Aspek Keuangan Pengelolaan Sampah .1 Aspek
8
8 6. Keputusan Walikota Cirebon No.31 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kota Cirebon yang mencakup pembentukannya, Kedudukan, tugas pokok, fungsi dan struktur organisasi.
3.5 Aspek Keuangan Pengelolaan Sampah 3.5.1 Aspek
Pembiayaan
Pengelolaan sampah membutuhkan dana untuk biaya operasional dan biaya pemeliharaan yang mana biaya ini untuk keperluan pelayanan di daerah layanan
dan umumya di masyarakat. Pengelolaan sampah dapat dipenuhi dari hasil pendapatan retribusi dari :
1. APBN 2. APBD tingkat I
3. APBD tingkat II 4. Retribusi Kebersihan
Berdasarkan data yang bersumber pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Cirebon pada tahun 2006 secara umum untuk pembiayaan penanganan sampah
di dapat dari hasil pendapatan dan retribusi sampah dalam setiap tahun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.10.
Tabel. 3.10. Anggaran Biaya Dinas Kebersihan dan Pertamanan Periode 2002 - 2006
No. Tahun Biaya Investasi
Rp Biaya O M Rp
Pendapatan Retribusi Rp
1 2002
2.500.000.000 675.132.000
1.864.770.000 2
2003 2.500.000.000
927.652.500 1.881.928.429
3 2004
3.500.000.000 1.348.414.200
1.902.500.625 4
2005 3.500.000.000
1.536.845.750 1.922.634.125
5 2006
5.000.000.000 1.767.565.000
1.956.534.560 Rata-rata
3.400.000.000 1.251.121.890
1.905.673.548
Sumber : DKP Kota Cirebon 2006
9
9 Dari data Tabel 3.10 tersebut di atas menunjukkan bahwa rata-rata biaya
investasi pengelolaan sampah Kota Cirebon sebesar Rp. 3.400.000.000 per tahun, dengan biaya operasional dan pemeliharaan rata-rata sebesar Rp. 1.251.121.890 per
tahun, sedangkan pendapatan dari hasil penarikan retribusi sampah rata-rata sebesar Rp. 1.905.673.548 per tahun. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pada tahun 2002 biaya investasi sebesar Rp. 2.500.000.000, dan pada tahun 2006 meningkat menjadi Rp. 5.000.000.000 atau terjadi peningkatan biaya investasi
sebesar 100, atau terjadi peningkatan 20 per tahunnya. 2. Biaya operasional dan pemeliharaan pada tahun 2000 sebesar Rp. 675.132.000,
pada tahun 2006 meningkat menjadi Rp. 1.767.565.000, atau terjadi peningkatan biaya operasional dan pemeliharaan sebesar Rp. 1.902.433.000 161,81, atau
terjadi peningkatan 32,36 per tahunnya. 3. Pendapatan dari hasil pungutan retribusi sampah pada tahun 2002 sebesar Rp.
1.864.770.000, pada tahun 2006 pendapatan hasil pemungutan retribusi sebesar Rp. 1.956.534.560, terjadi peningkatan pendapatan sebesar Rp. 91.764.560
4,92, atau terjadi peningakatan 0,98 per tahunnya. Berdasarkan uraian tersebut menunjukkan bahwa pengelolaan biaya
operasional dan pemeliharaan sampah Kota Cirebon belum optimal, hal ini karena dilihat dari rasio peningkatan biaya operasional dan pemeliharaan dengan pendapatan
per tahunnya terlalu tinggi yaitu sebesar 32,88. Oleh karena itu perlu adanya evaluasi kinerja pengelolaan sampah Kota Cirebon. Karena melalui penilaian ini dapat
dihasilkan timbal balik atau masukan bagi instansi terkait sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan perbaikan, sehingga pengelolaan sampah di Kota Cirebon dapat
dikelola secara optimal.
10
10 Sumber pendapatan dan anggaran Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Cirebon pada tahun 2006 sebesar Rp. 6.767.5.65.000, yang terdiri dari biaya investasi sebesar Rp. 5.000.000.000 dan biaya operasional dan pemeliharaan sebesar
Rp. 1.767.565.000. Sedangkan pendapatan dari hasil pungutan retribusi sebesar Rp. 1.956.534.560. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.11.
Tabel. 3.11. Anggaran Biaya dan Pendapatan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Cirebon Tahun 2006
No. Uraian
Penerimaan Rp. Biaya Rp
1 Penerimaan APBD 5.000.000.000
Retribusi 1.956.534.560
Pajak - 2 Pengeluaran
Gaji Pegawai 2.559.309.000
Barang dan Jasa 284.621.000
Perjalanan Dinas 10.775.000
Sarana dan Prasarana 2.334.264.560
Biaya O P 1.767.565.000
Jumlah 6.956.534.560
6.956.534.560
Sumber : DKP Kota Cirebon 2006