50
RKPD PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013
Berdasarkan jenisnya, kredit di Jatim pada Triwulan IV 2011 masih didominasi oleh kredit produktif yaitu kredit modal kerja dengan jumlah
mencapai Rp 113,54 triliun atau sebesar 59,58 dari keseluruhan total kredit, disusul kemudian oleh kredit konsumsi sebesar Rp 52,14 Triliun dengan
proporsi 27,36 serta kredit investasi sebesar Rp 24,89 Triliun dengan proporsi 13,06. Pertumbuhan kredit paling tinggi pada periode ini masih terjadi pada
kredit investasi dengan pertumbuhan sebesar 28,76 yoy disusul kredit modal kerja sebesar 19,49, sedangkan kredit konsumsi terjadi perlambatan
pertumbuhan namun masih relatif stabil di level 25,27 yoy. Cukup besarnya alokasi penyaluran kredit untuk kegiatan produktif dapat dijadikan indikator
bahwa perbankan di Jawa Timur turut berperan aktif dalam melaksanakan fungsi intermediasinya guna mendorong kemajuan aktivitas dunia usaha.
Berdasarkan sektor ekonomi, penyaluran kredit bank umum paling besar disalurkan kepada sektor-sektor yang mendominasi struktur perekonomian di
Jatim, seperti sektor Industri Pengolahan serta sektor Perdagangan Besar dan Eceran dengan proporsi masing-masing sebesar 27,38 dan 23,12.
Sementara itu apabila dilihat dari angka pertumbuhannya, peningkatan penyaluran kredit tertinggi adalah pada sektor jasa perorangan yang melayani
rumah tangga, penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum serta perantara keuangan, dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 85,41,
69,26 dan 61,69 yoy.
12. Kredit Usaha Mikro Kecil Menengah UMKM
Penyaluran kredit perbankan kepada Kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM diperlukan untuk meningkatkan kemampuan ekspansi
sektor usaha mikro kecil menengah yang pada akhirnya diharapkan dapat mendorong perekonomian Jawa Timur dan mendukung terciptanya perluasan
lapangan kerja. Terkait dengan hal tersebut di atas, Bank Indonesia bersama Pemerintah
Daerah terus berupaya untuk memfasilitasi serta menyusun kebijakan-kebijakan yang diharapkan dapat mendorong peningkatan penyaluran kredit UMKM.
Salah satu bentuk kerjasama tersebut adalah telah ditandatanganinya Program Kerjasama Sertifikasi Tanah antara Bank Indonesia dan Badan Pertanahan
Nasional BPN yang bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Selain itu, Bank Indonesia juga berupaya dengan
mengoptimalkan fungsi Konsultan Keuangan Mitra Bank KKMB dalam
51
RKPD PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013
memberikan pendampingan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang feasible untuk memperoleh pembiayaan dari perbankan.
Upaya lain yang dilakukan oleh Bank Indonesia Surabaya dalam mendorong perkembangan UMKM adalah melalui pengembangan beberapa
klaster komoditas potensial melalui pola kemitraan, serta kegiatan Bantuan Teknis kepada UMKM.Sampai dengan akhir periode laporan, penyaluran total
kredit UMKM yang mengacu definisi UMKM berdasarkan UU No.20 tahun 2008 tentang UMKM di Jawa Timur mencapai Rp 64,37 triliun atau tumbuh sebesar
11,94 yoy dan 3,46 qtq dibandingkan periode sebelumnya. Proporsi penyaluran kredit UMKM oleh Bank Umum di Jawa Timur didominasi oleh Bank
Pemerintah sebesar 58,22 dengan jumlah mencapai Rp 37,48 Triliun, disusul kemudian oleh Bank Swasta dan Bank Asing dengan besar masing-masing Rp
25,95 Triliun 40,3 dan Rp 2,69 Triliun 1,48.
Tabel 2.12 Penyaluran Kredit UMKM Jawa Timur
KETERANGAN TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV
Kredit UMKM Rp Triliun 58,64 57,51 59,20 61,35 62,22 64,37
a. Bank Pemerintah 34,38
33,34 35,20 36,30 36,95
37,48 b. Bank Swasta
21,77 22,68
22,57 23,52 24,16 25,95
c. Bank Asing 2,50
1,48 1,42
1,53 1,11
0,95
Sumber: Bank Indonesia, data diolah
13. Kredit Usaha Rakyat KUR