`
22 a.
Mengumpulkan  data  curah  hujan  dan  banjir  tahunan  pada  daerah  tangkapan catchment area dari Badan Meteorologi dan Geofisika dan  atau instansi terkait
di kota terdekat dari lokasi perencanaan. b.
Mengumpulkan  data  bangunan  pengaman  seperti  gorong-gorong,  jembatan, selokan yang meliputi : lokasi, dimensi, kondisi tinggi muka air banjir.
c. Menganalisis data curah hujan dan menentukan curah hujan rencana, debit dan
tinggi muka air banjir rencana dengan metode yang sesuai. d.
Menganalisa  pola  aliran  air  pada  daerah  rencana  untuk  memberikan  masukan dalam proses perencanaan yang aman.
e. Menghitung dimensi dan jenis bangunan pengaman yang diperlukan
f. Menentukan rencana elevasi aman untuk jalan  jembatan termasuk pengaruhnya
akibat adanya bangunan air. g.
Merencanakan  bangunan  pengaman  jalanjembatan  terhadap  gerusan  samping atau horizontal dan vertical.
9.3. Persyaratan
Proses  analisa  perhitungan  harus  mengacu  pada  Standar  Nasional  Indonesia  SNI No.  :  03-3424-1994  atau  Standar  Nasional  Indonesia  SNI  No.  :  03-1724-1989
SKBI-1.3.10.1987 Tata Cara Perencanaan Hidrologi dan Hidrolika untuk Bangunan di Sungai.
BAB X
PERENCANAAN TEKNIS 10.1
Tujuan
Tujuan  dari  Perencanaan  Teknis  ini  adalah  untuk  merencanakan  baik  geometrik, perkerasan,  jembatan,  box  culvertgorong-gorong,  struktur  bangunan  pelengkap,
sampai  dengan  penyiapan  dokumen  pelelangan,  sehingga  menghasilkan  suatu perencanaan yang sempurna, ekonomis, serta ramah terhadap lingkungan.
10.2 Lingkup Pekerjaan
Ruang lingkup pekerjaan ini tercakup dalam kegiatan ini : a.
Merencanakan geometrik jalan dan jembatan dengan memperhatikan stabilitas lereng,
b. Merencanakan jenis serta tebal perkerasan,
c. Merencanakan bangunan atas dan bawah jembatan  bentang  jembatan  kurang
dari 20m, d.
Merencanakan bangunan pelengkap dan pengaman jalan, e.
Menyiapkan dokumen lelang.
10.3 Persyaratan
10.3.1 Perencanaan Geometrik
`
23 1.
Standar geometric jalan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah Tata Cara Perencanaan Geometrik untuk Jalan Antar Kota No. 038BM1997
dan Standar Perencanaan Geometrik untuk Jalan Perkotaan Bina Marga – Maret 1992.
2. Perencanaan Drainase
Dalam  perencanaan  drainase  harus  mengacu  pada  Standar  Perencanaan Drainase Permukaan Jalan SNI No. 03-3424-1994
3. Keselamatan Lalu lintas
Dalam  perencanaan  harus  mempertimbangkan  aspek  keselamatan pengguna  jalan,  baik  selama  pelaksanaan  pekerjaan  maupun  paska
konstruksi.  Perencana  harus  menjamin  bahwa  semua  elemen  yang direncanakan memenuhi persyarataan desain yang ditetapkan dan sesuai
dengan kondisi lingkungan setempat.
4. Perangkat Lunak Perencanaan
Dalam  melaksanakan  perencanaan  dengan  menggunakan  perangkat lunak yang kompatibel, misalnya :
- Land Development : Untuk pekerjaan Geometric Jalan Horizontal
Vertical, Cut and Fill; -
AutoCAD  Computer  Aided  Design  :  Untuk  pekerjaan gambardesign detail baik untuk gambar 2D atau 3D;
- SAP2000  :  Untuk  pekerjaan  perhitungan  structure,  perkerasan
jalankaku; -
MatLab  Matrix  Laboratory  :  Untuk  pekerjaan  perhitungan stabilitas lerenglongsoran;
- MS. Office : Untuk pekerjaan data dan laporan-laporan, dll.;
10.3.2 Stabilitas Lereng
Perhitungan stabilitas  lereng dilakukan guna memberikan informasi tentang berapa  tinggi  maksimum  dan  kemiringan  lereng  desain    galian  yang  aman
dari keruntuhan. Perhitungan stabilitas lereng diperoleh dari beberapa parameter tentang sifat
fisik  tanah  setempat  yang  diperoleh  dari  contoh  tabung  undisturbed sample beberapa dari test triaxial atau direct shear.
Parameter  yang  dihasilkan  dari  percobaan  ini,  yaitu  =  kohesi  tanah,    = sudut geser tanah dan  w = berat isi tanah.
Perhitungan  angka  keamanan  lereng  sudut  lereng  dan  tinggi  maksimum yang aman dilakukan dengan menggunkan rumus dan Grafik Taylor. Salah
satu contoh rumus yang dapat digunakan adalah :
xH w
x Na
C Fk
Dimana  :  Na =  Angka Stabilitas Taylor
C =  Kohesi Tanah tonm
2
H =  Tinggi Lapisan Tanah m
w =  Berat Isi Tanah Basah tonm
3
Fk =  Faktor keamanan Fk1,251  lereng aman
`
24 Angka  Stabilitas  Na  didapat  dengan  memplot  nilai  sudut  geser  dalam
tanah   dengan sudut lereng desain   ke dalam grafik Taylor terlampir. Factor lereng F digunakan asumsi :
FK1,251
lereng aman FK=1,251
lereng dalam keseimbangan FK1,251
lereng tidak aman
10.3.3 Stabilitas Badan Jalan