikan yang setara dengan anak-anak pada umumnya. Layanan pendidikan untuk ABK dikenal dengan sekolah inklusi. Hingga saat ini, di seluruh Indonesia tercatat sudah ada sedikitnya 1.500 sekolah inklusi. Setelah keluar Permendiknas yang mengatur tentang Inklusi, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menindaklanjuti dengan mengeluarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 6 Tahun 2011 tentang Inklusi. Pendidikan inklusif sudah banyak dikembangkan di kabupatenkota di Jatim, namun saat ini perkembangannya belum secara keseluruhan, dari 38 kabupatenkota yang ada, terdapat 19 kabupatenkota yang secara legal formal telah menyelenggaran sekolah inklusi, dan lainnya sedang dalam pengurusan pelaksanaannya. Berdasarkan data Dispendik Jatim tahun 2011, jumlah sekolah inklusif yang ada sebanyak 285 lembaga yang tersebar di beberapa daerah. 67 RKPD PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

2. Bidang Urusan Kesehatan