TPA Grenjeng Evaluasi Kinerja Pengelolaan Infrastruktur Persampahan Kota Cirebon - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR) fathur rohman r

4 4 2. Operasional dan Pemeliharaan Keputusan Walikota Cirebon No. 31 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Cirebon yang mencakup pembentukan, kedudukan, tugas pokok, fungsi dan struktur organisasi. Petugas di DKP salah satu adalah sub dinas sarana dan perawatan operasional. Tempat pembuangan akhir sampah TPA yang ada di Kota Cirebon pada saat ini ada 2 dua buah yaitu TPA Grenjeng dan TPA Kopiluhur :

a. TPA Grenjeng

Luas TPA Grenjeng sekitar ± 6 Ha yang terletak di selatan Kota Cirebon dengan jarak sekitar ± 5 Km dari pusat kota. Sampai saat ini sarana bangunan kantor dan bengkel di TPA genjeng masih digunakan sedangkan untuk TPA dan kolam telah berubah fungsi menjadi lahan persawahan. TPA Grenjeng terletak di wilayah Kalitanjung, Kelurahan Harjamukti, kecamatan Harjamukti dengan ketinggian 19,5 m di atas permukaan laut. Kondisi tanah adalah tanah lempung, dengan kemiringan kecil 20. Di sekeliling lokasi TPA didominasi tanaman bambu. Tidak ada binatang buas di daerah tersebut dan masyarakat yang tinggal di TPA memelihara unggas, biri- biri dan kambing. TPA Grenjeng masih saat masih beroperasi yaitu pada tahun 1991 - 1998, pada tahun 1998 TPA ini ditutup operasionalnya karena kapasitas penampungannya sudah maksimum. Metode operasional yang digunakan adalah Sanitary Landfill dan dilengkapi dengan kolam pengolahan air lindi leachete. b. TPA Kopi Luhur Kopiluhur terletak di Desa Argasunya Kecamatan Harjamukti dengan ketinggian 25 m di atas permukaan laut. Lokasi TPA ini merupakan lahan kosong yang sebelumnya digunakan untuk galian C. Kecamatan Harjamukti masih 5 5 termasuk ke dalam daerah Kota Cirebon yang tcrbentang disepanjang bagian selatan kota dengan jalan tol kanci yang melewatinya. Keberadaan jalan tol yang berdekatan dengan TPA menjadi bahan pertimbangan karena gangguan asap dan debu dapat membahayakan lalu lintas. Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Cirebon pada musim hujan, kondisi tanah di lokasi terdiri dari endapan lumpur dan pasir pada lapisan atas hingga terdapat batu pasir pada kedalaman sekitar 2 - 3 m. TPA Kopiluhur mulai dioperasikan sejak tahun 1999 sampai sekarang. Luas lahan sekitar ± 9 ha yang terletak sebelah selatan Kota Cirebon dengan jarak sekitar ± 8 km dari pusat kota dan terlelak pada ketinggian ± 70 m dpl. Sistem pembuangan TPA Kopiluhur pada awalnya diterapkan sistem Controlled Landfill tetapi pada kenyataanya TPA Kopiluhur belum dilengkapi dengan sarana pengolahan air lindi, pipa gas. jembatan timbang, pagar, drainese, sumur kontrol dan air bersih. Untuk bangunan kantor sudah ada namun saat ini masih belum difungsikan sehingga masih bisa dikatakan sistem pembuangan yang diterapkan dengan menggunakan sistem Open Dumping, dimana sampah yang masuk ke TPA langsung di buang kemudian sampah diratakan dan dipadatkan dengan menggunakan alat berat. Air lindi yang dihasilkan mengalir secara grafitasi ke lahan yang lebih rendah disekitar lokasi TPA yang secara kebetulan topografi di sekitar lokasi TPA berbukit. Dengan sistem Open Dumping ini mengakibatkan : 1. Pada musim hujan terjadi bau, populasi lalat penyebarannya 1 km dan akan menyebabkan penyakit bagi masyarakat. 2. Pada musim kemarau mudah terjadi kebakaran 6 6

3.3 Aspek Kelembagaan dan Administrasi