Inventarisasi Kondisi Permukaan Jalan

` 11 boleh diberikan atas dasar nilai rata-rata, tapi harus diberikan berdasarkan panjang kaki sudut kaki sudut yang lebih pendek mendapatkan koreksi yng lebih besar, dan harus dilakukan di lokasi pekerjaan. - Perhitungan Sifat Datar Perhitungan sifat datar harus dilakukan hingga 4 desimal ketelitian 0,5 mm, dan harus dilakukan kontrol perhitungan pada setiap lembar perhitungan dengan menjumlahkan beda tingginya. - Perhitungan Ketinggian Detail Ketinggian detail perhitungan berdasarkan ketinggian patok ukur yang dipakai sebagai titik pengukuran detail dan dihitung secara tachimetris.

4.3.4 Penggambaran

- Penggambaran polygon harus dibuat dengan skala : 1: 1000 untuk jalan dan 1 : 500 untuk jembatan. - Garis-garis dibuat setiap 10 cm. - Koordinat grid terluar dari gambar harus dicantumkan harga absis x dan ordinat y – nya. - Pada setiap lembar gambar danatau setiap 1 meter panjang gambar harus dicantumkan petunjuk arah utara. - Penggambaran titik polygon harus berdasarkan hasil perhitungan dan tidak boleh dilakukan secara grafis. - Setiap titik ikat BM agar dicantumkan nilai X, Y, Z-nya dan diberi tanda khusus. Semua hasil perhitungan titik pengukuran detail, situasi, dan penampang melintang harus digambarkan pada gambar polygon, sehingga membentuk gambar situasi dengan interval garis ketinggian kontur 1 satu meter.

BAB V INVENTARISASI JALAN DAN JEMBATAN

5.1 Tujuan

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan data secara umum mengenai kondisi perkerasan maupun kondisi jembatan yang terdapat pada ruas jalan yang ditinjau.

5.2 Lingkup Pekerjaan

5.2.1 Inventarisasi Kondisi Permukaan Jalan

Pemeriksaan dilakukan dengan mencatat kondisi rata-rata setiap 200 m yang tercatat selama berkendaraan. Data yang diperoleh dari pemeriksaan ini adalah : ` 12 1 Lebar perkerasan yang ada dalam meter. 2 Jenis bahan perkerasan yang ada, misalnya AC, HRS, Lasbutag, Penetrasi Macadam, dll. 3 Nilai kekasaran jalan yang dapat diperoleh dari hasil survey NAASRA Roughness Meter IRI, atau ditentukan secara visual RCI dengan ketentuan skala sebagai berikut : hanya untuk peningkatan jalan. RCI Kondisi Visual Tipe Permukaan Typical 8 – 10 6 – 8 6 – 7 5 – 6 3 – 4 2 – 3 1 – 2 Sangat rata Sangat baik rata Baik Cukup, sedikittak ada lubang, permukaan rata Jelek, kadang-kadang berlubang, tidak rata Rusak berat Tidak dapat dilalui kecuali oleh Jeep 4 WD. Hotmix AC dan HRS yang halus, baru dibuat.ditingkatkan dengan beberapa lapisan aspal Hotmix setelah dipakai beberapa tahun atau lapisan tipis hotmix diatas Penetrasi Macadam dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan konstuksi disekitar ruas jalan yang ditingkatkan. Hotmix lama, Nacas Lasbutag baru Penetrasi Macadam, Nacas baru atau Lastbutag berumur beberapa tahun. Penetrasi Macadam berumur 4-5 tahun, jalan kerikil tak terawat. Semua type perkerasan yang sudah lama tidak terpelihara. 4 Kondisi daerah samping jalan serta sarana utilitas yang ada seperti saluran samping, gorong-gorong, bahu, berm, kondisi drainase samping, jarak pagar bangunan pendukung tebing kepinggir perkerasan. 5 Lokasi awal dan akhir pemeriksaan harus jelas dan sesuai dengan lokasi yang ditentukan untuk jenis pemeriksaan lainnya. 6 Data yang diperoleh dicatat di dalam format Inventarisasi Jalan Highway Geometric Inventory, per 200 meter. 7 Membuat foto dokumentasi inventarisasi geometric jalan minimal 1 satu buah foto per 200 meter. 8 Foto ditempatkan pada format yang standard, dengan mencantumkan hal- hal yang diperlukan seperti nomor dan nama ruas jalan, arah pengambilan foto dan tinggi petugas yang memegang nomor Sta.

5.2.2 Inventarisasi Jembatan