Transaksi dengan pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Kas dan Setara Kas Giro Wajib Minimum

PT Bank Ina Perdana 10

b. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan lanjutan

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Bank memiliki masing-masing 268 dan 216 karyawan tidak diaudit. Susunan komite audit Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Ketua : Denny Susilo Anggota : Nia Budhyanti Dr. Timotius

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

b. Transaksi dengan pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

c. Kas dan Setara Kas

d. Giro Wajib Minimum

Pada tanggal 4 Oktober 2010, Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia PBI No.1219PBI2010 tentang Giro Wajib Minimum GWM Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan mata uang asing. GWM dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer, GWM Sekunder dan GWM Loan to Deposit Ratio LDR. GWM Primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5 dari Dana Pihak Ketiga DPK dalam Rupiah. GWM LDR dalam Rupiah sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara LDR Bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum KPMM Bank dan KPMM Insentif. GWM dalam mata uang asing ditetapkan sebesar 1 dari DPK dalam mata uang asing. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah. Bank melakukan transaksi dengan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 7 mengenai Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa. Saldo dan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Kas dan setara kas dalam laporan keuangan terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain yang tidak dijaminkan dan tidak dibatasi penggunaanya. Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas adalah dasar akrual. Laporan keuangan disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada Bank lain. PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 Laporan keuangan disusun dengan dasar pengukuran biaya historis dan mengikuti Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. PT Bank Ina Perdana 11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan