Pengakuan Pendapatan dan Beban

37

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan

t. Transaksi dan Penjabaran dalam Mata Uang Asing

Pada tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 10 Revisi 2010, “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”. PSAK No. 10 yang direvisi tersebut terutama mengatur penentuan mata uang fungsional, penjabaran akun dalam mata uang asing ke mata uang fungsional dan penggunaan mata uang penyajian yang berbeda dengan mata uang fungsional. Entitas Anak menentukan bahwa mata uang fungsionalnya adalah Dolar Amerika Serikat, sehingga penerapan awal PSAK No. 10 yang direvisi tersebut memberikan pengaruh terhadap pelaporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak. Pembukuan Perusahaan dan Entitas Anak diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang selain Rupiah dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain Rupiah disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Pembukuan Entitas Anak diselenggarakan dalam Rupiah, sedangkan mata uang fungsionalnya adalah Dolar AS. Dengan demikian, pada setiap akhir periode pelaporan, pembukuan Entitas Anak dijabarkan ke dalam Dolar AS dengan menggunakan prosedur sebagai berikut: a pos moneter mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs penutup; b pos non-moneter yang diukur dalam biaya historis dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi; dan c pos non-moneter yang diukur pada nilai wajar dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian, akun-akun Entitas Anak tersebut dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan mekanisme berikut: Aset dan liabilitas dijabarkan dengan menggunakan kurs pada tanggal pelaporan; Pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata periode berjalan; Akun ekuitas dijabarkan dengan menggunakan kurs historis; dan Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari komponen ekuitas lainnya pada akun “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Pada tanggal laporan posisi keuangan, kurs rata-rata dari mata uang asing utama yang digunakan pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 adalah Rp 11.346 dan Rp 9.670. 38

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan