Instrumen Keuangan lanjutan 6. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan lanjutan

27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan

g. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi lanjutan

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, yang mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.

h. Persediaan

Persediaan dicatat pada nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersihnya. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang dan terdiri dari biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut serta membawanya ke lokasi dan kondisinya sekarang. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi biaya penyelesaian dan penjualan. Persediaan suku cadang dan bahan bakar dinilai dengan harga perolehan dan ditentukan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Penyisihan penurunan persediaan usang, jika ada,digunakan untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersihnya.

i. Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar di muka dibebankan sesuai masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.

j. Aset Tetap

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak, menerapkan PSAK No. 16 Revisi 2011, “Aset Tetap’’ dan ISAK 25, “Hak atas Tanah’’. Revisi terhadap PSAK No. 16 menetapkan bahwa ruang lingkupnya meliputi juga properti yang dibangun atau dikembangkan untuk digunakan di masa depan sebagai properti investasi tetapi belum memenuhi kriteria sebagai properti investasi dalam PSAK No. 13 Revisi 2011, ‘‘Properti Investasi’’ . Adopsi PSAK No. 16 yang direvisi dan ISAK 25 tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dari Perusahaan dan Entitas Anak. ISAK 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha ‘‘HGU’’, Hak Guna Bangunan ‘‘HGB’’ dan hak pakai ‘‘HP’’ ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “ Aset Tetap’’ dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB, dan HP diakui sebagai bagian dari akun “Beban ditangguhkan, Neto’’ pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomi tanah.