IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan g. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai lanjutan

PT Bank Ina Perdana 12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan g. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai lanjutan

Klasifikasi Persentase Penyisihan 1 m u m i n i M r a c n a L 5 m u m i n i M s u s u h k n a i t a h r e p m a l a D 5 1 m u m i n i M r a c n a L g n a r u K 5 m u m i n i M n a k u g a r i D 1 t e c a M Aset non-produktif adalah aset bank yang memiliki potensi kerugian dan antara lain agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Aset produktif dengan klasifikasi lancar dan dalam perhatian khusus, sesuai dengan peraturan Bank Indonesia digolongkan sebagai aset produktif tidak bermasalah. Sedangkan untuk aset produktif dengan klasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet digolongkan sebagai bagian aset produktif bermasalah. Berdasarkan peraturan dan keputusan Bank Indonesia di atas, aset produktif dan komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit diklasifikasikan dalam 5 lima kategori dengan besarnya persentase penyisihan kerugian sebagai berikut: Aset produktif dihapusbukukan dari penyisihan kerugian aset produktif pada saat manajemen berpendapat bahwa aset produktif tersebut harus dihapusbukukan karena secara operasional debitur sudah tidak mampu membayar. Penerimaan kembali aset produktif yang telah dihapuskan dicatat sebagai penambahan penyisihan kerugian aset produktif yang bersangkutan selama tahun berjalan. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit yang dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan bunga. Implementasi ini hanya berlaku untuk Kredit Yang Diberikan, sedangkan untuk aset produktif yang lain dan aset non produktif tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi. Dampak penerapan standar tersebut antara lain bunga diamortisasi, provisi ditangguhkan dan CKPN diungkap dalam Catatan No.8. Sebelum tanggal 6 September 2010 Penentuan kualitas aset produktif dan penyisihan kerugian aset produktif, mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia PBI No. 72PBI2005 tanggal 20 Januari 2005, yang kemudian diubah beberapa pasalnya melalui PBI No. 82PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 dan PBI No. 96PBI2007 tanggal 30 Maret 2007 serta PBI No. 112PBI2009 tanggal 29 Januari 2009. di luar Sertifikat Bank Indonesia SBI, Fasilitas Simpanan Bank Indonesia, Surat Perbendaharan Negara SPN, penempatan pada Bank Indonesia, obligasi rekapitalisasi pemerintah, obligasi Pemerintah Republik Indonesia lainnya dari aset produktif yang dijamin dengan agunan tunai. Persentase penyisihan kerugian di atas diterapkan terhadap saldo aset produktif setelah dikurangi dengan nilai agunan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, kecuali untuk aset produktif yang diklasifikasikan lancar, dimana persentase penyisihan kerugian ditetapkan terhadap saldo-saldo aset non-produktif yang bersangkutan. PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 Komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit, antara lain terdiri dari penerbitan jaminan, letter of credit, standby letter of credit dan fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan. Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, obligasi rekapitalisasi pemerintah, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, tagihan pembiayaan konsumen, tagihan akseptasi, penyertaan saham serta komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit pada transaksi rekening administratif. PT BANK INA PERDANA PT Bank Ina Perdana 13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan g. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai lanjutan