proses pengukuran kinerja, Indikator Kinerja Kegiatan yang digunakan adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan.
Indikator-indikator tersebut secara langsung atau tidak langsung dapat mengindikasikan sejauh mana keberhasilan pencapaian sasaran.
Penilaian dimaksud tidak terlepas dari kegiatan mengolah dan masukan untuk diproses menjadi keluaran penting dan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan
dan sasaran. Pada pembahasan akuntabilitas kinerja Tahun 2016 ada 3 tiga aspek yang
akan dibahas, yaitu : a Pengukuran Pencapaian Sasaran PPS
b Akuntabilitas Keuangan c Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas
Untuk memudahkan interpertasi atas pencapaian sasaran dipergunakan interval nilai sebagai berikut :
- 90 - 100 = Amat Baik
- 80 - 89 = Baik
- 50 - 79 = Cukup Baik
- 50 = Kurang
Penjelasan lebih lanjut aspek tersebut, adalah sebagai berikut :
1. Pengukuran Pencapaian Sasaran
Hingga akhir tahun 2016 Kecamatan Puhpelem telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun seluruh capaian tujuan yang
diuraikan dalam capaian sasaran dapat dilihat, sebagai berikut:
Tabel 3.1. Analisis Pencapaian Sasaran 1 Tahun 2016
Terlaksananya administrasi perkantoran
No Indikator Kinerja
Satuan Tahun 2015
Tahun 2016 Target
Reali sasi
Target Reali
sasi
1 persentase terlaksananya administrasi perkantoran Kegiatan
12 12
100
Tabel 3.2. Analisis Pencapaian Sasaran 2 Tahun 2016
Tercukupinya kualitas sarana dan prasarana pemerintahan
16 LKjIP Kecamatan Puhpelem Tahun 2016
No Indikator Kinerja
Satuan Tahun 2015
Tahun 2016 Target
Reali sasi
Target Reali
sasi
1 Persentase Jumlah sarana dan prasarana untuk fasilitasi pelayanan umum
Kegiatan 8
8 100
Tabel 3.3. Analisis Pencapaian Sasaran 3 Tahun 2016
Terpenuhinya kapasitas sumber daya aparatur
No Indikator Kinerja
Satuan Tahun 2015
Tahun 2016 Target
Reali sasi
Target Reali
sasi
1 Persentase Jumlah pelaporan data pegawai
DokumenLaporan 4
4 100
2 Persentase Jumlah SDM untuk peningkatan
kualitas SDM OrangKegiatan
1 1
100 3
Persentase Jumlah kader untuk peningkatan kualitas kader PMD
OrangKegiatan 6
6 100
Tabel 3.4. Analisis Pencapaian Sasaran 4 Tahun 2016
Terpenuhinya capaian kinerja dan keuangan
No Indikator Kinerja
Satuan Tahun 2015
Tahun 2016 Target
Reali sasi
Target Reali
sasi
1 Persentase Jumlah pelaporan berkala untuk
pelaporan capaian kinerja dan keuangan DokumenLaporan
31 31
100
Tabel 3.5. Analisis Pencapaian Sasaran 5 Tahun 2016
Tercapainya kualitas infrastruktur perdesaan
No Indikator Kinerja
Satuan Tahun 2015
Tahun 2016 Target
Reali sasi
Target Reali
sasi
1 Persentase Jumlah sarana dan prasarana untuk fasilitasi infrastruktur perdesaan
Paket 11
11 100
Tabel 3.6. Analisis Pencapaian Sasaran 6 Tahun 2016
Terpenuhinya kebutuhan dan aspirasi masyarakat
No Indikator Kinerja
Satuan Tahun 2015
Tahun 2016
17 LKjIP Kecamatan Puhpelem Tahun 2016
Target Reali
sasi Target
Reali sasi
1 Persentase Jumlah sarana dan prasarana dalam
memanfaatkan ruang lingkungan kecamatan Paket
1 1
100 2
Persentase Jumlah penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan, jumlah
pembinaan yang dilakukan kecamatan kepada desa dan kelurahan secara berkala dan jumlah fasilitasi
dan layanan yang dilakukan di tingkat kecamatan Kegiatan
24 24
100
3 Persentase jumlah desa kelurahan yang dibina
oleh kecamatan KelurahanDesa
6 6
100 4
Persentase Jumlah pembinaan yang dilakukan kecamatan kepada desa dalam penyusunan
APBDes Kali
10 10
100
Berdasarkan hasil pengukuran pencapaian sasaran di atas, tergambar bahwa capaian kinerja kegiatan dari Kecamatan Puhpelem seluruhnya dapat dicapai sesuai
dengan target yang telah ditetapkan. Namun demikian dalam menjalankan program kegiatan masih dihadapkan
beberapa masalah antara lain : a. Kurangnya sumber daya aparatur Kecamatan Puhpelem baik itu kuantitas
maupun kualitas; b. Adanya beberapa kegiatan yang tidak bisa didanai dari operasional kecamatan
baik itu disebabkan karena dana operasional terbatas maupun tidak bisa dialokasikan;
c. Belum sepenuhnya masyarakat ikut berperan serta secara aktif dalam perencanaan, pelaksanaan maupun pengawasan pembangunan serta
pemeliharaan demi keberlangsungan kegiatan tersebut. Sedangkan langkah-langkah antisipatif dan korektif yang ditempuh guna
perbaikan dalam rangka menyiasati kekurangberhasilan pencapaian sasaran yaitu : a.
Meningkatkan kuantitas maupun kualitas aparatur pemerintah kecamatan melalui pengusulan untuk penambahan staf,
mengoptimalkan pegawai yang ada, menggunakan tenaga harian lepas dan pengajuan usulan untuk ijin belajar maupun diklat-diklat dan bintek;
b. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan pembangunan; c.
Meningkatkan koordinasi dengan dinas instansi terkait, sehingga diharapkan dana yang turun sesuai dengan usulan kegiatan baik itu
dana, volume maupun lokasinya; d.
Mengusulkan kembali untuk mendapatkan dana dari APBD Kabupaten, Propinsi, APBN maupun sumber dana lainnya.
2. Akuntabilitas Keuangan