INFORMASI TAMBAHAN lanjutan INFORMASI TAMBAHAN lanjutan SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

PT Bank Ina Perdana 45

31. INFORMASI TAMBAHAN lanjutan

a. 2010 2009 I. Komponen Modal A. Modal Inti , 8 2 1 , 8 2 1 r o t e s i D l a d o M . 1 2. Cadangan tambahan modal a. Tambahan modal disetor 2 9 , 1 2 9 , 1 m u m U n a g n a d a C . b c. Saldo laba yang tidak ditentukan penggunaaannya 18,450 32,356 setelah diperhitungkan pajak 100 d. Laba tahun berjalan setelah diperhitungkan pajak 50 3,371 6,953 - l a d o m n a r o t e s a n a D . e Jumlah 114,841 104,517 B. Modal Pelengkap 4,398 4,259 119,239 108,776 7 3 8 , 2 6 4 1 3 4 , 2 2 4 I I - 2 9 6 , 4 5 I I I 477,123 462,837 - 2 1 3 , 3 V I 480,435 462,837 V. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang tersedia 28.23 23.50 Dengan memperhitungkan risiko kredit Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang tersedia 24.99 Dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang tersedia 24.82 Dengan memperhitungkan risiko kredit, operasional dan pasar V. 8.00 8.00 Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No. 321PBI2001 tanggal 13 Desember 2001, rasio kewajiban penyediaan modal minimum harus dihitung tanpa memperhitungkan dampak dari pajak tangguhan. Modal yang diwajibkan maksimum 100 dari Modal Inti Cadangan Umum Penyisihan Kerugian Aset ProduktifPPAP maksimum Aset Tertimbang Menurut Risiko ATMR Operasional Aset Tertimbang Menurut Risiko ATMR Pasar Total Aset Tertimbang Menurut Risiko ATMR PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 Aset Tertimbang Menurut Risiko ATMR Kredit Total Modal Inti dan Modal Pelengkap Rasio kecukupan modal CAR Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar dan 23,50 dengan rincian sebagai berikut: PT Bank Ina Perdana 46

31. INFORMASI TAMBAHAN lanjutan

b. c. d. e. f.

32. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

2010 2009 Aset 3 2 4 , 4 3 9 , 8 2 3 , 2 6 1 t i d e r K 97,167,842,695 Kewajiban 8 6 , 8 3 1 , 4 2 8 , 8 o r i G 5,723,560,559 1 5 6 , 6 4 6 , 5 1 , 1 1 n a g n u b a T 10,533,941,610 6 1 8 , 9 5 , 4 2 7 , 1 6 o t i s o p e D 23,634,980,711 Jumlah 81,564,375,535 39,892,482,880 Sifat hubungan istimewa Persentase simpanan dari pihak yang hubungan istimewa terhadap jumlah kewajiban adalah sebagai berikut: 2010 2009 8 7 . 6 . 1 o r i G 3 4 . 1 3 3 . 1 n a g n u b a T 2 2 . 3 3 4 . 7 o t i s o p e D Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 73PBI2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah perusahaan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan bank. Rincian saldo dan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa terdiri dari: Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 325PBI2001 tanggal 26 Desember 2001, Rasio untuk kredit non-performing adalah setinggi-tingginya 5 dari jumlah kredit yang diberikan oleh Bank. Rasio modal inti terhadap total Aset Tertimbang Menurut Risiko pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar 24,82 dan 22,58. sudah termasuk risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar Rasio aktiva produktif bermasalah terhadap jumlah aktiva produktif pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar 1,65 dan 0,32. PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 Rasio kredit terhadap total simpanan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah masing- masing sebesar 73,74 dan 81,33. Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap total aset produktif pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 yang dihitung oleh Manajemen Bank adalah masing-masing sebesar 2,33 dan 2,25. PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Persentase kredit pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah aset adalah sebesar 17,13 dan 11,48 masing-masing untuk pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. PT Bank Ina Perdana 47

33. JATUH TEMPO AKTIVA DAN KEWAJIBAN