Pemeriksaan dan koreksi Alat Ukur Ketelitian dan Pengukuran Perhitungan Matahari

` 10 Untuk pengukuran pada perpotongan rencana trase jalan dengan sungai menggunakan format standar. b. Pengukuran pada perpotongan dengan jalan yang ada. - Koridor pengukuran ke setiap arah kaki perpotongan masing-masing 100 m dari perkiraan titik perpotongan dengan interval pengukuran penampang melintang sebesar 25 meter. - Pengukuran situasi lengkap menampilkan segala obyek yang dibentuk alam maupun manusia di sekitar persilangan tersebut.

4.3 Persyaratan

4.3.1 Pemeriksaan dan koreksi Alat Ukur

Sebelum melakukan pengukuran, setiap alat ukur yang akan digunakan harus diperiksa dan dikoreksi sebagai berikut : a. Pemeriksaan Theodolite : - Sumbu I vertikal, dengan koreksi nivo kotak dan nivo tabung. - Sumbu II tegak lurus sumbu I - Garis bidik tegak lurus sumbu II - Kesalahan kolimasi horozontal = 0 - Kesalahan indeks vertikal = 0 b. Pemeriksaan alat sifat datar : - Sumbu I vertikal, dengan koreksi nivo kotak dan nivo tabung. - Garis bidik harus sejajar dengan garis arah nivo. Hasil pemeriksaan dan koreksi alat ukur harus dicatat dan dilampirkan dalam laporan.

4.3.2 Ketelitian dan Pengukuran

Ketelitian untuk pengukuran polygon adalah sebagai berikut : a. Kesalahan sudut yang diperbolehkan adalah 10” kali akar jumlah titik polygon dari pengamatan matahari pertama dan kedua. b. Kesalahan azimuth pengontrol titik lebih dari 5”.

4.3.3 Perhitungan Matahari

- Dasar perhitungan pengamatan matahari harus mengacu pada table almanak matahari yang diterbitkan oleh Direktorat Topografi TNI-AD untuk tahun yang sedang berjalan dan harus diberikan berdasarkan panjang kaki sudut kaki sudut yang lebih pendek mendapatkan koreksi yang lebih besar, dan harus dilakukan di lokasi pekerjaan. - Perhitungan Koordinat Perhitungan koordinat polygon dibuat setiap seksi, antara pengamatan matahari yang satu dengan pengamatan berikutnya. Koreksi sudut tidak ` 11 boleh diberikan atas dasar nilai rata-rata, tapi harus diberikan berdasarkan panjang kaki sudut kaki sudut yang lebih pendek mendapatkan koreksi yng lebih besar, dan harus dilakukan di lokasi pekerjaan. - Perhitungan Sifat Datar Perhitungan sifat datar harus dilakukan hingga 4 desimal ketelitian 0,5 mm, dan harus dilakukan kontrol perhitungan pada setiap lembar perhitungan dengan menjumlahkan beda tingginya. - Perhitungan Ketinggian Detail Ketinggian detail perhitungan berdasarkan ketinggian patok ukur yang dipakai sebagai titik pengukuran detail dan dihitung secara tachimetris.

4.3.4 Penggambaran